Pipa di Sumber Air Nguncar untuk distribusi air/Foto: Kabar Trenggalek[/caption]Minggu pagi, 22 Mei 2022, saya bersama tim Wahana Lingkungan Hidup (WALHI) Jawa Timur, menelusuri lokasi Sumber Air Nguncar. Kami ditemani Imam Syafii, Ketua Pengurus Anak Cabang (PAC) Ansor Kampak.Pukul 07.50 WIB, kami memulai perjalanan dari Desa Sugihan, dengan mengendarai dua sepeda motor. Perjalanan menuju Sumber Air Nguncar di Desa Karangrejo, menghabiskan waktu kurang lebih setengah jam.Jaraknya tidak jauh, tapi akses menuju Sumber Air Nguncar harus melewati jalan setapak yang sempit dan curam, karena berada di wilayah pegunungan.[caption id="attachment_14133" align=aligncenter width=721]
Sungai yang jernih di Sumber Air Nguncar/Foto: Kabar Trenggalek[/caption]Perjalanan kami lanjutkan dengan melewati beberapa tanjakan dan turunan. Beberapa kali, motor kami terhenti di tengah jalan karena tidak kuat melewati tanjakan di jalan setapak. Kami juga sering terpeleset dan jatuh di jalan.Kami belum pernah menelusuri lokasi Sumber Air Nguncar sebelumnya. Penunjuk jalan yang kami miliki hanya pipa panjang PDAM Trenggalek, dari Sumber Air Nguncar. Hingga kami sampai pada sebuah jembatan kecil yang terbuat dari bambu.Usai memarkirkan motor, kami berjalan mengikuti arah suara gemercik air. Suara gemercik air berubah menjadi lebih deras. Di sana, ada dua tandon air besar sebagai penampung air. Kami sampai di lokasi Sumber Air Nguncar.[caption id="attachment_14137" align=aligncenter width=721]
Sumber Air Nguncar yang terancam dirusak tambang emas PT SMN/Foto: Kabar Trenggalek[/caption]Aliran Sumber Air Nguncar yang deras melewati bebatuan di sekitarnya, lalu menuju sungai. Beberapa pipa tersambung di Sumber Air Nguncar.“Pipa yang besar ini dari PDAM Trenggalek, untuk mengalirkan air sampai ke beberapa wilayah Trenggalek lainnya. Kalau yang pipa-pipa ukuran sedang ini, langsung mengalir ke Desa Karangrejo,” ujar Imam.Imam menceritakan, sejak ada Sumber Air Nguncar digunakan PDAM Trenggalek, pengairan di Desa Karangrejo berkurang. Sebagai upaya menangani hal itu, warga Desa Karangrejo memasang pipa-pipa tambahan.Warga Desa Karangrejo memanfaatkan Sumber Air Nguncar untuk kebutuhan hidup sehari-hari, serta kebutuhan pengairan di lahan pertanian.[caption id="attachment_14136" align=aligncenter width=721]
Aliran air dari tandon di Sumber Air Nguncar/Foto: Kabar Trenggalek[/caption]Mengacu pada dokumen Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (AMDAL) Tambang Emas PT SMN, lokasi awal eksploitasi yaitu di pegunungan Dusun Sentul (Desa Karangrejo) dan Buluroto (Desa Ngadimulyo), Kecamatan Kampak. PT SMN menyebutnya sebagai Prospek Sentul-Buluroto.Berbagai fasilitas pertambangan emas akan dibangun di wilayah Prospek Sentul-Buluroto. Seperti disposisi area, bukaan tambang pit, jalan tambang, kantor administrasi tambang, gudang bahan peledak, dan lain-lain.Imam dan warga Kecamatan Kampak lainnya khawatir dengan pertambangan emas PT SMN. Jika ada eksploitasi tambang emas PT SMN, maka Sumber Air Nguncar dan 80 sumber mata air lainnya di Kecamatan Kampak akan rusak, bahkan hilang.“Dari Buluroto sampai Sentul itu kan gunungnya jadi satu gugusan. Jadi, kalau gunung di lokasi Sumber Air Nguncar ini dikeruk untuk tambang emas, ya bisa dibayangkan kerusakannya seperti apa,” cerita Imam.[caption id="attachment_14135" align=aligncenter width=721]
Pipa di Sumber Air Nguncar untuk kebutuhan air warga/Foto: Kabar Trenggalek[/caption]Mendengar cerita Imam membuat kami juga khawatir. Kami melihat secara langsung bahwa Sumber Air Nguncar begitu jernih dan asri. Tapi kejernihan dan keasrian itu terancam dirusak oleh tambang emas PT SMN.Sumber Air Nguncar merupakan salah satu dari sekian banyaknya sumber air di Trenggalek yang terancam rusak akibat tambang emas. Jaringan Advokasi Tambang (JATAM) dalam unggahan instagramnya (@jatamnas) mengungkapkan ada 152 sumber mata air di Trenggalek yang terancam hilang dan kering karena tambang emas.“152 mata air milik 16 Desa di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, terancam hilang karena berada dalam kapling konsesi tambang emas PT Sumber Mineral Nusantara. Belum lagi beberapa sungai yang juga masuk dalam konsesi tambang ini,” tulis JATAM, (14/09).Saat dikonfirmasi kabartrenggalek.com, JATAM mengungkapkan data mata air yang terancam hilang di Kecamatan Kampak. Ada 80 lebih sumber mata air di 14 dusun dari lima desa yang ada di Kecamatan Kampak.Berikut daftar sumber mata air yang terancam hilang di Kecamatan Kampak:Daftar Isi [Show]
Desa Karangrejo
Desa Timahan
Desa Bendoagung
Desa Bogoran
Desa Ngadimulyo
Sumber Air Nguncar yang dikelilingi pohon dan bebatuan/Foto: Kabar Trenggalek[/caption]Kabar terbaru, pemerintah terus memberi jalan mulus kepada PT SMN. Melalui surat jawaban atas penolakan warga Trenggalek terhadap tambang emas, Kementerian Kementerian Energi Sumber Daya dan Mineral (ESDM), menyatakan bahwa PT SMN boleh melakukan kegiatan eksploitasi awal di Trenggalek.Kekhawatiran dan nasib warga Trenggalek yang terancam tambang emas seperti tidak digubris oleh pemerintah.Waktu menunjukkan pukul 09.40 WIB, kami bersiap-siap untuk pulang. Kami mengambil beberapa foto Sumber Air Nguncar yang jernih dan asri dengan dikelilingi bebatuan pegunungan serta pohon-pohon hijau.Kami tidak ingin membayangkan bahwa foto-foto ini adalah foto terakhir, sebelum Sumber Air Nguncar dan pegunungan di Kampak dirusak oleh tambang emas.Kawan Pembaca, Terimakasih telah membaca berita kami. Dukung Kabar Trenggalek agar tetap independen.
Kabar Trenggalek - Feature















