Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC to close

Inilah Hasil Rapid Assessment Bencana Banjir Tasikmadu oleh MDMC Trenggalek

Kabar Trenggalek - Assessment merupakan elemen penting dalam penyusunan perencanaan program yang berkaitan dengan pengembangan program Kesiapsiagaan Bencana dan Tanggap Darurat Bencana. Assessment akan memberikan informasi-informasi dasar dari sebuah keputusan yang akan diambil, Rabu (12/10/2022).Kadang kala, informasi yang baik belum tentu menghasilkan program yang baik. Apalagi jika informasi yang tersedia sangat terbatas, hampir dipastikan hal tersebut menghasilkan program yang tidak dapat memenuhi kebutuhan yang diinginkan.Assessment adalah langkah-langkah strategis pertama yang harus dilakukan sebelum mendesain sebuah program penanganan bencana.Tujuan dari dibuatnya assessment adalah untuk:
  • Mengidentifikasi dampak suatu bencana/konflik;
  • Mengumpulkan informasi dasar;
  • mengidentifikasi kelompok yang paling rentan di antara para korban;
  • Melakukan upaya mengobservasi situasi sekarang (apa yang berubah, dinamika situasi di lapangan), dan;
  • Mengidentifikasi kemampuan respons pemerintah/LSM/organisasi keagamaan/dll.
Assessment ada tiga jenis, yaitu Rapid Assessment Cepat, Detail Assessment dan Continual Assessment.BACA: Trenggalek Siaga Bencana, Pemkab Lemah AssessmentMuhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Trenggalek telah melakukan Rapid Assessment atas kejadian bencana yang terjadi di Desa Tasikmadu, Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek, yang terjadi sejak Minggu (09/10/2022). Banjir menyebabkan banyak kerugian bagi masyarakat.MDMC adalah sebutan dalam bahasa inggris dari Lembaga Penanggulangan Bencana Muhammadiyah yang menjadi salah satu unsur pembantu pimpinan Persyarikatan Muhammadiyah pada tingkat Pusat (Nasional), Wilayah (Provinsi) dan Daerah (Kabupaten) se Indonesia.MDMC bertugas mengoordinasikan sumberdaya Muhammadiyah dalam upaya tanggap darurat – pemulihan, mitigasi-kesiapsiagaan, dan penguatan sistem jaringan, organisasi dan pengelolaan sumberdaya penanggulangan bencana.BACA: Muhammadiyah Watulimo Dirikan Dapur Umum untuk Warga Terdampak Banjir BandangBekerja pada misi internasional dalam bendera Muhammadiyah Aid, menjadi bagian dari Muhammadiyah Covid-19 Command Center, anggota Humanitarian Forum Indonesia (HFI), anggota Platform Nasional PRB, dan anggota Konsorsium Pendidikan Bencana (KPB)

Hasil Rapid Assessment Bencana Banjir Tasikmadu

  1. Jenis Bencana: Banjir lumpur rata-rata 30 - 70 cm
  2. Waktu Kejadian: 09 Oktober 22.00 Jam 21:54 WIB
  3. Penyebab Banjir Bandang: Intensitas hujan petir tinggi
  4. Dampak:[caption id="attachment_21853" align=alignnone width=1280]Rapid Assessment Bencana Banjir Tasikmadu Oleh MDMC Trenggalek Rapid Assessment Bencana Banjir Tasikmadu Oleh MDMC Trenggalek[/caption]
  5. Wilayah Terdampak: Dusun Ketawang, Desa Tasikmadu, Meliputi RT 01, RT 02, RT 03, RT 04, RT 05, RT 06, RT 09,RT 10, RT 11, RT 12, RT 13, RT 14, RT 15, RT 22, RT 31, RT 32, RT 33.
  6. Kronologi Kejadian: Terjadi banjir bandang akibat hujan deras pada pukul 09.00 - 23.00 Minggu, 9 Oktober 2022. Hujan mengakibatkan tersumbatnya aliran air oleh sampah kayu sehingga air meluap ke perkampungan penduduk, akibatnya 2 rumah ambruk.
  7. Respon yang Sudah Dilakukan: Pendirian Dapur Umum di SMK Muhammadiyah Watulimo, Bantuan Barang yang Sudah Datang berupa: Sembako, Pakaian layak Pakai. Bantuan Non Barang yang Sudah Datang berupa: Relawan yang tergabung di lapangan dan dapur umum, 100 orang
  8. Kebutuhan Tanggap Darurat: Untuk keperluan bersih-bersih di rumah warga, memerlukan disel/ketel, truk tangki penyuplai air, guna membantu pembersihan lumpur.
  9. Rekomendasi: Koordinasi dengan stakeholder kecamatan guna untuk mendistribusikan makanan kepada warga terdampak dan relawan.
MDMC mendirikan dapur umum di SMK Muhammadiyah Watulimo. Menurut Niko, Koordinator MDMC Watulimo, dapur umum dibuat untuk membantu tim dapur umum pemerintah yang berada di Balai Desa Sawahan.“Kami mendirikan dapur umum ini juga untuk percepatan bantuan dari tim dapur umum pemerintah kecamatan di Balai desa Sawahan, sehingga atas saran dari PCM dan hasil koordinasi dengan pihak kecamatan, Muhammadiyah membantu mendirikan posko dapur umum disini,” terang Niko.UPDATE BENCANA BANJIR WATULIMO:

Tinggalkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang wajib diisi ditandai dengan *