Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC to close

Trenggalek Siaga Bencana, Pemkab Lemah Assessment

Kabar Trenggalek - Sebulan terakhir Trenggalek sedang dilanda bencana tanah longsor dan banjir. Tak ayal, hal demikian harus menjadi perhatian serius Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Trenggalek, Senin (10/10/2022). 

Berdasarkan pantauan Kabar Trenggalek di lapangan, Pemkab melalui tangan panjang Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) hingga pukul 14.40 WIB belum mengeluarkan assessment kepada warga terdampak banjir bandang di kecamatan watulimo. 

Tujuan dari assessment antara lain yaitu mengidentifikasi dampak suatu situasi, mengumpulkan informasi dasar, mengidentifikasi kelompok yang paling rentan, upaya mengobservasi situasi, mengidentifikasi kemampuan respons semua pihak yang terkait, mengidentifikasi jenis bantuan yang dibutuhkan.

Baca: Banjir Bandang di Watulimo Trenggalek, Jalan Tak Bisa Dilewati, Rumah Hancur dan Warga Kesulitan Makan

"Belum ada mas, masih menunggu tim yang kami terjunkan di lapangan saat ini," ungkap Tri Puspita Sari saat di konfirmasi Kabar Trenggalek untuk meminta assessment bencana banjir di Kecamatan Watulimo.

Sementara itu, ketika Kabar Trenggalek menghubungi Koordinator Taruna Siaga Bencana (Tagana) Trenggalek, Minggar Jamadinata, dirinya mengaku untuk assessment dari Tagana lebih fokus untuk kebutuhan logistik makanan yang saat ini diterima ada 5.000 jiwa yang terdampak.

Baca: Penyebab Banjir Bandang Tasikmadu, Watulimo: Sampah Tutup Sungai

"Untuk saat ini kami fokuskan untuk kebutuhan logistik warga terdampak," ujarnya saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon. 

Terpisah, Fatkhul Muawan, Sekretaris Desa (Sekdes) Tasikmadu, mengungkapkan bahwa saat ini kurang lebih 400 anggota keluarga terdampak dan beberapa kerugian materiil yang masih diinventarisir (dikumpulkan).

"Seperti kambing hanyut, motor, dan mobil mogok namun yang kami utamakan kebutuhan logistik masyarakat yang tidak bisa memasak akibat banjir," tandasnya.