Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC to close

Inilah Daftar Bupati Trenggalek Sejak 1743 Sampai Sekarang

Mengetahui daftar Bupati Trenggalek penting bagi masyarakat sebagai khazanah pengetahuan sejarah. Sehingga, masyarakat Trenggalek bisa mengetahui sosok pemimpinnya dari zaman ke zaman.

Sebelum membahas daftar Bupati Trenggalek, ada dua hal yang perlu diperhatikan. Pertama, istilah 'Bupati' dalam pemerintahan Indonesia mulai ada sejak zaman penjajahan Kolonial Belanda. Bahasa administrasi resmi sebagai padanan bupati adalah 'regent'.

Kedua, sebelum Belanda datang (dan sebelum ada istilah bupati), wilayah Trenggalek sering terpisah-pisah, mengikuti kerajaan yang berkuasa. Pada zaman kerajaan, sebutan pemimpin wilayah bermacam-macam. Ada raja, prabu, bhre, sultan, sunan, sinuwun, Kanjeng gusti, kanjeng pangeran, dan sebagainya. Raja didampingi dan membawahi patih, menteri, rakyan, kamuruhan, katandan, adipati, serta tumenggung.

Dalam buku "Selayang Pandang Sejarah Trenggalek", Abdul Hamid Wilis mencatat wilayah Trenggalek saat ini mengalami fase menjadi daerah otonom sebanyak 6 kali. Trenggalek dengan 14 kecamatan seperti hari ini terbentuk sejak tahun 1950, berdasarkan Undang-Undang nomor 12 tahun 1950.

Abdul Hamid Wilis menyebutkan, istilah 'bupati' pertama kali digunakan di Trenggalek pada tahun 1743. Sebelum itu, ada 3 fase daerah otonom di wilayah Trenggalek.

Daerah Otonom Kampak 929 M

Pertama, Daerah Otonom (Sima Swatantra) Kampak tahun 929 masehi, berdasarkan Prasasti Kampak dari Prabu Empu Sendok, Raja Kahuripan. Belum ada catatan istilah penguasa atau pemimpin wilayah Kampak pada waktu itu.

Daerah Otonom Kamulan 1194 M

Kedua, Daerah Otonom Kamulan tahun 1194 masehi, mengacu pada Prasasti Kamulan berdasarkan Prasasti Kamulan dari Prabu Kertajaya, Raja Kediri. Penguasa di Kamulan waktu itu disebut sebagai Rakyan Menteri Katandan Sakapat.

Daerah Otonom Trenggalek 1500 M

Ketiga, Daerah Otonom Trenggalek, sekitar tahun 1500 masehi. Penguasa wilayah Trenggalek pada waktu itu adalah Adipati Menak Sopal, yang diangkat oleh Sultan Demak Bintoro.

Dari penjelasan tersebut, dapat diketahui bahwa belum ada catatan pasti siapa sosok pemimpin Trenggalek pada zaman daerah otonom Kampak hingga Kamulan. Barulah, sosok pemimpin wilayah Trenggalek yang pertama tercatat yaitu Adipati Menak Sopal pada sekitar tahun 1500 masehi. Sebagai catatan penting, belum ada keterangan pasti berkaitan dengan luasan wilayah kekuasaan Adipati Menak Sopal.

Setelah mengetahui konteks pemimpin dan wilayah kekuasaan di Trenggalek, berikut pembahasan daftar Bupati Trenggalek pada zaman daerah otonom 1743, 1830, dan 1950 hingga hari ini.

Daftar Bupati Trenggalek 1743 - 1755

Dampak Perjanjian Giyanti 1755, wilayah Trenggalek seperti sekarang ini, kecuali Panggul dan Munjungan, masuk ke dalam wilayah kekuasaan Bupati Ponorogo yang berada di bawah kekuasaan Kasunanan surakarta. Sedangkan Panggul dan Munjungan masuk wilayah kekuasaan Bupati Pacitan yang berada di bawah kekuasaan Kasultanan Yogyakarta.

  • Sumotruno: 1743 - tidak diketahui
  • Joyonagoro: tidak diketahui
  • Mangindirono: tidak diketahui - 1755 (Perjanjian Giyanti)

Daftar Bupati Trenggalek 1830 - 1932

Pada tahun 1830, wilayah Trenggalek dikuasai oleh Pemerintah Kolonial Belanda. Sebelumnya tahun 1812, wilayah Panggul dan Munjungan (wilayah kekuasaan Bupati Pacitan di bawah Kesultanan Yogyakarta) juga dikuasai Belanda. Sehingga, 14 kecamatan di Trenggalek seperti saat ini menjadi wilayah Kabupaten Trenggalek, di bawah Karesidenan Kediri.

Kemudian, sekitar tahun 1935 sampai 1950, wilayah Kabupaten Trenggalek (kecuali Panggul) dihapus dan digabung dengan Kabupaten Tulungagung. Sedangkan Kecamatan Panggul masuk wilayah Kabupaten Pacitan.

  • Mangunnegoro I: 1830 - tidak diketahui
  • Mangunnegoro II (Kanjeng Jimat): tidak diketahui - 1842
  • Aryokusumo Adinoto/Iroprojo: 1842 - 1843
  • Tumenggung Pusponagoro: 1843 - 1845
  • Tumenggung Sumodiningrat: 1845 - 1850
  • Mangundiredjo: 1850 - 1894
  • Widjojokusumo: 1894 - 1905
  • Tumenggung Wijoyosuwondo (Raden Arya Adipati Purbonagoro): 1903 - 1932
  • R.P.A. Sosrodiningrat: 1932 -1935

Daftar Bupati Trenggalek 1950 - Sekarang

Pada tahun 1950, dibentuk lagi Kabupaten Trenggalek berdasarkan Undang-Undang nomor 12 tahun 1950. Lalu pada 1963, zaman Bupati Soetomo Boedikoentjahyo, diciptakan semboyan dan lambang Kabupaten Trenggalek.

  • R. Latif: 1950
  • Noto Sugito: 1950
  • R. Priadi: 1950
  • R. Moeprapto: 1950 - 1958
  • R. Abdul Karim Diposastro: 1958 - 1960
  • Soetomo Boedikuntjahjo: 1960 - 1965
  • M. Hardjito: 1965 - 1967
  • M. Moeladi: 1967
  • Soetran: 1967 - 1975
  • M. Ch. Poernanto: 1975
  • Soedarso: 1975 - 1985
  • H. Haroen Alrasjid: 1985 - 1990
  • H. Slamet: 1990 - 1995
  • H. Ernomo: 1995 - 2000
  • Ir. H. Mulyadi WR. MM: 2000 - 2005
  • Ir. H. Soeharto: 2005 - 2010
  • Ir. H. Mulyadi WR. MM: 2010 - 2015
  • Dr. Emil Elestianto Dardak: 2015 - 2019
  • Mochamad Nur Arifin: 2019 - sekarang