Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC to close

Sepenggal Sejarah Trenggalek dalam Drama Tari Prasasti Kamulan Tonggak Ing Trenggalih

Kabar Trenggalek - Sejumlah pegiat seni bersama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Trenggalek menampilkan drama tari dengan judul Prasasti Kamulan Tonggak Ing Trenggalih. Penampilan itu digelar di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Sabtu (19/11/2022).

Drama tari Prasasti Kamulan Tonggak Ing Trenggalih disajikan dalam pekan seni budaya di TMII. Ada upaya mengenalkan sejarah perjalanan Trenggalek, dalam sebuah karya drama tari yang menarik

Drama ini menampilkan simbol Prasasti Kamulan sebagai penanda Hari Jadi Trenggalek. Drama tari ini juga menegaskan Trenggalek sebagai daerah yang tidak hanya kaya akan kekayaan alam saja, namun juga kaya akan sejarah dan seni budaya.

Baca: Prasasti Kamulan Balik ke Pangkuan Bumi Menak Sopal Trenggalek

Dalam drama tari Prasasti Kamulan Tonggak Ing Trenggalih, diceritakan usaha untuk menghentikan pertikaian perang saudara di Kerajaan Panjalu. Waktu itu, Raja Airlangga membagi kerajaan menjadi 2, Panjalu dan Kediri.

Saat Kediri dipimpin Prabu Kertajaya, terjadi pemberontakan Aji Worawari dari Kerajaan Tumapel yang ingin menguasai Kediri. Setelah Aji Worawari menguasai Kediri, Prabu Kertajaya mengungsi ke Desa Kamulan (sekarang di Kecamatan Durenan, Kabupaten Trenggalek).

Di Desa Kamulan, Prabu Kertajaya mendirikan Pesanggrahan untuk pemerintahannya. Prabu Kertajaya dibantu warga Desa Kamulan. Kemudian, Prabu Kertajaya kembali menguasai Kediri dengan memukul mundur musuhnya.

Baca: Ragam Kesenian Trenggalek Dipentaskan di Taman Mini Indonesia Indah Jakarta

Atas jasa warga tersebut, Desa Kamulan diberikan tanah perdikan. Tanah perdikan artinya wilayah yang dibebaskan untuk membayar pajak dan bisa mengelola pajaknya sendiri. Kemudian, Prasasti Kamulan dijadikan sebagai penanda Hari Jadi Trenggalek.

Sebelumnya, dalam waktu lama Prasasti Kamulan berada di Museum Tulungagung. Kemudian, pada Rabu, 15 Desember 2021, Prasasti Kamulan diboyong ke area Pendopo Kabupaten Trenggalek.

Sunyoto, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Trenggalek, mengatakan drama tari Prasasti Kamulan Tonggak Ing Trenggalih, mengambil satu cerita dari 17 cerita setelah prasasti ini dibawa ke Trenggalek.

Ada salah satu tokoh yang membuat cerita berdasarkan sejarah yang diketahui. Salah satu cerita itu akan difragmenkan dan direalisasikan menjadi sebuah drama tari.

"Harapannya setelah Prasasti Kamulan ini Kembali ke Trenggalek, menjadi sumber-sumber inspirasi bagi kebudayaan kita. Kemudian tidak menutup kemungkinan menjadi inspirasi cerita ketoprak, ludruk dan kesenian lainnya," ujar Sunyoto.

Tinggalkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang wajib diisi ditandai dengan *