Musim tanam padi di Trenggalek tak lepas dari peran perempuan desa. Mereka dominan sebagai buruh tanam meski jumlahnya kini makin berkurang.
Sektor pertanian Trenggalek tetap jadi penyumbang terbesar PDRB 2024 dengan 24,86 persen, meski pertumbuhannya melemah jadi 0,31 persen.
Petani di Trenggalek mengeluhkan peringatan Hari Tani Nasional belum membawa perubahan, penghasilan minim meski harga gabah naik.
Petani Trenggalek bisa tanam padi hingga 4 kali setahun, serapan pupuk subsidi naik 61 persen, namun distribusi urea dan NPK belum merata.
Petani alpukat di Trenggalek terdampak kemarau basah. Pohon gagal berbunga, padahal tahun lalu panen sempat melimpah.
Data produksi buah di portal Satu Data Trenggalek keliru. Produksi durian 2024 seharusnya 88 ribu ton, bukan 881 ribu ton akibat salah konversi satuan.
Produksi buah di Trenggalek 2025 diprediksi turun tajam akibat iklim ekstrem. Durian dan alpukat terancam gagal panen setelah lonjakan 2024.
Gerdal wereng di Trenggalek baru menjangkau 84,5 hektar dari total 267 hektar lahan padi waspada serangan wereng punggung putih.
Penyemprotan pestisida massal di Sumbergedong berhasil kendalikan hama wereng. Petani mengaku panen padi tetap aman.
Suroyo (62), petani asal Trenggalek, memanfaatkan sampah warga untuk bertani. Hasil penjualannya dipakai membeli pupuk dan pestisida.
KBRT – Kenaikan harga cabai di pasaran memberi angin segar bagi petani Kabupaten Trenggalek. Meski
KBRT – Setiap kali musim kemarau tiba, wajah Parjan (56) kian akrab dengan debu jalan dan panas terik