Kabar TrenggalekKabar Trenggalek
Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC / Click X icon to close

Kabar TrenggalekKabar Trenggalek
Login ke KBRTTulis Artikel

Stok Beras Trenggalek Aman hingga Akhir Tahun, Produksi Petani Melimpah

Stok beras di Kabupaten Trenggalek dipastikan aman hingga akhir 2025. Dispertapan mencatat cadangan 49 ribu ton, produksi meningkat, dan harga beras tetap stabil.

  • 23 Oct 2025 20:00 WIB
  • Google News

    Poin Penting

    • Stok beras Trenggalek mencapai 49 ribu ton, cukup hingga akhir 2025.
    • Produksi padi tahun ini meningkat, harga beras tetap stabil di Rp12.500 per kilogram.
    • Pemerintah dorong swasembada pangan lewat program SPHP.

    KBRTKetersediaan beras di Kabupaten Trenggalek dipastikan aman hingga akhir tahun 2025. Berdasarkan catatan Dinas Pertanian dan Pangan (Dispertapan) Trenggalek, total cadangan beras mencapai 49 ribu ton.

    Kepala Dispertapan Trenggalek, Imam Nurhadi, menjelaskan bahwa stok beras tersebut masih mencukupi kebutuhan masyarakat hingga beberapa bulan ke depan. Ia memastikan baik stok maupun harga beras dalam kondisi stabil.

    “Insyaallah aman, cadangan beras kita masih sekitar 49 ribu ton. Untuk cadangan pangan pemerintah sekitar 92 ton,” ujar Nurhadi.

    Ia menjelaskan, data ketersediaan beras itu merupakan hasil pencatatan hingga September 2025. Dari jumlah tersebut, stok beras di wilayah Trenggalek diperkirakan masih sekitar 22.500 ton.

    Menurut Nurhadi, produksi beras di tahun 2025 mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya. Kondisi tersebut membuat Trenggalek berada dalam posisi surplus beras, sehingga pasokan tetap aman dan harga terjaga.

    ADVERTISEMENT
    Migunani

    “Insyaallah tidak ada kenaikan harga. HET sudah ditetapkan pemerintah, dan kita sudah surplus beras tahun ini. Harga tetap untuk beras medium lima kilogram sebesar Rp62.500, atau Rp12.500 per kilogram,” jelasnya.

    Ia menambahkan, pemerintah daerah juga terus mendorong program swasembada pangan melalui Sentra Pengadaan dan Harga Pangan (SPHP) agar stabilitas harga dan ketersediaan beras tetap terjaga di pasaran.

    “Dibandingkan tahun lalu, ketersediaan beras meningkat karena hasil panen tahun ini melimpah. Nanti di akhir tahun 2025 akan kami laporkan totalnya secara keseluruhan,” ujarnya.

    Nurhadi optimistis kelangkaan pangan tidak akan terjadi hingga akhir tahun. Apalagi, saat ini petani sudah mulai melakukan penanaman kembali seiring masuknya musim penghujan.

    “Apalagi ini sudah masuk musim penghujan, masyarakat mulai tanam lagi. Mudah-mudahan tidak ada kendala berarti,” katanya.

    Kawan Pembaca, Terimakasih telah membaca berita kami. Dukung Kabar Trenggalek agar tetap independen.

    Kabar Trenggalek - Ekonomi

    Editor:Zamz