KBRT – Harga beras di pasar tradisional Trenggalek mengalami kenaikan sejak akhir Juni 2025. Baik jenis medium maupun premium, masing-masing naik sebesar Rp500 per kilogram. Kenaikan tersebut berdampak langsung terhadap daya beli masyarakat dan menyebabkan omzet pedagang menurun.
Endang Widuri (45), pedagang beras di Pasar Basah Trenggalek, mengungkapkan bahwa lonjakan harga mulai terasa menjelang akhir bulan Juni dan hingga kini belum mengalami penurunan.
“Awalnya beras medium perkilonya Rp12.000, lalu naik menjadi Rp12.500 dan bertahan sampai sekarang,” ujar Endang.
Selain beras medium, harga beras premium juga mengalami kenaikan di waktu yang hampir bersamaan. Dari sebelumnya Rp 14.500 per kilogram kini menjadi Rp15.000.
Kendati harga naik, Endang menyebut masih sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ia ketahui dari petugas pasar yang rutin melakukan pemantauan. Namun, untuk beras medium dengan kualitas terbaik, harga sudah melebihi HET.
“HET-nya itu Rp 15.000 untuk beras premium dan Rp12.500 untuk beras medium. Tapi beras medium dengan kualitas paling bagus sekarang sudah di atas HET, yaitu Rp13.000 per kilo,” jelasnya.
Dampak dari kenaikan harga ini cukup terasa bagi Endang. Sebelum terjadi lonjakan, ia mampu menjual hingga 200 kilogram beras per hari. Namun kini penjualannya turun menjadi sekitar 170 kilogram per hari, atau turun sekitar 20 persen.
Penurunan ini tidak hanya dipicu kenaikan harga, tetapi juga karena momen bulan Suro dan tahun ajaran baru yang membuat pengeluaran rumah tangga meningkat.
“Masih lumayan banyak yang beli 1 atau 2 kilogram, tapi karena masuk tahun ajaran baru ini belinya jadi lebih sedikit,” tambahnya.
Endang yang sehari-hari berjualan di kios dekat pintu timur Pasar Basah Trenggalek mengatakan bahwa pelanggannya sebagian besar berasal dari kalangan pemilik warung makan dan toko kelontong. Beberapa pelanggan bahkan berasal dari daerah luar kecamatan, seperti Munjungan dan Dongko, yang kerap membeli dalam jumlah besar.
“Dari harga yang saya dapat, ambilnya untung cuma 500 perak per kilogram. Begitupun kalau ada yang beli lebih dari 1 kwintal, masih minta diskon,” tuturnya.
Kabar Trenggalek - Ekonomi
Editor:Zamz