Kabar TrenggalekKabar Trenggalek
Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC / Click X icon to close

Kabar TrenggalekKabar Trenggalek
Login ke KBRTTulis Artikel

Produktivitas Naik, Indeks Pertanaman Padi Trenggalek Capai 2,4 di 2025

Indeks Pertanaman (IP) padi Trenggalek naik dari 1,98 menjadi 2,4 pada 2025. Sawah kini bisa ditanami hingga tiga kali setahun meski sempat diganggu hama dan banjir.

  • 17 Oct 2025 18:00 WIB
  • Google News

    Poin Penting

    • IP padi Trenggalek naik dari 1,98 menjadi 2,4 pada 2025.
    • Petani kini bisa menanam padi tiga kali setahun.
    • Tantangan muncul akibat banjir dan serangan hama wereng.

    KBRT - Produktivitas pertanian di Kabupaten Trenggalek menunjukkan tren positif. Indeks Pertanaman (IP) padi di daerah berjuluk Kota Alen-Alen itu meningkat dari 1,98 menjadi 2,4 pada tahun 2025. Artinya, sebagian besar sawah kini dapat ditanami padi hingga tiga kali dalam setahun.

    Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Trenggalek, Imam Nurhadi, menjelaskan bahwa peningkatan tersebut menandakan efisiensi lahan pertanian kian membaik.

    “Indeks Pertanaman Kabupaten Trenggalek tahun lalu 1,98, sekarang 2,4 per tiga. Karena padi merupakan komoditas yang mendapat subsidi pupuk, persediaannya terus kami awasi,” ujar Imam.

    Menurut Imam, kenaikan IP padi tak lepas dari perubahan musim pada 2025 yang membuat ketersediaan air lebih stabil. Kondisi itu memudahkan pengairan dan mendorong petani beralih dari tanaman lain ke padi.

    ADVERTISEMENT
    Migunani

    Namun, peningkatan tersebut tidak datang tanpa tantangan. Pada musim tanam kedua, curah hujan tinggi sempat menyebabkan banjir dan merusak sejumlah sawah. Akibatnya, sebagian petani harus mengulang proses tanam.

    Di sisi lain, serangan hama wereng juga memicu kerugian. Tercatat 164,4 hektare lahan sawah terdampak sejak Juni hingga Agustus 2025. Kecamatan Durenan menjadi wilayah paling parah, dengan kerusakan mencapai 30–50 persen dari total area persawahan.

    “Sekarang sudah masuk mangsa labuh atau musim hujan, jadi insyaallah posisi pertanian kita aman,” imbuh Imam.

    Kenaikan indeks pertanaman ini menunjukkan bahwa sektor pertanian Trenggalek tetap adaptif menghadapi perubahan cuaca, meskipun masih dihadapkan pada tantangan hama dan bencana alam.

    Kawan Pembaca, Terimakasih telah membaca berita kami. Dukung Kabar Trenggalek agar tetap independen.

    Kabar Trenggalek - Sosial

    Editor:Zamz