KBRT - Produktivitas pertanian di Kabupaten Trenggalek menunjukkan tren positif. Indeks Pertanaman (IP) padi di daerah berjuluk Kota Alen-Alen itu meningkat dari 1,98 menjadi 2,4 pada tahun 2025. Artinya, sebagian besar sawah kini dapat ditanami padi hingga tiga kali dalam setahun.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Trenggalek, Imam Nurhadi, menjelaskan bahwa peningkatan tersebut menandakan efisiensi lahan pertanian kian membaik.
“Indeks Pertanaman Kabupaten Trenggalek tahun lalu 1,98, sekarang 2,4 per tiga. Karena padi merupakan komoditas yang mendapat subsidi pupuk, persediaannya terus kami awasi,” ujar Imam.
Menurut Imam, kenaikan IP padi tak lepas dari perubahan musim pada 2025 yang membuat ketersediaan air lebih stabil. Kondisi itu memudahkan pengairan dan mendorong petani beralih dari tanaman lain ke padi.
Namun, peningkatan tersebut tidak datang tanpa tantangan. Pada musim tanam kedua, curah hujan tinggi sempat menyebabkan banjir dan merusak sejumlah sawah. Akibatnya, sebagian petani harus mengulang proses tanam.
Di sisi lain, serangan hama wereng juga memicu kerugian. Tercatat 164,4 hektare lahan sawah terdampak sejak Juni hingga Agustus 2025. Kecamatan Durenan menjadi wilayah paling parah, dengan kerusakan mencapai 30–50 persen dari total area persawahan.
“Sekarang sudah masuk mangsa labuh atau musim hujan, jadi insyaallah posisi pertanian kita aman,” imbuh Imam.
Kenaikan indeks pertanaman ini menunjukkan bahwa sektor pertanian Trenggalek tetap adaptif menghadapi perubahan cuaca, meskipun masih dihadapkan pada tantangan hama dan bencana alam.
Kabar Trenggalek - Sosial
Editor:Zamz