Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC to close

Maulid Nabi Muhammad 2023, Ini Rekomendasi 10 Wisata Religi di Trenggalek

Rekomendasi 10 wisata religi di Trenggalek saat Maulid Nabi Muhammad 2023 akan penulis bagikan dalam artikel ini. Informasi ini berguna bagi Anda yang ingin merayakan hari maulid dengan mengunjungi makam tokoh di Trenggalek.Sebelumnya, Trenggalek memang terkenal sebagai wilayah di Jawa Timur yang terdapat beragam wisata alam, seperti pantai, air terjun, dan goa. Tiga jenis wisata alam tersebut yang paling dikenal masyarakat. Padahal ada makam-makam para tokoh dan ulama di Trenggalek yang perlu untuk diziarahi.Di momen libur Maulid Nabi Muhammad SAW 2023 ini Anda bisa mengunjungi makam-makam para tokoh dan ulama di Trenggalek. Momentum spiritual ini bisa Anda jadikan sarana beribadah shalawat serta ziarah ke makam sesepuh Trenggalek.

Rekomendasi Wisata Religi Trenggalek

1. Makam Mbah Mesir

Makam Mbah Mesir saat lebaran ketupat dikunjungi peziarah/Foto: Raden Zamz (Kabar Trenggalek)
Di Trenggalek ada sosok ulama yang masih memiliki garis keturunan dengan pasukan Pangeran Diponegoro. Anda bisa berkunjung ke makamnya saat libur Maulid Nabi Muhammad SAW 2023.Sosok ulama tersebut adalah Mbah Mesir. Ia memiliki nama asli Syekh Abdul Mahsyir. Sementara ayahnya Yuhado.Makam Mbah Mesir berada di belakang Pondok Pesantren Babul 'Ulum di Desa Semarum Kecamatan Durenan yang tak jauh dari jalan raya.Selain sebagai sosok ulama kharismatik di Trenggalek pada masa lalu, Mbah Mesir juga tokoh yang memulai tradisi lebaran ketupat di Desa Durenan. Lebaran ketupat ini berlangsung tiap hari ketujuh bulan syawal.Pada lebaran ketupat di Desa Durenan, para warga akan membuka rumahnya atau open house. Kemudian akan menyuguhkan ketupat lengkap dengan kuah kuningnya pada para tamu.Lokasi Makam Mbah Mesir: https://maps.app.goo.gl/P2fEEANHo6Vb7K6r5

2. Makam Mbah Nur Muzdalifah

Makam Mbah Nur Muzdalifah di Rejowinangun Trenggalek/Foto: Aisyi Vivi
Wisata religi Trenggalek untuk dikunjungi saat libur Maulid Nabi Muhammad SAW selanjutnya adalah makam Mbah Nur Muzdalifah. Berdasarkan cerita yang beredar di masyarakat, Mbah Nur Muzdalifah berasal dari Ciamis Provinsi Cirebon, yang juga menjadi pengikut Untung Surapati.Di Trenggalek Mbah Nur Muzdalifah termasuk tokoh penyebar syariat Islam yang masyhur di masa lalu. Yakni pada masa pemerintahan Bupati Sumotrimo, sekitar 1743 M. Mbah Nur Muzdhalifah juga diangkat oleh Bupati Trenggalek sebagai penasehat di bidang agama.Mbah Nur Muzdalifah juga sosok yang mengabdi jadi imam di Masjid Agung Trenggalek masa lalu. Bahkan, ia tak sempat mendirikan masjid di dekat rumahnya karena banyaknya waktu yang dihabiskan di Masjid Agung Trenggalek.Namun, di sela-sela kesibukan, Mbah Nur Muzdalifah juga masih menyempatkan mendirikan langgar. Langgar adalah sebutan tempat ibadah kecil yang biasanya jadi tempat belajar mengaji. Hingga akhirnya berkembang jadi pondok pesantren di Desa Rejowinangun.Namun, seiring waktu berjalan pondok pesantren itu mulai sepi. Kini hanya menyisakan tempat mengaji dan sebuah masjid.Lokasi Makam Mbah Nur Muzdalifah: https://maps.app.goo.gl/Y2LaozRNKkTJgTma8

3. Makam Mbah Kawak

Masyarakat Trenggalek sedang berdoa di makam Mbah Kawak/Foto: Pemkab Trenggalek
Rekomendasi wisata religi Trenggalek selanjutnya spesial libur Maulid Nabi Muhammad SAW selanjutnya ada Makam Mbah Kawak. Lokasinya ada di lereng Gunung Jaas dekat Hutan Kota Trenggalek di Kelurahan Ngantru.Berdasarkan keterangan di laman Pemerintah Kabupaten Trenggalek, Mbah Kawak adalah penyebar ajaran Islam pertama di Trenggalek. Konon, ia seorang pendatang dari Kerajaan Majapahit.Meski begitu, siapa sebenarnya Mbah Kawak ini masih belum terungkap sampai sekarang. Namun beberapa julukan tentang Mbah Kawak, ada juga yang menyebut Jaya Lengkoro atau Raden Joyo Lengkoro, dan ada yang menyebutnya sebagai Ki Ageng Galek.Sosok Mbah Kawak juga eksis di cerita tutur masyarakat. Mbah Kawak berjasa dalam membuka wilayah yang sekarang jadi Trenggalek. Dulunya, wilayah itu adalah hutan rimba yang lebat. Hingga akhirnya Mbah Kawak datang dan membuka hutan tersebut untuk ditinggali manusia.Lokasi Google Maps: https://maps.app.goo.gl/qbDYkNA5ZpwX1fCUA

4. Makam Kanjeng Jimat

Makam Kanjeng Jimat/Foto: Mas Mus (Facebook)
Makam Kanjeng Jimat sayang dilewatkan untuk diziarahi kala libur Maulid Nabi Muhammad SAW 2023. Karena Kanjeng Jimat adalah salah satu pahlawan rakyat Trenggalek saat zaman penjajahan.Makam Kanjeng Jimat ada di area pemakaman Margohayu Desa Ngulankulon Kecamatan Pogalan. Makam ini sering dikunjungi, terutama bulan agustus untuk mendoakan Kanjeng Jimat.Untuk bisa ke makam Kanjeng Jimat perlu usaha dan energi. Sebab, makamnya ada di atas bukit dan untuk ke sana harus menaiki anak tangga dengan kemiringan 50 derajat.Di sebelah makam Kanjeng Jimat juga ada makam kedua istrinya. Dipercaya salah satu istri Kanjeng Jimat adalah orang Belanda.Kanjeng Jimat begitu dihormati dan jasanya tak pernah terlupakan bagi rakyat Trenggalek. Kanjeng Jimat tak sebatas gubernur Trenggalek di masa lalu, melainkan turut melawan sistem tanam paksa Belanda yang menindas rakyat.Lokasi Makam Kanjeng Jimat: https://maps.app.goo.gl/mMnk4PD9RBT4tMNB7

5. Makam Kiai Muzakhar

Di Desa Ngadimulyo, Kecamatan Kampak juga ada makam untuk diziarahi sebagai wisata religi, yakni makam Kiai Muzakhar. Lokasi makamnya ada di RT 07/RW 02, Dusun Tanjung, Desa Ngadimulyo, Kecamatan Kampak, Trenggalek.Berdasarkan catatan buku 'Peta Budaya Trenggalek', Kiai Muzakhar adalah penyebar ajaran Islam di Ngadimulyo. Sebelumnya, ia adalah seorang prajurit Pangeran Diponegoro.Pasca Perang Jawa tahun 1825 - 1830 M dan Pangeran Diponegoro ditangkap Belanda , prajurit Pangeran Diponegoro lari ke berbagai daerah. Seperti Kiai Muzakhar lari dan menetap di Trenggalek.

6. Makam Mbah Dumbo

Ziarah makam Mbah Dumbo di Puncak Gunung Kebo Trenggalek/Foto: Adib Tamami (Kabar Trenggalek)
Mbah Dumbo adalah tokoh yang dipercaya sebagai leluhur sekaligus orang yang berjasa atas berdiriya Desa Ngadirenggo, Kecamatan Pogalan. Makamnya ada di puncak Gunung Kebo bisa Anda kunjungi saat libur Maulid Nabi Muhammad SAW 2023.Sosok Mbah Dumbo begitu dihormati oleh masyarakat Desa Ngadirenggo. Bahkan, tiap tahunnya, sekitaran bulan sela makam Mbah Dumbo bakal didatangi warga untuk didoakan. Bahkan ada kue apem yang dinamakan Apem Dumbo untuk mengenang jasanya.Lokasi Makam Mbah Dumbo: https://maps.app.goo.gl/RHZebEEF2kRMrpsSA

7. Makam Menak Sopal

Makam Menak Sopal/Foto: Suparmanto (Facebook)
Makam Menak Sopal berada di Kelurahan Surodakan Kabupaten Trenggalek, tepatnya di kawasan Tempat Pemakaman Umum samping Dam Bagong. Beralamatkan Area Hutan, Kelurahan Ngantru, Kecamatan Trenggalek, Kabupaten Trenggalek.Dalam legendanya, Adipati Menak Sopal disebut-sebut sebagai Bapak Pertanian Trenggalek. Bahkan, dalam artikel yang terbit di Nggalek.co berjudul “Tiga Tokoh Hebat Yang Mengubah Kota Trenggalek”, Menak Sopal disebut sebagai orang yang pertama kali membangun pemukiman yang sekarang menjadi Trenggalek Kota.Dulunya, kawasan Trenggalek tersebut masih berupa rawa-rawa. Sehingga tidak cocok dijadikan tempat bermukim. Agar bisa ditempati, Menak Sopal membangun Dam Bagong yang masih ada dan berfungsi hingga sekarang.Selain itu, air yang dibendung dialirkan ke parit-parit kemudian bisa mengairi sawah dan perkebunan warga. Alhasil disematkan Bapak Pertanian Trenggalek pada Menak Sopal.Dalam suatu versi cerita rakyat, Minak Sopal lahir dari pasangan Menak Sraba dan Dewi Roro Amiswati atau Dewi Roro Menur yang masih ada darah keturunan Raja Majapahit. Dengan sang ibu, Menak Sopal terlihat memiliki kedekatan kasih sayang, sehingga Menak Sopal dimakamkan pula di dekat makam ibunya.Tak hanya itu, di samping makam Menak Sopal juga terdapat makam tokoh lain, yakni Mas Ajeng Saruri. Berdasarkan tanggal pada batu nisan dimakamkan tahun 1358 M. Beliau dikenal sebagai tokoh penyiar ajaran Islam di Trenggalek.Lokasi Makam Menak Sopal: https://maps.app.goo.gl/Z9P1K34dZpVqFjR16

8. Makam Mbok Rondo Krandon

Makam Mbok Rondo Krandon dekat jalan raya/Foto: Joko Subekti
Rekomendasi wisata religi Trenggalek selanjutnya adalah makam Mbok Rondo Krandon. Jika Menak Sopal terkenal orang yang membangun Dam Bagong dengan menumbalkan kepala gajh putih. Maka Mbok Rondo Krandon itulah yang berperan memberikan gajah putih.Mbok Rondo Krandon berasal dari Ponorogo. Saat membutuhkan Gajah Putih sebagai tumbal, Menak Sopal pergi ke rumahnya. Menak Sopal awalnya tidak bilang jika gajah putih Mbok Rondo Krandon akan dijadikaj tumbal. Melainkan dipinjam sementara.Setelah dipinjam sekian lamanya, gajah putih tak kunjung dikembalikan. Akhirnya Mbok Rondo Krandong mendatangi Menak Sopal ke Trenggalek.Awalnya Mbok Rondo Krandon marah ketika mengetahui gajah putih ditumbalkan untuk pembangunan Dam Bagong. Namun, saat tahu pembangunan dam tersebut demi kesejahteraan rakyat, akhirnya ia mengikhlaskan.Lokasi Makam Mbok Rondo Krandon: https://maps.app.goo.gl/rWYqtWS2GJbX6xXUA

9. Makam Gedhong Gunung Cilik

Makam cucu Sultan Hamengkubuwono I di Panggul/Foto: Septa Erwinda (YouTube)
Kompleks Makam Gedhong Gunung Cilik adalah lokasi dikebumikannya Eyang Sumowijoyo. Dalam buku 'Peta Budaya Trenggalek' Eyang Sumowijoyo masih keturunan Sultan Hamengkubuwono I dari istri Nimas Ayu Nitisari.Dulu, saat Nimas Ayu Nitisari hamil diberikan Pangeran Mengkubumi (Hamengkubuwono I muda) pada Setro Ketipo yang telah berjasa membantunya. Setro Ketipo telah berjasa membantu Pangeran Mangkubumi dalam Perang Palihan Nagari melawan Pakubuwono II.Setro Ketipo telah merawat Pangeran Mangkubumi kala terluka. Ia juga menyembunyikan Pangeran Mangkubumi di Pacitan. Yang kelak membuat Setro Ketipo diangkat jadi Bupati Pacitan dengan nama Setrowijoyo I.Setelah Setro Ketipo diangkat jadi bupati, Nimas Ayu Nitisari kemudian melahirkan anak yang bernama Setrowijoyo II atau Raden Mas Lantjoer. Kelak, Raden Mas Lantjoer ini memiliki anak bernama Eyang Sumowijoyo.Di kompleks Makam Gedhong Gunung Cilik dimakamkan juga kerabat dan keluarga Eyang Sumowijoyo. Pada bagian depan makam terdapat tulisan aksara Jawa yang bertulis 'Eyang Sumowijoyo'.Lokasi Makam Gedhong Gunung Cilik: https://maps.app.goo.gl/AG7mb9buxC275jLD9

10. Makam Mbah Nuradin

Makam Mbah Nuradin berada di belakang Pos Polisi Desa Gemaharjo, Kecamatan Watulimo Trenggalek. Mbah Nuradin, oleh masyarakat sekitar dianggap sebagi sosok yang berjasa.Mbah Nuradin dianggap sebagai orang yang membabat hutan di Desa Gemaharjo untuk bisa dijadikan pemukiman. Tak hanya membabat hutan, Mbah Nuradin seorang prajurit Pangeran Diponegoro yang turut menyebarkan ajaran Islam di Watulimo.Ia juga dianggap sebagai orang yang sakti. Maka tak ayal jika makamnya juga turut dikeramatkan oleh masyarakat setempat.Di area pemakaman Mbah Nuradin ada pohon beringin yang besar. Akar gantungnya juga menjulang, membuat kesan keramat begitu terasa di makam.Lokasi Makam Mbah Nuradin: https://maps.app.goo.gl/xLMzNFwM9GDRbQ7q6