Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC to close

Tak Kalah dengan Wisata Alam, Trenggalek Juga Memiliki Wisata Religi

Kabar Trenggalek - Selain terkenal dengan wisata alamnya, ternyata Trenggalek juga memiliki wisata religi. Namun, kebanyakan warga belum menyadari jika di Trenggalek memiliki wisata religi.

Wisata religi biasanya menyangkut makam tokoh-tokoh besar di Trenggalek. Makam ini biasanya dikunjungi oleh orang untuk didoakan sebagai wujud terima kasih atas perjuangan untuk menyebarkan agama dan membangun Trenggalek di masa lampau.

Wisata religi di Trenggalek ini menarik untuk dikunjungi. Karena selain bentuk penghormatan, wisata religi ini sebagai penjaga ingatan untuk mengenang sosok penting yang pernah membangun Trenggalek.

Baca: Sejarah Trenggalek yang Harus Kamu Ketahui, dari Terpecah-Pecah Hingga Bersatu Kembali

1. Makam Kanjeng Jimat

[caption id="attachment_24487" align=alignnone width=1080] Makam Kanjeng Jimat/Foto: Mas Mus (Facebook)[/caption]

Siapa yang tak kenal Kanjeng Jimat? Bagi masyarakat Trenggalek sendiri sudah tidak asing (bagi yang membaca sejarah) dengan sosok satu ini. Kanjeng Jimat memiliki gelar Mangunnegoro II. Yang memimpin Trenggalek kira-kira sampai tahun 1842.

Beliau terkenal atas keberaniannya melawan kebijakan tanam paksa selama masa kolonialisme. Sebagai Bupati Trenggalek, beliau patut diacungi jempol karena perjuangannya membela rakyat kecil dari penindasan kompeni.

Makam Kanjeng Jimat berada di Desa Ngulankulon Kecamatan Pogalan. Pengunjung akan diarahkan anak tangga menuju makam. Dengan gapura bertuliskan "Makam Kanjeng Jimat" di depan kompleks pemakaman.

2. Makam Mbah Mesir

[caption id="attachment_24490" align=alignnone width=1080] Makam Mbah Mesir/Foto: @Ulinuha_gm (Instagram)[/caption]

Mbah Mesir memiliki nama asli Syekh Abdul Mahsyir, beliau merupakan tokoh kiai yang dihormati di Trenggalek pada masa silam.

Ayah mbah Mesir bernama Yuhado seorang prajurit Pangeran Diponegoro yang berhasil kabur dari tangkapan Belanda.

Mbah Mesir berasal dari Lorok, Kabupaten Pacitan, kemudian mendirikan sebuah pondok pesantren di Desa Durenan, Trenggalek dan menyiarkan ajaran agama  di wilayah Mataraman.

Makam Mbah Mesir berada di Desa Semarum Kecamatan Durenan yang tak jauh dari jalan raya.

3. Makam Menak Sopal

[caption id="attachment_24489" align=alignnone width=1080] Makam Menak Sopal/Foto: Suparmanto (Facebook)[/caption]

Mengambil sumber dari Nggalek.co, artikel yang berjudul "Tiga Tokoh Hebat Yang Mengubah Kota Trenggalek" yang ditulis Misbahus Surur, Menak Sopal adalah bapak pertanian sekaligus orang pertama yang membangun pemukiman di Trenggalek, sekarang kawasan Trenggalek bagian kota.

Pada permulaannya, Trenggalek merupakan daerah rawa-rawa yang tidak bisa dijadikan pemukiman. Kemudian Menak Sopal membendung sungai di Bagong untuk mengeringkan rawa tersebut. Selain itu, air dari bendungan dijadikan irigasi pertanian.

Menak Sopal hidup 200 tahun sebelum Kanjeng Jimat. Makamnya Berada di Desa Ngantru Kecamatan Trenggalek. Tak jauh dari pusat kota, sekitar 400 meter arah barat laut dari Pendopo. Pada kompleks pemakaman Menak Sopal, juga terdapat makam Bandrek dan para pengikutnya.

4. Makam Mbah Putih

[caption id="attachment_24488" align=alignnone width=1080] Makam Mbah Putih/Foto: PP Alfalah[/caption]

Mbah Putih terkenal sebagai sosok penyebar ajaran Islam di Trenggalek. Beliau memiliki nama asli Nurkholifah.

Belum ada catatan sejarah yang menjelaskan tentang kehidupannya. Kedatangan Mbah Putih ke daerah Kayen karena dikejar oleh Belanda.

Makam mbah Putih berada di Ngelengkong, Desa Kayen, Kecamatan Karangan, Kabupaten Trenggalek, Provinsi Jawa Timur.

Makamnya ramai dikunjungi pada hari senin wage dan jum'at. Biasanya peziarah membacakan ayat suci Al-Qur'an.