Kabar Trenggalek - Informasi Berita Trenggalek Terbaru Hari iniKabar Trenggalek - Informasi Berita Trenggalek Terbaru Hari ini

Press ESC / Click X icon to close

Kabar Trenggalek - Informasi Berita Trenggalek Terbaru Hari iniKabar Trenggalek - Informasi Berita Trenggalek Terbaru Hari ini
LoginKirim Artikel

Pamengku Adat Keecamatan Bendungan Dilantik, Seruan Pelestarian Budaya Menggema

  • 20 Nov 2025 20:00 WIB
  • Google News

    KBRT – Pemerintah Kabupaten Trenggalek mendorong penguatan pelestarian budaya setelah pengurus Pamengku Adat Kecamatan Bendungan resmi dilantik, Kamis (20/11/2025). 

    Pelantikan yang digelar di Pendopo Kecamatan Bendungan itu disaksikan langsung oleh Wakil Bupati Trenggalek, Syah Mohamad Natanegara.

    Pengukuhan dilakukan oleh Ketua Pamengku Adat Kabupaten Trenggalek, Sunari. Keberadaan Pamengku Adat Kecamatan Bendungan dibentuk untuk menjaga keberlanjutan adat istiadat dan budaya yang diwariskan para leluhur.

    Prosesi pelantikan berlangsung dengan nuansa adat Jawa. Pengurus yang akan dilantik mengikuti kirab membawa Pusaka Tombak Korowelang sak kembaran, Songsong Tunggul Nogo, dan Pataka Dwi Warna dari Balai Desa Dompyong menuju Pendopo Kecamatan Bendungan.

    Wakil Bupati Syah Mohamad Natanegara menyampaikan apresiasi atas hadirnya organisasi tersebut.

    “Tentunya pemerintah sangat bersyukur karena dengan adanya paguyuban seperti ini identitas kita bisa tetap terus dijaga,” katanya, Kamis (20/11).

    Ia berharap Pamengku Adat dapat semakin berkembang dan bersinergi dengan pemerintah. Syah juga menyampaikan harapan agar pondasi adat seperti bahasa Jawa dan aksara Jawa bisa menjadi kurikulum pendidikan sejak sekolah dasar hingga jenjang berikutnya agar budaya lokal tetap melekat di masyarakat.

    Camat Bendungan, Sujatmiko, menyambut baik terbentuknya kepengurusan baru ini. Ia menilai semangat tokoh adat di wilayahnya sangat kuat sehingga mampu menghadirkan organisasi Pamengku Adat di tingkat kecamatan.

    “Selain menjaga, melestarikan adat istiadat dan budaya, Pamangku Adat ini nantinya dapat menjadi penjaga, pelestari dan penghubung adat istiadat ini nantinya,” terang Jatmiko.

    Sementara itu, Sujiono, Ketua Pamengku Adat Kecamatan Bendungan yang baru dilantik, menegaskan pentingnya masyarakat ikut melestarikan adat.

    “Kita saat ini sudah kehilangan adat istiadat leluhur, untuk itu siapa lagi yang akan menjaga dan melestarikan, kalau bukan diri kita sendiri,” kata pria yang juga Kepala Desa Surenlor tersebut.

    Ia menyebut ada tiga tradisi besar di Bendungan yang harus terus dijaga: Kirab Sekar Wijoyo Kusumo di Desa Suren Lor, Gebyar 99 di Desa Sumurup.

    Kemudian, Nyadran di Desa Boto Putih. Sujiono juga menjelaskan perbedaan makna pamengku dan pemangku, yang menurutnya penting dipahami agar peran lembaga adat semakin kuat dalam merangkul para pelaku budaya.

    “Membekali anak bahasa internasional itu penting namun juga tidak kalah penting mengenalkan bahasa sendiri bahasa leluhur kepada generasi penerus kita. Memang tantangan kedepan cukup berat menjaga dan melestarikan budaya leluhur," tegasnya.

    Anggota DPRD Trenggalek, Misni, juga memberikan dukungan penuh atas berdirinya Pamengku Adat Kecamatan Bendungan.

    “Hari ini, hari istimewa dan saya harus mendukung perjalanan Pamengku Adat Kecamatan Bendungan. Harus berjalan sampai kapanpun,” katanya.

    Ia menambahkan bahwa pemangku adat terdiri dari empat unsur yang harus dilestarikan, yakni Pini Sepuh, Aji Sepuh, Sesepuh, dan Kasepuhan.

    Kawan Pembaca, Terimakasih telah membaca berita kami. Dukung Kabar Trenggalek agar tetap independen.
    Dukung Kami

    Kabar Trenggalek - Sosial

    Editor:Zamz