Trenggalek – Sejumlah mahasiswa di Trenggalek menggelar aksi unjuk rasa pada hari Senin, (tanggal pelantikan DPRD 2024-2029) sebagai bentuk kritik terhadap alokasi anggaran perjalanan dinas DPRD Trenggalek yang mencapai Rp3 miliar. Aksi ini berlangsung tepat setelah pelantikan anggota DPRD Trenggalek periode 2024-2029.
Dalam aksinya, para mahasiswa memberikan kue bertuliskan “Selamat menikmati anggaran perjalanan dinas 3 Miliar” kepada para anggota dewan. Kue ini dianggap sebagai simbol ironi terhadap anggaran besar yang dialokasikan untuk perjalanan dinas tanpa adanya laporan hasil yang jelas kepada masyarakat.
“Kue ini adalah simbol ironi dari anggaran besar yang dialokasikan untuk perjalanan dinas tanpa adanya laporan hasil yang jelas kepada masyarakat,” ujar Mamik Wahyuningtyas, Koordinator Aksi Aliansi Mahasiswa.
Juru bicara aksi, Beni Kusuma Wardani, turut menambahkan bahwa selama ini DPRD Trenggalek dinilai kurang transparan dalam melaporkan hasil dari perjalanan dinas mereka.
“Kami menuntut agar DPRD Trenggalek dalam lima tahun ke depan lebih memperhatikan masyarakat, termasuk dengan melibatkan mereka dalam pembentukan peraturan daerah (Perda),” kata Beni.
Menanggapi aksi tersebut, Ketua Sementara DPRD Trenggalek, Doding Rahmadi, menyampaikan apresiasinya terhadap pergerakan mahasiswa sebagai bentuk kontrol sosial yang sangat diperlukan. Ia mengakui bahwa kritik dari mahasiswa dapat membantu memperbaiki kinerja pemerintah.
“Kami mengucapkan terima kasih bahwa di Trenggalek pergerakan teman-teman pemuda dan mahasiswa itu hidup. Tuntutan yang disampaikan, baik yang bersifat nasional maupun lokal, menjadi perhatian serius bagi kami,” ujar Doding.
Doding juga menegaskan bahwa DPRD Trenggalek harus berupaya lebih baik dari sebelumnya, terutama dalam hal transparansi dan akuntabilitas kepada masyarakat.
“Aksi mahasiswa ini menjadi pengingat bagi para wakil rakyat untuk selalu mengedepankan kepentingan rakyat di atas segalanya,” tandasnya.
