Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC to close

7 Rekomendasi Oleh-Oleh Khas Trenggalek yang Jadi Favorit Wisatawan

Bukan hanya memiliki berbagai pantai yang indah, Kabupaten Trenggalek juga memiliki beragam kuliner khas serta oleh oleh-oleh khas Trenggalek yang bisa dibawa pulang kerumah setelah selesai liburan.

Ada banyak wisata kuliner khas Trenggalek yang terkenal dengan cita rasa Jawa Timur-an. Ada jajanan serta komoditas pertanian Trenggalek, yang bisa Anda nikmati.

Ulasan oleh-oleh khas Trenggalek ini berdasarkan riset dan reportase yang dilakukan oleh jurnalis Kabar Trenggalek. Tentu Anda sudah tidak sabar untuk mengetahui apa saja oleh-oleh khas Trenggalek, simak berikut ini.

1.Ikan Asap

Ikan Asap/Foto: MC Putra

Ikan Asap khas Trenggalek menjadi buronan wisatawan yang berkunjung untuk menikmati panorama Pantai Pasir Putih, Desa Tasikmadu Kecamatan Watulimo. Ikan asap khas Trenggalek itu terlihat berjejer rapi, aroma gurihnya menghampiri hidung wisatawan.

Lokasi warung Ikan Asap berada di depanjang jalan sekitar Pantai Pasir Putih, Kecamatan Watulimo, Trenggalek. Wisatawan yang datang akan dihadapkan dengan jejeran kuliner ikan asap. Ada berbagai macam hidangan ikan asap, seperti cumi asap, tuna asap, dan aneka ikan dari laut bumi menak sopal Trenggalek.

Para pedagang menjajakan ikan asap di rukonya sepanjang jalan. Ada sekitar 40 ruko yang isinya menjajakan ikan asap. Harga Ikan Asap yang cukup variatif ini membuat pengunjung rugi kalau Putih tidak membawa oleh-oleh ikan. Apalagi, harga Ikan Asap di Pantai Prigi lebih murah daripada di pasar atau tempat lain yang jauh dari pantai.

2. Alen-Alen

Alen-Alen/Foto: Istimewa

Alen-Alen adalah makanan khas Trenggalek yang berbentuk bundar seperti cincin. Saat mencicipi alen-alen, rasanya renyah dan gurih. Kabarnya, jajanan alen-alen dipopulerkan pada zaman Bupati Trenggalek, Kanjeng Raden Temanggung Wijoyo Kusumo, sekitar tahun 1894. Oleh karena itu, Trenggalek disebut sebagai Kota Alen-Alen.

Alen-Alen khas Trenggalek tersebut mirip dengan jajanan khas Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, yaitu Lanting. Bedanya dengan Lanting, Alen-Alen memiliki komposisi kaya akan rempah-rempah untuk membuat rasa yang gurih.

Ada perbedaan antara tekstur Alen-Alen dengan Lanting. Lanting memiliki tekstur yang lebih padat dan lebih keras saat digigit. Kalau Alen-Alen lebih empuk, teksturnya seperti kerupuk. Alen-Alen memiliki bentuk bulat kecil berwarna kuning.

Seiring berkembangnya zaman, Alen-Alen khas Trenggalek saat ini dikembangkan menjadi varian rasa. Ada balado, serta rasa gurih manis. Jika tertarik, Anda bisa dengan mudah mendapatkan alen-alen di setiap toko yang ada di Trenggalek.

3. Tempe Keripik

Tempe Keripik/Foto: Istimewa

Selain Alen-Alen, Trenggalek terkenal dengan makanan khas Tempe Keripik. Cita rasa Tempe keripik yang renyah dan nikmat sangat melekat di lidah dan hati masyarakat. Kelezatan Tempe Keripik menjadikannya sebagai jajan khas Trenggalek yang banyak dicari. Sehingga, Trenggalek juga dikenal sebagai Kota Tempe Kripik.

Proses pembuatan Tempe Keripik terbilang cukup lama. Sebelum masuk tahap penggorengan, kedelai harus melewati proses peragian selama lima hari hingga akhirnya menjadi tempe dan dipotong tipis-tipis.

Setelah tempe dipotong tipis-tipis, proses selanjutnya adalah dimasukkan kedalam adonan tepung plus bumbu dan diproses dalam tungku penggorengan yang menggunakan kayu bakar pilihan.

Penggorengan dilakukan selama 30 menit, hingga warna tempe kripik mulai menguning. Setelah selesai digoreng, tempe keripik ditiriskan dan siap untuk dikonsumsi. Tempe keripik khas Trenggalek ini mampu bertahan hingga berbulan-bulan jika disimpan di tempat yang kedap udara dan tidak lembab.

Pembuatan tempe keripik khas Trenggalek ini menggunakan bumbu tradisional, dengan mempertahankan kualitas bahan baku kedelai. Dengan bumbu rempah daun jeruk, menjadikan cita rasa Tempe Keripik sangat candu bagi penikmatnya.

Selain bisa ditemukan di rumah produksi, Aneka jajanan khas Trenggalek seperti tempe keripik dapat ditemukan di jalur utama antar kabupaten dan selalu ramai dikunjungi pemburu kuliner.

Di Trenggalek ada dua titik sentra kios penjual jajanan khas Trenggalek, yakni di Jalan Yos Sudarso, Kelurahan Ngantru dan di Dusun Kranding, Desa Bendorejo, Kecamatan Pogalan. Dua tempat tersebut selalu menjadi rujukan bagi para pemburu kuliner dari berbagai daerah yang ingin membeli oleh-oleh.

Sentra jajanan khas di Jalan Yos Sudarso, berada di ruas jalur utama penghubung Kabupaten Trenggalek-Ponorogo. Jika dari arah Ponorogo, sentra jajanan khas ini berada setelah Jembatan Jagalan dan masuk arah wilayah perkotaan.

Sementara sentra jajanan khas yang ada di Dusun Kranding, Desa Bendo, Kecamatan Pogalan Trenggalek ada di Jalur Lintas Selatan (JLS) Trenggalek-Pacitan-Wonogiri atau yang hendak menuju Tulungagung hingga Malang.

4. Manco Wijen

Manco Wijen/Foto: Istimewa

Manco Wijen menjadi makanan khas Trenggalek yang tak kalah nikmat. Selain ALen-Alen dan Tempe Keripik, Jajanan Manco Wijen juga banyak dicari oleh pecinta kuliner.

Manco adalah jajanan yang manis dan gurih, karena ada taburan wijen yang menyelimuti manisnya gula merah.

Jajanan Manco memiliki tekstur renyah dan gurih, karena ada balutan gula. Manco merupakan jajanan yang tegolong tradisional, karena sudah ada sejak zaman dahulu.

Salah satu penjual Manco di Trenggalek adalah Bu Suyono. Ia sudah menjajakan Manco sejak tahun 1991. Resep Manco itu didapatkan Bu Suyono dari neneknya secara turun temurun.

Jika Anda tertarik, silahkan mengunjungi alamatnnya ada di Kelurahan Ngantru Jalan Basuki Rahmat Gg. Kambe Nomor 44 Lok Songo, Trenggalek.

5. Gembrung

Gembrung khas Trenggalek/Foto: AK Slawe Watulimo (Facebook)

Gembrung merupakan makanan khas Trenggalek. Tepatnya, gembrung menjadi jajanan khas RT 03, Desa Slawe, Kecamatan Watulimo, Trenggalek. Oleh karena itu, RT 03 Desa Slawe dikenal sebagai Kampung Gembrung.

RT 3 Desa Slawe merupakan pusat produksi Gembrung. Warga RT 03 Desa Slawe mulai membuat gembrung sehari sebelum memasuki hari pasaran Jawa, yaitu legi, pahing, dan wage. Gembrung menawarkan rasa manis legit hasil campuran singkong, gula pasir, dan gula merah, serta dikombinasikan dengan rasa gurih dari taburan parutan kelapa.

Resep gembrung sudah menjadi warisan di Desa Slawe dan diteruskan secara turun temurun. Meski sudah diwariskan sejak puluhan tahun yang lalu, cita rasa gembrung tetap terjaga. Anda bisa membeli Gembrung di Pasar Sebo Slawe dengan harga Rp 7 ribu - Rp 10 ribu untuk 1 gulung Gembrung.

Hingga kini, Gembrung terus dilestarikan ke generasi muda, salah satunya melalui Karnaval Hari kemerdekaan Indonesia. Jajan Gembrung khas Trenggalek itu ditampilkan oleh perempuan-perempuan RT 03 Desa Slawe yang memakai atribut rinjing kecil dan digendong menggunakan jarit.

Penampilan itu merupakan simbolis para ibu-ibu produsen jajan Gembrung yang setiap kali pergi ke pasar. Mereka selalu menggendong rinjing berisikan Gembrung-Gembrung untuk dijual.

6. Durian

Durian khas Trenggalek/Foto: Jadesta

Trenggalek memiliki banyak makanan khas komoditas pertanian yang sangat terkenal, salah satunya adalah Durian. Setidaknya, ada tiga jenis Durian khas Trenggalek yang memiliki kelezatan dan cocok dicicipi saat panen raya. Yaitu Durian Ripto, Durian Kunirjiman, dan Durian Rindu.

Perlu diketahui, Hutan Durian terluas di Dunia berada di Trenggalek. Hutan durian ini berada di Desa Sawahan Kecamatan Watulimo. Dengan luas 650 hektar. Maka tak ayal jika musim durian telah tiba, sangat mudah sekali menjumpai pedagang durian. Bahkan hutan durian ini dijuluki Hutan Durian Internasional.

Sehingga, durian termasuk komoditas unggulan dari Trenggalek. Luasnya hutan buah durian ini sangat membantu perekonomian warga sekitar. Karena harga jual buah durian ini sangat menggiurkan.

Varietas Durian Ripto adalah varietas durian pertama asal Trenggalek yang mendapatkan sertifikat dari badan sertifikasi pada Tahun 1990. Tanaman varietas Durian Ripto terbanyak ada di Desa Dukuh, Kecamatan Watulimo. Varietas Durian Ripto tersebut pernah menjadi hidangan Jokowi saat berkunjung di Trenggalek.

Tentu saja, Durian Ripto ini banyak diburu oleh masyarakat pecinta buah berduri namun yang memiliki rasa enak itu. Bahkan, Presiden Jokowi pernah mencicipinya dan mengatakan bahwa Durian Ripto adalah Durian paling enak yang pernah ia makan.

Kemudian, Durian Kunirjiman adalah salah satu unggulan Kabupaten Trenggalek. Durian itu sudah tersertifikasi. Selain dari segi rasa, varietas tersebut dikenal karena keawetannya. Durian Kunirjiman adalah salah satu jenis durian asal Jatim yang sudah bersertifikat. Berdasar lampiran keputusan Menteri Pertanian RI 2015.

Spesifikasi durian asal Desa Dukuh, Kecamatan Watulimo, itu memiliki kulit kuning kecokelatan dan duri kerucut yang tidak rapat. Beratnya mencapai 2,5 kilogram. Dari segi rasa manis legit dan saat buah ini masak, bisa bertahan hingga 5 hari.

Berikutnya, Varietas Durian Rindu tersebut begitu tersohor, bahkan jadi salah satu ’’komoditas panas’’ yang diburu para penggemar. Varietas Durian Rindu, sudah mengantongi sertifikat dari Kementerian Pertanian.

Ciri spesifik Durian Rindu, dari segi bentuk mempunyai duri antar Kuring berhimpitan. Kulit buahnya sangat tipis hingga gampang dibuka. Ukuran buah tergolong sedang yakni diameter 17 cm hingga 20 cm. Bentuk buah lonjong dengan warna kulit buah coklat muda.

Yang membuat Durian Rindu begitu diburu adalah rasanya. Manisnya yang pas plus aroma yang tak terlalu menyengat membuatnya digemari pencinta si raja buah.

7. Kopi Sengunglung

Kopi Sengunglung/Foto: Led Jo (Facebook)

Kopi Sengungklung merupakan komoditas pertanian yang menjadi makanan khas Trenggalek. Tepatnya, Kopi Sengungklung adalah salah satu potensi komoditas unggulan di Desa Sumberbening, Kecamatan Dongko, Kabupaten Trenggalek.

Varietas kopi yang dibudidayakan oleh masyarakat Desa Sumberbening dari lereng Gunung Sengunglung tersebut merupakan jenis robusta.

Anda bisa menikmati kenikmatan Kopi Sengunglung, salah satunya di Rest Area Thuk Dali Desa Sumberbening. Rest Area Thuk Dali tak jauh dari sisi jalan. Sehingga, para penikmat perjalanan bisa sejenak hilangkan penat ditemani secangkir kopi dan suguhan panorama alam yang hijau nan segar.

Rest Area Thuk Dali didirikan untuk memperkenalkan produk-produk lokal warga Dongko ke masyarakat luas. Produknya bervariasi, mulai dari kuliner, jasa wisata, sampai kerajinan.

Namun tak menutup kemungkinan produk lainnya, lantaran kecamatan ini punya Gunung Sengunglung. Rencananya, akan ada galeri yang khusus menyuguhkan cita rasa kopi asli gunung tersebut.

Udara sejuk mengingatkan pejalan yang istirahat di Rest Area Thuk Dali akan suasa Kota Batu. Bahkan, tak kalah udara segar dan oksigen tanpa polusi menjadi fasilitas tak bisa terbeli. 

Pejalan kaki dimanjakan dengan embusan udara sejuk sekitar 18 – 21 derajat celcius, yang membuat bulu kuduk kadang berdiri. Rest area ini juga menyuguhkan spot-spot untuk bercengkrama bersama keluarga, rekan kerja, teman, atau bahkan gebetan. 

Itulah daftar rekomendasi oleh-oleh khas Trenggalek yang dapat Anda beli dan bawa pulang. Bagi Anda yang tak punya banyak waktu untuk berwisata di Trenggalek, maka menikmati makanan, kuliner, jajan, dan komoditas pertanian Trenggalek menjadi alternatif tersendiri. Semoga artikel ini bermanfaat untuk Anda semua.