KBRT – Kabupaten Trenggalek memiliki sejumlah kuliner unik yang sering dianggap tidak lazim. Salah satunya warung milik Sunarti (50) di Dusun Wadi Lor, Desa Ngadirenggo, Kecamatan Pogalan, yang menyajikan berbagai olahan rica-rica ekstrem seperti kodok, biawak, dan labi-labi.
“Ceritane dulu cuma coba-coba, dulu kan belum ada yang seperti ini. Lama-lama kok laku dan diterusin. Awalnya saya bikin sate 02 (bekicot) dijual keliling suami dulu. Lalu suami katanya kecapean akhirnya buka warung ini,” ujar Sunarti.
Perempuan yang akrab disapa Bu Sun itu menjelaskan, pada awal membuka warung tahun 2013, dirinya hanya menyediakan sate biawak karena banyak permintaan. Daging biawak, kata dia, dipercaya sebagian pembeli dapat membantu menyembuhkan penyakit tertentu.
Seiring waktu, pelanggan meminta menu tambahan seperti rica-rica kodok (swike) dan bulus atau labi-labi.
“Peminatnya sekarang kebanyakan dari Trenggalek saja. Dulu banyak yang dari luar daerah juga. Semua bahan saya beli dalam keadaan siap masak, tinggal diolah. Kalau daging bekicot saya beli glondongan, diolah sendiri supaya dapat untung,” tuturnya.
Sebelum pandemi Covid-19, Sun mengaku bisa menghabiskan puluhan kilogram daging biawak setiap hari. Namun setelah pandemi, omzetnya menurun drastis.
“Dulu sebelum Covid banyak yang pesan rica biawak bisa sampai 20 kilo atau 40 kilo sehari. Sekarang paling 5 kilo-an dua hari. Kalau kodok biasanya 2 sampai 3 kilo sehari sudah habis,” ucapnya.
Untuk daging bulus, Sun tidak selalu bisa menyediakannya karena pasokan bahan baku tidak menentu. Sebelumnya, suaminya sempat mencari bahan sendiri sebelum akhirnya memilih membeli karena kebutuhan meningkat.
“Kalau makanan yang dijual ini, saya sendiri jarang makan, tidak berani. Tapi kalau bekicot, saya masih makan. Suami saya juga sama, paling hanya makan bekicot sama kodok saja,” katanya.
Harga menu di warung Bu Sun cukup bervariasi. Satu porsi rica-rica kodok atau biawak dijual Rp 15.000, dan bila dengan nasi ditambah Rp5.000. Untuk rica-rica bulus dibanderol Rp20.000 per porsi, sementara rica biawak Rp10.000 per porsi.
“Sering ada yang minta dibuatkan rica-rica ular. Tapi saya belum bisa bikin karena tidak berani,” ujarnya.
Kabar Trenggalek - Sosial
Editor:Zamz












