Kabar TrenggalekKabar Trenggalek
Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC / Click X icon to close

Kabar TrenggalekKabar Trenggalek
Login ke KBRTTulis Artikel

Perbaikan Jalan Kedunglurah–Gandusari Trenggalek Diundur 2026, Warga Keluhkan Kondisi Rusak

Warga Gandusari mengeluhkan penundaan perbaikan jalan Kedunglurah–Gandusari yang diundur hingga tahun 2026 karena jalan rusak parah dan membahayakan pengguna.

  • 10 Oct 2025 12:00 WIB
  • Google News

    Poin Penting

    • Perbaikan jalan Kedunglurah–Gandusari diundur ke tahun 2026.
    • Warga sebut kondisi jalan rusak dan berlubang mengganggu aktivitas.
    • Pemkab Trenggalek tunda lima proyek jalan prioritas pinjaman daerah.

    KBRT – Harapan warga Kecamatan Gandusari untuk menikmati jalan yang mulus harus tertunda. Pemerintah Kabupaten Trenggalek menunda perbaikan Jalan Kedunglurah–Gandusari hingga tahun 2026, setelah sebelumnya direncanakan masuk dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan 2025.

    Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Trenggalek sebelumnya menetapkan lima ruas jalan prioritas yang akan diperbaiki melalui skema pinjaman daerah. Namun, program tersebut bergeser dan baru akan direalisasikan dalam APBD Induk 2026.

    Lima ruas jalan yang dimaksud meliputi Kedunglurah–Gandusari, Sugihan–Kebon, Wonorejo–Sebo, Dongko–Kampak, dan Bungur–Bangun (Munjungan).

    Abdul Latief Amin (20), warga RT 07 RW 03 Desa Melis, Kecamatan Gandusari, mengaku kecewa atas penundaan tersebut. Ia menilai kondisi jalan Kedunglurah–Gandusari sudah lama tidak mengalami perbaikan yang berarti.

    “Sangat disayangkan kalau dibatalkan, karena bisa dibilang jalan raya yang berlubang dan bergeronjal itu sangat menghambat kegiatan sehari-hari,” ujar Abdul.

    Jalan Kedunglurah–Gandusari membentang dari selatan lampu lalu lintas Kedunglurah menuju barat ke Desa Sukorame, kemudian ke arah barat daya melewati Pasar Depok, Dam Widoro, hingga berakhir di lampu lalu lintas Pasar Rakyat Gandusari.

    ADVERTISEMENT
    Migunani

    Berdasarkan pengukuran Google Maps, panjang jalan tersebut sekitar 9 kilometer. Sebagian ruas di Desa Sukorame dan Kedunglurah telah diperbaiki dalam satu tahun terakhir, menyisakan sekitar 5,6 kilometer dari Desa Krandegan hingga Pasar Rakyat Gandusari yang masih rusak.

    “Perbaikan terakhir itu sudah lama dan nggak kayak diperbaiki, cuma asal ditambal biar yang berlubang nggak terlalu kelihatan. Padahal kalau dilewati terasa nggak nyaman sama sekali. Kalau dibandingkan jalan daerah Melis sampai Gandusari dengan jalan Kedunglurah–Sukorame itu beda jauh banget. Jalan sini seperti jalanan off-road, penuh lubang dan tambalan,” lanjut Abdul.

    Abdul menyebut, jalan tersebut memiliki peran penting dalam aktivitas warga sehari-hari, baik untuk bekerja maupun bersekolah. Selain mengganggu kenyamanan, kondisi jalan rusak juga berpotensi membahayakan pengguna, termasuk keluarganya yang berkebutuhan khusus dan menggunakan sepeda motor roda tiga.

    “Sering orang tua saya hampir jatuh karena jalan yang berlubang membuat setir motornya sulit dikendalikan. Harapannya jalan Melis sampai Gandusari itu harus diperbaiki untuk kenyamanan masyarakat, apalagi warga setempat yang selalu melewati jalan utama untuk kegiatan seperti berangkat kerja atau sekolah agar lebih nyaman,” ucapnya.

    Kondisi ruas jalan Kedunglurah–Gandusari saat ini tampak dipenuhi lubang dan tambalan, dari ukuran sekecil lebar ban motor hingga sebesar ban mobil. Muhammad Ihyaudin, pengendara asal Desa Melis, juga berharap perbaikan jalan bisa segera direalisasikan.

    “Kalau ditunda, semoga perbaikan bisa mulai di awal tahun depan. Jalan di sini sudah terlalu banyak tambal-tambalannya,” katanya.

    Kawan Pembaca, Terimakasih telah membaca berita kami. Dukung Kabar Trenggalek agar tetap independen.

    Kabar Trenggalek - Mata Rakyat

    Editor:Lek Zuhri