Kabar Trenggalek - Trenggalek yang berjajar gunung, terbentang lautan, dan warga yang tinggal di pelosok desa, memiliki kemampuan sumber daya manusia yang tak kalah saing, Kamis (08/12/2022).
Sulastri, sosok perempuan hebat berbekal nekat, dirinya mengubah nasib di Negara Qatar. Kegigihannya untuk bekerja teruji. Kala ijazah yang pas-pasan tak mengurungkan niat. Kejar paket dan sekolah perhotelan jadi jalan keluar.
Dari sambungan telepon, penulis berkomunikasi. Sulastri, asli warga Trenggalek. Tinggalnya di Desa Bogoran, Kecamatan Kampak. Pikiran 'perempuan tak hanya di rumah' terbesit kuat dalam tekad hidup Sulastri.
"Awalnya saya berpikir bahwa perempuan tidak harus di rumah saja. Namun, perempuan juga memiliki hak untuk berkarir dan bekerja. Pertama saya juga ingin mengangkat derajat orang tua saya," kata Sulastri.
Baca: Berangkat dari Keresahan, Kristiono Mampu Produksi Gitar di Trenggalek
Usahanya berawal dari sekolah perhotelan. Cukup satu tahun, Sulastri si bunga desa ini mampu menuntaskan tantangan pendidikan perhotelan pada 2018 dengan baik.
[caption id="attachment_24057" align=alignnone width=1280] Kegiatan Sulastri di Hotel Alwadi Qatar/Foto: Dokumen Sulastri[/caption]
Usai sekolah perhotelan, peluang datang. Sulastri bergegas untuk ikut interview, walaupun dibenaknya tidak mungkin bisa lulus, karena ada pendaftar lain yang lebih profesional.
'Rezeki, Jodoh dan Mati' tiga kata pegangan orang jawa ini tak pernah salah tuan. Sulastri yang pesimis saat interview, namun rezeki untuk bekerja di hotel Qatar memihak dirinya.
"Akhirnya, pada bulan Februari 2019 saya lolos interview kemudian di bulan Maret 2019 terbang ke Qatar," ungkapnya.
Baca: Beraliran Musik Rock, Kisah Gitaris Wanita Trenggalek Belajar Secara Otodidak
Di balik perjuangan Sulastri, ada doa orang tua yang mujarab. Walaupun singkat cerita orang tua khawatir anak gadis satu satunya bekerja di qatar. Namun, Sulastri membuktikan dirinya bisa.
Perjuangan pahit manis dilalui, seperti bahasa inggris Sulastri yang selama 3 bulan harus menyesuaikan. Tak hanya soal bahasa, namun lidahnya juga perlu adaptasi dengan makanan Qatar yang kuat dengan rasa rempahnya.
Di tengah perjalanan karirnya dan usahanya kini, Sulastri sudah duduk di kursi Supervisor Housekeeping di hotel bintang lima. Sebelum duduk di posisi itu, dirinya harus ulet selama 3 tahun jadi rumah tenden.
"Alhamdulillah, sekarang sudah jadi supervisor di hotel bintang lima selama 8 bulan ini. Letak hotelnya juga tak jauh dari pusat ikon Qatar," ceritanya sambil memvisualisasikan kondisi Qatar yang saat ini menjadi tuan rumah piala dunia 2022.
Baca: Kegigihan Unik Winarsih Kelola Desa Wisata Durensari Trenggalek Selama 8 Tahun
Catatan tak akan dilupakan oleh Sandiaga Uno ketika berkunjung di hotel Qatar, ketika perempuan dari Trenggalek ini membuat kejutan dengan kreatifitas di kamar hotel yang dipesan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf). Sulastri meninggalkan kertas kecil dan hiasan angsa di kamar Sandiaga.
"Dengan kejutan itu saya dan team ingin menunjukkan bahwa anak indonesia juga ada yang berkarya di Qatar. Kemudian momen bertemu mas menteri ini juga sangat langka, maka saya manfaatkan momen lalu," katanya.
Kampung halaman masih menjadi tujuan, namun berkarir jodohnya di negeri orang. Sulastri pulang ke kampung halaman pada 2020 lalu, usai Covid-19 melanda negara-negara. Waktu 8 bulan di Trenggalek cukup untuk melepas rindu dengan keluarga.
"Jangan pernah menyerah gapai terus cita-cita. Karena dalam setiap langkah ada doa dari orang tua yang mengawal saya untuk kuat dan terus berjuang dalam meniti karir," ujar wanita kelahiran 1996 itu.