Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC to close

Beraliran Musik Rock, Kisah Gitaris Wanita Trenggalek Belajar Secara Otodidak 

Kabar Trenggalek - Petikan senar gitar sudah tak asing lagi di telinga dan tangan wanita Trenggalek ini. Berangkat dari belajar otodidak, kini dirinya berkembang hingga ciptakan lagu. 

Deta Indri Arisca, wanita kelahiran 1994 sudah kenal dengan alat musik dalam sehari. Gitaris wanita Trenggalek bahkan bisa berkali-kali memainkan alat musik gitar. Sampai tingkatan itu, Deta adalah wanita yang hobi memainkan gitar.

Deta begitu terinspirasi dari alat musik yang dicetuskan oleh Les Paul. Beraliran musik rock tampaknya menjadi jalan Deta dalam setiap petikan gitar yang dimainkan. 

"Hobi, biarpun misal tampil tidak dibayar, tidak masalah, karena suka," kata Deta, saat ditemui di salah satu cafe di daerah Trenggalek kota.

Jauh sebelum Deta menjadi seorang gitaris. Wanita kelahiran 1994 itu rupanya mengawali bakat mulai dari nol. Masa-masa belajar itu ketika dia duduk di bangku sekolah menengah pertama (SMP). 

Deta masih ingat, sewaktu belajar gitar ternyata juga banyak hambatan. Orang tuanya khususnya, mereka pernah melarang Deta untuk mempelajari alat musik itu. Karena mereka menganggap alat musik itu cuma cocok untuk laki-laki. 

Deta remaja tak serta-merta menelan mentah nasehat orang tuanya. Hanya dirinyalah yang mengerti tentang dirinya sendiri. Tentang apa yang dia suka, dan diminati. 

Namun ada konsekuensi yang harus diterima, yang mana ortu menjadi kurang mendukung apa Deta. Jadi cukup susah bagi Deta remaja bisa mendapatkan gitar impiannya itu. Sedangkan satu-satunya cara untuk membeli gitar adalah dengan menyisihkan uang jajannya. 

[caption id="attachment_22963" align=alignnone width=1080] Deta sedang memainkan gitar/Foto: Kabar Trenggalek[/caption]

Mempelajari gitar ternyata memerlukan waktu yang tidak sebentar. Deta berangkat dari otodidak. Mulanya dia memang dibimbing dari teman, di balik itu dia rutin mempelajari chord gitar lewat buku. 

Saat masih remaja, keahlian Deta memainkan gitar ternyata sudah mengundang rasa ketertarikan lembaga pendidikan di Trenggalek. Bahkan Deta remaja waktu itu pernah diminta untuk mengisi acara musik di tingkat sekolah menengah pertama (SMP).

"Ada sekolah yang mencari gitaris wanita, akhirnya dulu sampai pakai baju SMP meskipun saat itu saya SMP beda almamater," kata Deta. 

Kolase pengalaman menjadi gitaris tidak berhenti sampai usia remaja. Sampai kini Deta tetap konsisten mengasah keahlian memainkan gitar. 

Tak ayal, Alumni PGRI Madiun 2017 itu kerap mengikuti festival musik, mengisi acara musik, hingga menggarap jingle musik. 

Memiliki keahlian memainkan gitar ternyata bernilai plus bagi Deta. Keahlian itu biasa Deta manfaatkan untuk menangkap peluang cuan, meski hanya untuk pekerjaan sampingan. 

"Lumayan untuk menambah penghasilan, selain dapat dari pekerjaan utama," ujarnya.

Wanita yang pernah sekolah di SMA 1 Karangan itu sampai kini terus melangkah maju menekuni seni musik pop-rock. Deta pun telah memiliki tiga single lagu ciptaannya sendiri. 

"Biasanya malam menciptakan lagu. Direkam lagu meski cuma satu kalimat, baru nanti digabung-gabungkan menjadi lagu," ungkapnya. 

Dari capaian Deta, orang tua yang semula menentang dirinya menekuni gitar pun akhirnya bisa luluh. Yang mana kini ortunya sepenuhnya mendukung Deta mengembangkan bakat memainkan gitar.

"Sekarang melihat prestasi saya dari hobi gitaris, alhamdulilah sudah menerima dengan baik," ujarnya.