Kegigihan Unik Winarsih Kelola Desa Wisata Durensari Trenggalek Selama 8 Tahun
Kabar Trenggalek - Kekayaan alam di Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek, tak pernah henti dari lirikan wisatawan yang berdatangan. Peluang yang besar itu tak bisa diabaikan begitu saja oleh Unik Winarsih. Perempuan kelahiran 1977 itu merintis Desa wisata Durensari, Sabtu (27/08/2022).Tak membutuhkan waktu yang sebentar, mulai 2015 silam, Unik bersama warga Desa Sawahan menggagas kekayaan alam yang begitu melimpah untuk dijadikan rujukan wisatawan luar kota maupun mancanegara.Unik mengatakan, berkat dari lokasi yang tercantum di Google maps, Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Durensari sering mendapat kunjungan. Bahkan satu minggu lalu warga asing dari Negara Belanda berkunjung.[caption id="attachment_19104" align=aligncenter width=1600] Wisatawan dari mancanegara kunjungi Desa Wisata Durensari/Foto: Kabar Trenggalek[/caption]"Dari Netherland [Belanda] datang ke Durensari, dirinya sangat menikmati wisata yang tradisional itu seperti menginap di rumah warga dan ikut petani ke hutan," ungkap Unik.Unik yang tinggal di RT 11 RW 04 itu, mengungkapkan kekaguman atas suksesnya merintis desa wisata yang pertama kalinya di Trenggalek. Keunggulan desa wisata rintisan Unik dan Pokdarwis, yaitu melimpahnya potensi hasil hutan sekitar.Bahkan, lokasi wisata itu berdampingan dengan hutan durian yang lebarnya 650 hektar dan ditetapkan sebagai hutan durian terluas di Asia Tenggara. Hal itu yang membuat Unik selalu menyuguhkan kepada wisatawan yang sedang datang di Desa Durensari.[caption id="attachment_19102" align=aligncenter width=1280] Buah durian yang lezat di Desa Wisata Durensari/Foto: Kabar Trenggalek[/caption]Mulanya, masyarakat saat melayani wisatawan datang di homestay belum begitu terbiasa. Namun, selang waktu yang lama menjadi hal terbiasa untuk menerima wisatawan, hal itu ditunjukkan dengan banyak wisatawan yang datang kembali ke Durensari."Pasti ada kendala, namu kendala bukan menjadi masalah karena setiap ada kendala kami ambil keputusan melalui musyawarah," tegasnya.Selain kekayaan alam, Unik menyuguhkan makanan tradisional dan permainan outbound air selain river tubing di sungai Durensari. Seperti, voli air, tarik tambang air, dan lain-lain.[caption id="attachment_19103" align=aligncenter width=1280] Wahana bermain air di Desa Wisata Durensari/Foto: Kabar Trenggalek[/caption]"Karena mayoritas di sini adalah petani, jadi wisatawan ada yang kami ajak ke hutan," celetuk Unik.Mengambil konsep pemberdayaan masyarakat desa adalah tantangan bagi Unik. Karena desa wisata pada 2015 silam belum begitu populer di kalangan masyarakat.Namun, seiring berjalan waktu, buah dari pemikiran dan Pokdarwis itu bisa berbau harum. Sebelum Pemerintah Kabupaten Trenggalek memulai 100 desa wisata, dirinya sudah merintis desa wisata lebih dulu. Bahkan, sempat terjeda 6 tahun dari program pemerintah itu.[caption id="attachment_19099" align=aligncenter width=1280] River tubing di Desa Wisata Durensari/Foto: Kabar Trenggalek[/caption]"Trend pengunjung sangat stabil, karena desa wisata itu bukan seperti wisata di pantai setiap akhir pekan banyak pengunjung. Namun, yang ke Durensari itu orang kota yang ingin benar-benar berwisata di Desa," katanya.Disinyalir, usaha Unik banyak dilirik dari kalangan luar daerah. Hal demikian dibuktikan banyak yang datang untuk studi tiru di Desa Wisata Durensari."Belum lama dari situbondo," ujar Unik.
Tinggalkan komentar
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang wajib diisi ditandai dengan *