Kabar Trenggalek - Informasi Berita Trenggalek Terbaru Hari iniKabar Trenggalek - Informasi Berita Trenggalek Terbaru Hari ini

Press ESC / Click X icon to close

Kabar Trenggalek - Informasi Berita Trenggalek Terbaru Hari iniKabar Trenggalek - Informasi Berita Trenggalek Terbaru Hari ini
LoginKirim Artikel

Was-was Pendapatan Wisata Trenggalek Mbeleset, Akhir Tahun 2025 Masih Dibawah 65 Persen

Realisasi pendapatan pariwisata Trenggalek 2025 baru sekitar Rp 5,9 miliar. Capaian ini jauh dari target dan dipengaruhi daya beli, cuaca, serta persaingan destinasi.

Poin Penting

  • Pendapatan wisata 2025 baru sekitar 60 persen dari target Rp 9,3 miliar.
  • Daya beli melemah dan munculnya destinasi JLS turunkan kunjungan.
  • Cuaca hujan akhir pekan ikut membuat capaian sulit dikejar.

KBRT – Capaian pendapatan pariwisata Kabupaten Trenggalek sepanjang 2025 belum menunjukkan tren positif. Hingga memasuki awal Desember, pemasukan baru berada di kisaran 60 persen atau sekitar Rp 5,9 miliar dari target yang ditetapkan sebesar Rp 9,3 miliar.

ADVERTISEMENT

Realisasi tersebut turun dibanding tahun 2024, ketika target pemerintah daerah berada pada angka Rp 8,5 miliar dan berhasil ditutup dengan capaian Rp 7,66 miliar.

Kepala Bidang Peningkatan Daya Tarik dan Destinasi Pariwisata Disparbud Trenggalek, Tony Widianto, menilai bahwa performa pendapatan tahun ini belum memenuhi harapan.

“Tahun ini kami targetnya 9,3 miliar, tapi sampai saat ini masih kurang lebih 60 persen. Masih di bawah 65, padahal ini sudah Desember,” ujarnya.

Ia menjelaskan bahwa penurunan kunjungan terjadi di banyak daerah akibat melemahnya kemampuan belanja wisatawan. Kondisi ini berdampak langsung pada kontribusi pendapatan daerah.

Selain itu, bertambahnya destinasi baru di sepanjang Jalur Lintas Selatan (JLS) — mulai Tulungagung, Blitar, hingga Malang — membuat persaingan semakin ketat dan memengaruhi pilihan wisatawan.

ADVERTISEMENT

“Secara global ada penurunan daya beli wisatawan, kemudian bermunculannya objek-objek baru di JLS yang menjadi daya tarik baru bagi wisatawan,” jelas Tony.

Cuaca juga menjadi faktor penghambat. Hujan yang kerap turun pada akhir pekan menyebabkan jumlah kunjungan di kawasan pesisir selatan tidak stabil.

“Cuaca sangat terpengaruh. Kita alami sendiri, Sabtu–Minggu sering kali hujan di pesisir selatan,” katanya.

Dengan sisa waktu yang semakin mepet, Tony menyebut peluang mencapai target pendapatan tahun ini cukup tipis.

“Untuk tahun ini saya tidak berani optimis… Ya cuma berdoa, mudah-mudahan di sisa waktu masih ada lonjakan,” ujar dia. 

Kawan Pembaca, Terimakasih telah membaca berita kami. Dukung Kabar Trenggalek agar tetap independen.
Dukung Kami

Kabar Trenggalek - Ekonomi

Editor: Zamz