Kemenparekraf mencatat, ada 3.419 desa wisata yang terjaring dari 34 provinsi. Setelah melalui berbagai tahapan kurasi, kemudian ditetapkan menjadi 500, 300, 100 hingga mengerucut menjadi 50 desa wisata terbaik di Indonesia.
Penilaian ADWI 2022 akan dilaksanakan bulan Juni 2022. Menteri Parekraf, Sandiaga Salahuddin Uno, pernah hadir di Desa Wisata Watukandang Pandean.
Dilansir dari laman Jadesta Kemenparekraf, Desa pandean merupakan daerah pegunungan yang berhawa sejuk, di lintasi sungai dengan kontur bebatuan yang eksotik. Desa Pandean terdiri dari 5 dusun yang masing-masing memiliki potensi alam yang menarik untuk dikunjungi.
Tabuh Lesung di Desa Pandean Trenggalek/Foto: KemenparekrafSelain pesona alamnya, Desa pandean memiliki potensi budaya yang luar biasa, yaitu Tabuh Lesung. Budaya ini sudah ada sejak zaman penjajahan hingga kini masih dilestariakan. Usia lesung kurang lebih 150 tahun. Sedangkan pemukul lesung adalah ibu-ibu lansia yang energik memainkan alunan musik ritmik.
Terbang Elo
Terbang Elo di Desa Pandean Trenggalek/Foto: KemenparekrafAda juga musik tradisional "Terbang Elo" yang sudah langka. Musik tradisional ini dimainkan memakai alat semacam rebana, jedor, dan kendang panjang yang unik. Terbang Elo menjadi istimewa karena di mainkan oleh 8 orang laki - laki yang sudah lansia.
Para laki-laki lansia itu memiliki alunan suara (vocal) yang melengking tinggi yang dinamakan ngelik. Tidak semua orang bisa membawakan vokal Terbang Elo, karena perlu teknik yang tinggi.
Karawitan
Karawitan di Desa Pandean Trenggalek/Foto: KemenparekrafBerikutnya, salah satu potensi budaya yang terus berkembang adalah seni karawitan, di sini karawitan dimainkan oleh sekelompok lansia dengan gending gending asli tempo dulu (klenengan) sehingga sangat cocok dalam suasa alam pedesaan.
Ngundat Bengkeng
Ngundat Bengkeng di Desa Pandean Trenggalek/Foto: KemenparekrafAda lagi budaya masyarakat yang ramah ingkungan dan sangat menjaga ekosistem sungai yakni pasang atau Ngundat Bengkeng (pasang bubu) di sungai. Ikan yang beranekaragam menambah kekayaan alam desa pandean yang bisa dimanfaatkan masyarakat sekitar.
Angon Wedus
Angon Wedus di Desa Pandean Trenggalek/Foto: KemenparekrafAngon wedus merupakan potensi wisata yang sangat diminati wisatawan. Alam yang indah dan rumput hijau segar yang melimpah di sepanjang aliran sungai, membuat kambing berkembang dengan baik. Sensasi nuntun dan makani wedus itulah yang membuat wisatawan enggan bergeser pulang.
Umbah-Umbah
Umbah Umbah di Desa Pandean Trenggalek/Foto: KemenparekrafAliran sungai yang jernih dan bebas sampah sangat representative untuk kegiatan umbah-umbah menggunakan klerak (mencuci baju pakai daun klerak) sambil bermain air (koceh).
Unduh Ceplukan dan Sayur
Unduh Ceplukan dan Sayur di Desa Pandean Trenggalek/Foto: KemenparekrafAda beberapa tanaman yang langka dan unik, diantaranya ceplukan dan terong telunjuk. Masing-masing memiliki manfaat bagi tubuh. Selain mendapatkan informasi dari guide, wisatawan juga disilahkan memetik buah ceplukan dan terong telunjuk secara langsung dari pohonnya.
Jelajah Desa
Jelajah Desa di Desa Pandean Trenggalek/Foto: KemenparekrafWisatawan akan berjalan menyusuri pematang sawah yang indah, menyeberangi sungai yang berair jernih, serta melintasi air terjun dengan 3 tingkat yang eksotis.Hingga sampailah wisatawan di tempat perkampungan yang hanya di huni 2 keluarga. Di situ terdapat karang kitri sebagai tempat edukasi wisatawan bertahan hidup. Jelajah berakhir di persawahan yang berterasering, lalu makan siang di gubuk.
River Camp
River Camp di Desa Pandean Trenggalek/Foto: KemenparekrafBerada di area tengah sungai (berbentuk pulau di tengah sungai) yang sejuk dan gemercik air yang jernih, wisatawan bisa bermalam di tempat tersebut dengan fasilitas tenda untuk camping juga river tubing.Demikian profil Desa Wisata Pandean Trenggalek. Masih banyak daftar wisata lainnya yang bisa dinikmati. Penasaran dengan daftar lengkap serta tarif wisata di Desa Pandean? Silahkan baca DI SINI. Kalau ingin tahu Paket Wisata Alam Desa Pandean, cek DI SINI.