Sosok Ririn, Ubah Sungai Tercemar Jadi Wisata di Trenggalek Hingga Pikat Sandiaga Uno
Kabar Trenggalek - Kesuksesan Taman Watu Kandang sebagai desa wisata di Pandean, Kecamatan Dongko, tak lepas dari Ririn Setyo Widihastuti. Output desa wisata di Trenggalek itu tak cuma membuka peluang peningkatan perekonomian bagi warga sekitar. Akan tetapi, upaya Ririn juga berhasil mengubah kebiasaan warga yang membuang limbah rumah tangga ke sungai, Rabu (29/06/2022).Aliran sungai yang melewati salah satu sisi Desa Pandean, Kecamatan Dongko, kini menjadi primadona wisata warga lokal Kota Alen-Alen, Trenggalek. Sebab, aliran itu menjadi landscape alam yang nyaman dipandang dan menjadi atraksi wisata yang paling diminati pengunjung, yaitu river tubing. Namun siapa sangka, jika aliran sungai itu dulunya penuh dengan sampah.Ririn adalah salah satu warga asli Desa Pandean. Dia bekerja sebagai kepala sekaligus pendidik di TK Dharma Wanita I Pandean. Berbalut profesinya, jiwa sosial Ririn tumbuh hingga memunculkan kekuatan bertindak untuk memerangi pencemaran sungai akibat limbah rumah tangga."Kemauan membersihkan itu sudah lama, tapi kemampuan untuk bertindak itu sebelum 2020," ungkap Ibu satu anak itu.[caption id="attachment_14229" align=aligncenter width=750] River Tubing Desa Wisata Watukandang Pandean Trenggalek/Foto: @rivertubing_watukandang (Instagram)[/caption]Ririn menceritakan, sungai di Desa Pandean dulu banyak sampah popok bayi yang menyangkut di aliran sungai.Semakin lama, kondisi itu mulai mengganggu Ririn, karena sungai yang seharusnya dapat menjadi tempat ekosistem yang sehat menjadi terganggu.Di sisi lain, kata Ririn, kebiasaan membuang sampah itu tak cuma warga Desa Pandean. Banyak sampah yang terbawa aliran sungai dari desa lain. Atau bahkan ada pengendara motor yang sengaja membuang sampah dari atas jembatan.Dikala Ririn mulai bertindak untuk membersihkan sampah di aliran sungai. Istri dari Yani itu mengaku, sempat dianggap seperti orang gila yang membersihkan sampah di aliran sungai.Dengan komitmen mencintai lingkungan, Ririn pun sering mengalami gesekan dengan warga, karena tiap kali menemukan warga yang membuang sampah, dia pasti akan mem-fotonya lalu melaporkannya ke Pemerintah Desa Pandean.[caption id="attachment_15638" align=aligncenter width=1280] River Tubing di Pandean Trenggalek, Desa Wisata Jawa Timur/Foto: Kemenparekraf[/caption]"Pasti ada pro dan kontra, dan memang mengubah kebiasaan itu perlu waktu," ujar Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Dewi Arum Pulosari itu.Lambat laun, warga pun sadar dengan apa yang dilakukan Ririn. Warga mulai banyak yang terlibat aksi sosial membersihkan sampah aliran sungai di Desa Pandean.Hingga memasuki 2021, keringat Ririn dan warga desa berbuah manis. Aliran yang dulu dipenuhi sampah menjadi bebas dari sampah."Sehingga aliran sungai itu menjadi salah satu spot Desa Wisata Pandean," kata dia.Produk atraksi wisata desa itu meliputi, wisata alam, kuliner, budaya, hingga olahraga. Beberapa atraksi wisata itu dikemas dalam sistem paket. Khusus untuk atraksi wisata river tubing, pengunjung harus memesan tiga hari sebelumnya."Karena teman-teman pemandu juga punya kesibukan, jadi harus pesan dulu untuk kami persiapkan," ujarnya.Berkat antusiasme masyarakat dalam memerangi pencemaran sungai dan pengelolaan sumber daya manusia yang baik, Desa Pandean menjadi satu-satunya desa yang berhasil lolos dan mendapatkan lisensi pemandu wisata dari Pemprov Jatim. Kemudian, desa itu juga meraih juara II Soetran Award."Nilai plusnya, kita sudah bisa menjadi pemandu wisata di lingkup Jatim," ucap Ririn.
Kabar Trenggalek Hadir di WhatsApp Channel Follow