Kabar TrenggalekKabar Trenggalek
Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC / Click X icon to close

My Account

Warga Kampak Kompak Menanam Pohon dan Pasang Banner Tolak Tambang Emas

Kabar Trenggalek -Tambang emas oleh PT Sumber Mineral Nusantara (SMN) yang membawa ancaman kerusakan alam terus mendapatkan penolakan dari masyarakat Trenggalek. Salah satu bentuk penolakan dari Warga Kecamatan Kampak yaitu dengan aksi pemasangan banner tolak tambang emas serta penanaman pohon, Minggu (14/11/2021).Aksi pemasangan banner tolak tambang emas dan penanaman pohon dimulai pukul 09.00 sampai 12.00 WIB. Berbagai jenis pohon yang ditanam yaitu pohon mahoni, trembesi, sengon, jati, mangga, cengkeh dan alpukat. Pohon-pohon itu ditanam di wilayah sumber air yang ada di Kecamatan Kampak.Lokasi pemasangan banner tolak tambang emas dan penanaman pohon berada di sepanjang jalan Dusun Kedung Gamping, Desa Ngadimulyo hingga kawasan Pemancar, perbatasan Kecamatan Kampak dengan Kecamatan Munjungan.Imam Syafii, Ketua Pengurus Anak Cabang (PAC) Ansor Kampak, menjelaskan aksi pemasangan banner tolak tambang emas dan penanaman pohon oleh warga Kampak itu bertujuan untuk menjaga lingkungan Kampak supaya tidak terjadi bencana.“Untuk penanaman pohon dalam rangka kita menjaga lingkungan, menjaga kawasan hutan kita supaya tidak terjadi bencana. Agar tidak terjadi penggundulan hutan dan supaya sumber air di Kecamatan Kampak ini tetap lestari,” ujar Imam.[caption id="attachment_4788" align=aligncenter width=1600]Aksi penanaman pohon oleh warga Kampak Aksi penanaman pohon oleh warga Kampak/Foto: Dokumentasi warga Kampak[/caption]Baca juga: Penolakan Tambang Emas Trenggalek di Kecamatan Kampak Semakin NyataImam mengatakan, warga Kampak menghawatirkan aktivitas tambang emas yang akan merusak sumber air di Kecamatan Kampak. Apalagi, Desa Ngadimulyo termasuk wilayah rawan kekurangan air saat musim kemarau.“Wilayah di Ngadimulyo ini termasuk wilayah yang sangat rawan kekurangan air, karena setiap musim kemarau itu pasti kekurangan air,” jelas Imam.Menurut data yang dihimpun Jaringan Advokasi Tambang (JATAM) Nasional, ada 153 sumber mata air di wilayah konsesi yang terancam rusak oleh tambang emas PT SMN. Dari 153 sumber mata air di Trenggalek, ada 80 sumber mata air di 14 dusun dari lima desa di Kecamatan Kampak yang terancam rusak oleh tambang emas.Berikut daftar sumber mata air yang terancam rusak oleh tambang emas PT SMN di Kecamatan Kampak:1. Desa Karangrejo- Dusun Ngasem: Sumber mata air Sahboyo.- Dusun Ngleban: Sumber mata air Beji, Ngramban, dan Jogo Dayoh.- Dusun Sentul: Sumber mata air Kalisat, Pucang Tumpak, Jati, dan Pare.- Dusun Pesu: Sumber mata air Pereng, Dawuhan dan Ngumbulan.2. Desa Timahan- Dusun Krajan: Sumber mata air Duren, Genting, Soho, Cabe, Tengah, Ngilon, Karangrejo, Ngampon, Persil, Gondang, dan Talang.- Dusun Banaran: Sumber mata air Nglengkeh, Guyangan, Banaran lor, Gondang, Gedong, Sono, Umbul, Gempol, Blombang, Tenggar, Ingas, Banaran, Bendo, dan Duduhan.- Dusun Genuk: Sumber mata air Dolop, Mangir, Sriti, Slawe, Sambi, Apak, Nongko, dan Krosok.[caption id="attachment_4787" align=aligncenter width=1600]Aksi penanaman pohon oleh warga Kampak Aksi penanaman pohon oleh warga Kampak/Foto: Dokumentasi warga Kampak[/caption]Baca juga: Dampak Tambang Emas, Warga Kampak Harus Siap Hadapi Tanah Longsor dan Banjir Skala Besar3. Desa Bendoagung- Dusun Kemiri: Sumber mata air Kembang.- Dusun Kedungdowo: Sumber mata air Putuk Nglegok, Gunung Andong, dan Gunung Nginjen.4. Desa Bogoran- Dusun Branjang: Sumber mata air Winong japuk 1 dan Winong japuk 2.- Dusun Gambar: Sumber mata air Kali Gunung Gede, Sumber Jluwok, dan Sumber Song Glathik.5. Desa Ngadimulyo- Dusun Swaru: Sumber mata air Sumber Ngrampal 1, Sumber Ngrampal 2, Sumber Suwaru 1, Sumber Suwaru 2, Kali karanganyar, Kali Pule, Sumber Tulung, Kali Sekoro, Kali Soho, Sumber Lemah Bang 1, dan Sumber Lemah Bang 2.- Dusun Buluroto: Sumber mata air Kali Waru, Sumber pal 1, Kali Tutup, Sumber Nglenguk, Kali Ndungan, Kali Ngenthong, dan Sumber Gorang Gareng.- Dusun Sambeng: Sumber mata air Kali Sambeng, Kali Bedoq, Kali Rambang, Kali Wiyu, Kali Karrangnongko, Kali Jeding Jading, dan Kali Pangang.[caption id="attachment_4786" align=aligncenter width=1600]Persiapan pemasangan banner tolak tambang emas di Kecamatan Kampak Persiapan pemasangan banner tolak tambang emas di Kecamatan Kampak/Foto: Dokumentasi warga Kampak[/caption]Baca juga: Daftar Sumber Mata Air di Kecamatan Kampak yang Terancam Hilang oleh Tambang EmasSetelah menanam pohon-pohon di wilayah sumber mata air, warga Kampak melanjutkan dengan aksi pemasangan banner tolak tambang emas. Menurut Imam, pemasangan banner tolak tambang emas juga menjadi wadah bagi warga yang belum berani bersuara untuk menolak tambang emas di Kecamatan Kampak.“Kami menyampaikan aspirasi masyarakat yang tidak berani bersuara ketika ada tambang. Warga Kampak banyak yang menolak tambang emas karena mengancam sumber air terutama, dan juga akan mengancam generasi yang selanjutnya,” terang Imam.Sebelumnya, pemasangan banner tolak tambang emas juga dilakukan oleh warga Kampak pada Senin, 25 Oktober 2021. Banner yang dipasang merupakan banner aksi tolak tambang Aliansi Rakyat Trenggalek, di depan Hotel Hayam Wuruk pada hari yang sama.[caption id="attachment_4784" align=aligncenter width=1000]Banner tolak tambang emas Trenggalek yang hilang Banner tolak tambang emas Trenggalek yang hilang/Foto: Dokumentasi warga Kampak[/caption]Baca juga: Aliansi Rakyat Trenggalek Sebut PT SMN Bertingkah Seperti Maling yang Ingin Mencuri Alam TrenggalekSelanjutnya, warga Kampak juga melakukan aksi pemasangan banner pada Minggu, 31 Oktober 2021. Sayangnya, banner yang dipasang pada Senin 25 Oktober 2021 itu sudah hilang entah ke mana.“Terkait banner yang hilang, mungkin dipergunakan orang lain. Kami tidak suudzon kalau bannernya disabotase orang lain atau apa gitu,” kata Imam.Warga Kampak secara bertahap melakukan pemasangan banner tolak tambang emas. Semua aksi pemasangan banner tolak tambang emas dan penanaman pohon itu dilakukan secara swadaya oleh warga Kampak sendiri.“Pemasangan banner tolak tambang emas ini bertahap karena merupakan pergerakan dari bawah. Jadi kami iuran untuk memasang banner dan kami juga iuran untuk membeli bibit dan peralatan lainnya. Iurannya dari masyarakat Kampak dan juga temen-temen dari komunitas pecinta lingkungan,” ucap Imam.“Untuk kegiatan ke depan, pemasangan banner tolak tambang emas itu tetap kami laksanakan, selama masyarakat itu menghendaki demikian. Jadi kami mengawal apa yang menjadi isi hati dari masyarakat,” tambahnya.[caption id="attachment_4785" align=aligncenter width=1600]Pemasangan banner tolak tambang emas di Kecamatan Kampak Pemasangan banner tolak tambang emas di Kecamatan Kampak/Foto: Dokumentasi warga Kampak[/caption]Baca juga: Kerusakan Lingkungan di Kecamatan Lain Jika PT SMN Menambang Emas di KampakAksi pemasangan banner tolak tambang emas dan penanaman pohon itu mendapatkan pengamanan dari Kepolisian Sektor (Polsek) Kampak. Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Kampak, Iptu Andi Salbi memberikan keterangan.Andi menjelaskan, pihak Polsek Kampak menjalankan pengamanan sebagai wujud melindungi, mengayomi, dan melayani masyarakat Kampak yang menolak ancaman kerusakan alam oleh tambang emas dari PT SMN.“Kami hanya sebatas pengamanan. Namanya kami aparat keamanan, ya melindungi, mengayomi, melayani masyarakat. Ya, Ansor Banser kan masyarakat kami juga. Mereka melaksanakan kegiatan ya kami melaksanakan pengamanan,” ujar Andi.