Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC to close

Sholat Istisqa Memohon Hujan saat Kemarau Panjang: Pengertian dan Tata Caranya

Kemarau memang menjadi masa di mana bencana kekeringan dan kekurangan air sedang menjalar di beberapa wilayah Indonesia. Hal itu mengakibatkan sulitnya mengakses air bersih sehingga berdampak pada proses kehidupan manusia baik kebutuhan air minum, mandi, sampai beribadah.

Dalam situasi seperti ini, umat Muslim dianjurkan untuk melakukan sholat istisqa sebagai upaya untuk memohon hujan kepada Allah SWT. Tulisan, berikut ini akan membahas sholat istisqa memohon hujan saat kemarau panjang mulai dari pengertian dan tata caranya.

Menurut prediksi BMKG, musim kemarau di tahun 2023 akan berakhir sekitar bulan Oktober. Musim hujan baru akan turun secara berkala di beberapa daerah sekitar awal sampai pertengahan bulan November.

Pengertian Sholat Istisqa

Sholat istisqa adalah sholat sunnah yang dilakukan ketika umat Muslim mengalami musim kemarau panjang dan membutuhkan air hujan. Istisqa sendiri berasal dari bahasa Arab yang berarti "meminta air hujan".

Sholat istisqa dilakukan sebagai bentuk doa dan upaya memohon kepada Allah SWT agar diberi rahmat-Nya berupa hujan yang dibutuhkan saat kekeringan melanda di musim kemarau.

Tujuan Sholat Istisqa di Musim Kemarau

Pertama, air sebagai kebutuhan dasar bagi kehidupan manusia dan makhluk hidup menjadi hal yang penting. Dalam kondisi musim kemarau panjang, kekurangan air dapat menyebabkan kekeringan sehingga keberlangsungan hidup menjadi terganggu. Bahkan bisa menyebabkan masalah kesehatan seperti dehidrasi akibat kekurangan air minum.

Dengan melakukan sholat istisqa, umat Muslim berharap agar Allah SWT mengirimkan hujan yang akan mengatasi kekurangan air tersebut.

Kedua, sholat istisqa merupakan bentuk ketaatan kepada Allah SWT. Sebagai seorang Muslim, mengikuti perintah-Nya adalah kewajiban. Karena Allah lah yang menciptakan alam semesta dan bisa menurunkan hujan dari langit.

Hal itu sudah tertulis dalam Al-Qur'an Surah Al-A'raf ayat 57, "Dan Dia-lah yang mengirimkan angin sebagai pembawa berita gembira sebelum kedatangan rahmat-Nya. Dan Kami turunkan air hujan dari langit, lalu Kami hidupkan dengan air itu bumi yang mati; demikian pula kamu akan dibangkitkan (dari kubur)."

Hadits-Hadits Sholat Istisqa

Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra., ia berkata, "Nabi Muhammad SAW bersabda: "Apabila negeri ini dilanda kekeringan, maka hendaklah kalian memohon hujan kepada Allah dengan sholat istisqa." (HR. Bukhari dan Muslim)

Dalam riwayat lain, Rasulullah SAW bersabda: "Tidaklah hujan turun kecuali karena doa orang-orang yang betul-betul takabur. Dan tidaklah hujan turun kecuali karena doa orang-orang yang lemah. Dan tidaklah hujan turun kecuali karena doa orang-orang yang miskin." (HR. Ahmad)

Rasulullah juga melaksanakan sholat istisqa untuk memohon diturunkan hujan. Hal itu tertulis dalam hadis yang diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a, berbunyi:

"Nabi Muhammad Saw keluar rumah pada suatu hari untuk memohon diturunkan hujan, lalu beliau sholat dua rakaat bersama kita tanpa adzan dan iqamat, kemudian beliau berdiri untuk khutbah dan memanjatkan doa kepada Allah Swt dan seketika itu beliau mengalihkan wajahnya (dari semula menghadap ke arah hadirin) menghadap ke kiblat serta mengangkat kedua tangannya, serta membalikkan selendang sorbannya, dari pundak kanan ke pundak kiri, begitupun ujung sorbannya (HR. Imam Ahmad)."

Waktu pelaksanaan sholat istisqa' bisa dilakukan di siang hari saat musim kemarau panjang. Hal ini dijelaskan dalam hadis Rasulullah yang diriwayatkan Aisyah Ra. Dalam hadis itu, Rasulullah mengerjakan sholat istisqa setelah matahari terbit seperti dimulainya waktu sholat ied.

Para ulama juga berpendapat sholat istisqa dapat dilakukan hingga sore hari. Kecuali pada waktu-waktu yang diharamkan untuk melakukan sholat seperti waktu matahari pas berada di atas kepala dan pas terbenam matahari.

Cara Sholat Istisqa

Sedangkan sholat istisqa dilakukan dengan cara berjamaah di tanah lapang. Sholat istisqa terdiri dari 2 rakaat dengan khutbah sebagaimana sholat ied dilakukan. Berikut adalah tata cara sholat istisqa:

1. Niatkan sholat istisqa dengan hati ikhlas semata-mata karena Allah SWT. Begini niat sholat istisqa.

"Ushalli sunnatal istisqai, rak'ataini mustaqbil al-qiblati (imaman/makmuman) lillahi taala"

2. Seperti sholat pada umumnya, sholat istisqa juga dimulai dengan takbiratul ihram. Kemudian imam membaca takbiratul ihram yang diikuti makmum sebanyak 7 kali pada rakaat pertama dan 5 kali pada rakaat kedua.

3. Setelah takbiratul ihram, imam membaca Surah Al-Fatihah seperti dalam sholat fardhu.

4. Sesudah membaca Surah Al-Fatihah, imam membaca Surah pendek. Hal itu dilakukan pada kedua rakaat.

5. Kemudian imam melakukan ruku' dan sujud seperti dalam sholat fardhu. Lalu dilanjutkan dengan rakaat kedua.

6.Setelah selesai sujud kedua, imam membaca tasyahud akhir dan salam seperti dalam sholat fardhu.

7. Dalam sholat istisqa, imam menyampaikan khutbah setelah melakukan sholat dua rokaat. Khutbah disampaikan dengan cara berdiri dan sekali duduk di antara kedua khutbah. Rukun khutbah dalam sholat istisqa sama dengan yang dilakukan saat melakukan sholat ied.

Dalam kondisi kekeringan, sholat istisqa menjadi salah satu upaya untuk memohon kepada Allah SWT agar menurunkan hujan.

Sebagai seorang Muslim, menjalankan sholat istisqa adalah bentuk ketaatan kepada Allah dan rasa tanggung jawab terhadap lingkungan di sekitar kita.