Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC to close

Jemaah Pengajian Gus Iqdam di Trenggalek Membeludak: Wong Nggalek Ngeri Tenan

Before Post
Muhammad Iqdam yang akrab disapa Gus Iqdam hadir dalam Pengajian Akbar di Lapangan Desa Jambu, Kecamatan Tugu, Kabupaten Trenggalek, pada Selasa (16/07/2024). Pengajian itu dalam rangka Pesta Rakyat Desa jambu dan Tasyakuran Komunitas Pelaut Seaman Club. Hadrah Pusat Sabilu Taubah turut meramaikan pengajian akbar itu.Jemaah pengajian Gus Iqdam di Trenggalek membeludak. Hal ini membuat Gus Iqdam kaget. Ia mengaku sempat melihat konten TikTok yang merekam adanya jemaah pengajian mengkapling tempat duduk sejak pagi.“Ngapling yang paling parah seperti ini juga. ‘Jangan digeser, ingat adab’. Behh, masyaallah, sampai seperti itu. Top memang. Masyaallah. Sampai bawa-bawa adab juga. Ya, Allah. Istimewa. Behh, ngeri, ngeri, ngeri, tenan. Wong Nggalek ngeri tenan,” ujar Gus Iqdam.Meski demikian, Gus Iqdam tetap husnudzon semoga yang mengkapling tempat duduk itu memang ahli surga. Sebab, Nabi Muhammad Saw bersabda ‘man kaana fi tholabil 'ilmi kaa natil jannatu fi tholaabihi’. Artinya, ‘barang siapa yang sedang mencari ilmu, maka surga sedang mencarinya’.“Semoga panjenengan [Anda] semua ahli surganya Allah Swt. Mungkin jawane [maksudnya] ngapling surga. Panjenengan kalau setiap ada pengajian, ada sholawatan, antusiasme panjengan tidak kalah saat ada orkes seperti ini. Insyaallah, ya Allah, panjenengan bakal mendapat berkah dari Allah Swt,” ucap Gus Iqdam.Gus Iqdam juga mengapresiasi semangat masyarakat Trenggalek dalam mengikuti pengajian. Padahal, kata Gus Iqdam, jemaahnya juga sering melakukan kegiatan yang tidak jelas. Seperti main ke pinggir pantai, minum yang hangat-hangat, pemudanya gandengan pasangannya. Tapi, tiba-tiba dalam pengajian ini, jemaahnya semangat untuk mengikuti pengajian Gus Iqdam.Menurut Gus Iqdam, semangat mengaji dan meninggalkan maksiat yang dilakukan jemaahnya sesuai dengan sabda Nabi Muhammad Saw. Dalam bahasa Indonesia, artinya yaitu ‘Barangsiapa yang meninggalkan kehinaan maksiat menuju kemuliaan taat, maka Allah akan membuatnya kaya tanpa harta, mengokohkannya tanpa tentara, dan membuatnya berjaya tanpa massa pendukung’.“Kalau panjenengan seperti ini mau menyisihkan kemaksiatan-kemaksiatannya, setelah itu semangat ngapling (tempat duduk) dari pagi itu tadi, jadwal ghibah dikurangi, jadwal rasan-rasan dihilangi semua, melihat barang apa saja yang tidak jelas itu dihilangi semua, panjenengan dapat 3 sifat yang mahmudah [terpuji/perbuatan baik],” terang Gus Iqdam.Gus Iqdam menyebutkan, sifat mahmudah yang pertama adalah Allah akan memberikan kekayaan selain harta. Artinya, hati kita yang kaya, bukan tentang uang maupun harta benda. Allah memberi kita kekayaan yang sifatnya bukan harta.“Artinya hati panjenengan tenteram seperti datang ke pengajian ini. Tidak menyangka saya, padahal kalau cuma Trenggalek kan dekat sama rumah saya [di Blitar],” kata Gus Iqdam.Kemudian, sifat mahmudah kedua adalah Allah akan memberi kekuatan yang sifatnya kekuatan tersebut adalah kekuatan dari Allah Swt tanpa tentara. Artinya, kita dikuatkan lahir batin oleh Allah. Misal, jemaah di pengajian ini diberi kekuatan ketika memiliki ujian yang sangat berat.“Mungkin ada yang memiliki kesulitan-kesulitan atau hambatan-hambatan dalam hidupnya, barokahnya ngaji ini, panjenengan meninggalkan kemaksiatan, kemudian hati panjenengan gagah. Semoga yang punya kesusahan bakal menjadi kebahagiaan. Amin allahumma amin,” tutur Gus Iqdam.Lalu, sifat mahmudah yang ketiga adalah Allah akan memuliakannya tanpa bantuan orang lain. Sifat ini yang menjadi dasar jargon populer jemaah Sabilu Taubah yaitu ‘Dekengane Pusat’.“Panjenengan barokahnya semangat seperti ini, insyaallah nanti kalau cari ikan lagi tiba-tiba dapatnya ya banyak. Bisa memberi nafkah istri tambah banyak lagi. Yok, dzikir lagi bareng-bareng nanti ngaji lagi. Ini tadi masih mukadimah,” tandas Gus Iqdam.

Tinggalkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang wajib diisi ditandai dengan *