KBRT – Wali murid SDN 1 Gondang menyampaikan penolakan terhadap rencana pembangunan gerai Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) di lingkungan sekolah. Mereka menilai pembangunan tersebut dapat mengurangi ruang gerak siswa serta berdampak pada iklim belajar dan prestasi sekolah.
Penolakan itu disampaikan dalam Musyawarah Desa Khusus (Musdessus) yang digelar Rabu, 03 Desember 2025. Perwakilan wali murid menegaskan bahwa SDN 1 Gondang terancam kehilangan banyak potensinya jika gerai KDMP dibangun di halaman sekolah.
Yuswatrin, salah satu perwakilan wali murid, menyayangkan rencana pembangunan tersebut karena dinilai menutupi dan mengganggu aktivitas sekolah yang memiliki banyak prestasi.
"Kita mempercayakan anak-anak kita untuk sekolah di sini. Artinya apa? kita memilih dan menilai bahwa SDN 1 Gondang itu adalah SD yang terbaik di Gondang," ujarnya.
Ia kemudian menyampaikan sejumlah prestasi siswa yang menurutnya menjadi alasan kuat untuk menolak pembangunan gerai KDMP.
"Yang pertama ada Ananda Dafa kelas 6 itu Olimpiade Sains nomor 2 Kabupaten. Hari ini ongoing karena mewakili Kabupaten," katanya.
Selain prestasi siswa, Yus menyebut para pendidik juga mencatat capaian membanggakan. SDN 1 Gondang memenangkan Inovasi Lembaga nomor 1 se-Provinsi sebagai School Religious Culture dan kini mewakili ajang tingkat nasional.
Prestasi lain juga disampaikan, seperti Ananda Azri Ilza yang meraih juara 1 Olimpiade Matematika tingkat Kabupaten, Anum Bekti Prasetyo dan Diana Dinda Oktaviana sebagai juara lomba Pantomim se-Kecamatan, serta Amanda Dian yang melaju ke tingkat Kabupaten dalam FLS2N.
"Meskipun semuanya itu sudah aturan dari presiden, presiden sendiri insyaallah saya yakin juga tidak akan rela kalau pendidikan itu dikosongkan (dikorbankan)," katanya.
Sebelum Musdessus berlangsung, Yus mengumpulkan petisi penolakan dari 80 wali murid SDN 1 Gondang dan 10 wali murid TK Dharma Wanita 1. Petisi itu sebagai bentuk keberatan atas penggunaan halaman sekolah untuk gerai KDMP.
"Saya ingin mengetuk hati panjenengan semua untuk kembali, kalau misalnya dengan prestasi sebanyak ini, apakah tidak sebaiknya mencari tempat lain yang tidak mengusik atau mengorbankan ruang dan fasilitas yang sebenarnya dialokasikan untuk sekolah," ucapnya.
Dalam forum itu, Yus juga menyoroti absennya guru dan perwakilan sekolah. Ia menilai para pengajar tidak dilibatkan atau tidak diizinkan hadir dalam Musdessus.
Menurutnya, penggunaan halaman sekolah sebagai lokasi gerai KDMP akan membuat sekolah kehilangan identitas. Ia menyebut bangunan yang berdiri justru akan lebih dikenal sebagai koperasi ketimbang sekolah.
Yus menambahkan, SDN 1 Gondang memiliki halaman luas dan fasilitas memadai yang kerap digunakan sebagai lokasi kegiatan antarsekolah. Ruang tersebut dinilai penting untuk proses belajar.
"Kami terus terang tidak menolak adanya koperasi, tapi alangkah baiknya kalau tidak mengganggu dunia pendidikan," kata dia.
Musyawarah Desa berjalan cukup alot. Yus menyebut diskusi antara pihak yang menolak pembangunan gerai KDMP tidak menghasilkan perubahan keputusan apa pun.
"Harapan kami itu Desa mendukung supaya ada upaya setidaknya ada yang disampaikan terkait dengan keterbatasan dari lahan desa kepada jajaran terkait," kata dia.
Kabar Trenggalek - Mata Rakyat
Editor: Zamz















