KBRT – Situs berbentuk struktur bangunan candi di RT 11 RW 2, Dusun Gondang Kidul, Desa Gondang, Kecamatan Tugu, Kabupaten Trenggalek, kembali tertimbun tanah akibat curah hujan tinggi. Tanah di sekitar area penggalian terbawa air dan menutupi sebagian besar struktur candi.
Syaifudin (35), juru pelihara situs setempat, menjelaskan bahwa sejak musim penghujan tahun 2024, tenda terpal yang menaungi situs rusak dan roboh.
Kedalaman galian yang sebelumnya mencapai lebih dari satu meter kini nyaris sejajar dengan permukaan tanah di pekarangan rumahnya, tempat ditemukannya struktur candi.
“Kalau musim hujan, di sekitar bangunan candi itu airnya bisa sampai melebihi candi. Hampir setiap hari kalau hujan deras, air tergenang di situ. Efeknya ya tanah di sekitar struktur candi terkena air terus, lama-lama ambrol. Bata-bata dari candi yang dulu kelihatan waktu penggalian sekarang tertimbun lagi,” katanya.
Syaifudin mengaku khawatir jika tanah yang terus menimbun situs dapat merusak struktur candi yang ditemukan sejak 2018, ketika ia pertama kali menemukan sebuah arca di depan rumahnya.
Ia menambahkan, penggalian terakhir dilakukan pada tahun 2023 dan disebut akan dilanjutkan, namun hingga kini belum ada kabar mengenai rencana penelitian berikutnya.
“Kalau hujan deras, air memang bisa sampai melebihi bangunan candi, tapi tidak lama, sekitar setengah jam sudah surut karena ada saluran pembuangan di utara candi,” ujarnya.
Menurutnya, di sisi barat situs masih terdapat area berukuran sekitar 6x6 meter yang diduga menyimpan temuan cagar budaya lain. Dalam Situs Gondang sendiri telah ditemukan enam arca dengan bentuk berbeda.
Sebagian kini disimpan di Kantor Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Trenggalek, sementara satu arca masih disimpannya di rumah.
“Harapan saya, semoga situs ini dilanjutkan penanganannya, dibuat pagar sekeliling seperti di situs-situs lain supaya tetap terjaga dan tidak rusak,” ucapnya.
Kabar Trenggalek - Peristiwa
Editor:Zamz
Kabar Trenggalek Hadir di WhatsApp Channel 
