KBRT - Kondisi Situs Gondang di Kecamatan Tugu, Trenggalek, kian mengenaskan. Ekskavasi terakhir dilakukan pada 2023, namun hingga 2025 tidak ada progres lanjutan akibat kendala klasik: keterbatasan anggaran. Padahal, situs ini memiliki potensi besar untuk mengungkap sejarah dan menyelamatkan cagar budaya.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Trenggalek Sunyoto menjelaskan beberapa hal terkait ekskavasi situs gondang. Dia mengaku juga cukup aktif untuk melakukan koordinasi dengan Balai Pelestari Kebudayaan (BPK) XI Jawa Timur.
Daftar Isi [Show]
Pemkab Tak Ada Duit, Berharap Sumbangan BPK XI Jawa Timur
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2024 cukup suram untuk melakukan ekskavasi situs gondang. Sementara APBD 2025 masih berharap keajaiban di perubahan anggaran pertengahan tahun.
“Koordinasi ke BPK Wilayah XI Jawa Timur untuk mendapatkan bantuan dari sana guna melanjutkan ekskavasi situs gondang. Jawaban dari sana juga masih melihat kekuatan anggarannya,” terang Sunyoto saat dikonfirmasi sejumlah awak media.
Menurutnya, jika ekskavasi situs gondang itu cukup penting. Meski ia harus berusaha keras untuk mendapatkan anggaran ekskavasi lanjutan. “Karena eman sekali [jika tidak ada ekskavasi],” ujar Sunyoto.
Ekskavasi Diprediksi Kurang 25 Persen
Sunyoto memaparkan, bahwa pada tahun 2023 ekskavasi sudah mencapai 75 persen. Proyeksinya, jika da ekskavasi lanjutan kurang 25 persen. Prediksinya, dari total itu akan ditemukan petunjuk tentang situs.
“Jadi tinggal 1 sudut saja, tapi kami belum kembangkan ke area yang lain. Kami rasa lebih luas lagi [Ekskavasi]. Makanya kami koordinasi ke BPK XI Jawa timur untuk pendampingan,” ujar Sunyoto.
Kendati, kurang 25 persen dia optimistis akan ditemukan petunjuk tentang situs. Karena saat ini, situs gondang itu belum diketahui perwara atau sebagai candi induk. Karena kajiannya belum selesai.
“Kalau yang sudah ditemukan waktu ekskavasi sudah kami amankan. Makanya kami juga punya cita-cita untuk membikin museum di Trenggalek,” tandasnya.
Hasil Ekskavasi Tahun 2023, Temuan Mengejudkan di Areal Situs Gondang
Diberitakan Kabar Trenggalek sebelumnya (23/10/2023, ekskavasi yang berjalan selama 7 hari di area sebelah selatan tepatnya sudut barat laut 3 buah arca relief, ditemukan dua buah hiasan atap sebuah bangunan dengan kondisi masih utuh.
Kini kurang lebih 15 arca sudah ditemukan, hampir mirip dengan Candi Gunung Gangsir Pasuruan dengan banyak arca 15-17. Dengan tinggi 33-38 centimeter, namun ini dugaan awal karena belum ketemu prasasti.
Denah bangunan situs yang diduga peninggalan Mataram Kuno berbentuk persegi dengan ukuran 5,8 meter x 5,8 meter. Pada saat ekskavasi juga diketahui bahwa di bata kulit dinding selatan tampak putus, arah barat ditemukan ada isinya, sisi barat bisa menggali sampai bata kulit. Struktur candi yang mengarah ke selatan tampak juga telah putus dan tersisa dua bata segaris dengan denah dari bata kulit sisi barat.
Kemudian Ekskavasi menggali kotak yang lain dengan lebar dua meter dengan kedalaman 160 centimeter dengan hasi tidak menemukan indikasi yang mengarah kepada perwara. Dalam ekskavasi tahap dua ada temuan serta yaitu relief arca, kedua artefak, kemudian ada sebuah lingga batu putih, lalu ada batu kotak saat mencari perwara dan sebuah bata membentuk pola segi delapan.
Kabar Trenggalek - Sosial
Editor:Bayu Setiawan