Kabar TrenggalekKabar Trenggalek
Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC / Click X icon to close

My Account

Ekskavasi Situs Gondang di Trenggalek Mandek, Pemerintah Alasan Tak Ada Duit

Ekskavasi Situs Gondang di Trenggalek terhenti sejak 2023 karena kendala anggaran. Temuan penting, seperti arca dan artefak peninggalan Mataram Kuno, menunggu kelanjutan ekskavasi yang hanya tersisa 25% untuk mengungkap sejarah situs ini.

  • 06 Jan 2025 12:00 WIB
  • Google News

    Poin Penting

    • Ekskavasi Situs Gondang di Kecamatan Tugu, Trenggalek, terhenti sejak 2023 akibat kendala anggaran.
    • Hingga 2023, progres ekskavasi mencapai 75%, tersisa 25% untuk menyelesaikan penelitian lebih luas.
    • Ditemukan 15 arca, lingga batu putih, relief arca, pola bata segi delapan, dan hiasan atap bangunan, diduga peninggalan Mataram Kuno.

    KBRT - Kondisi Situs Gondang di Kecamatan Tugu, Trenggalek, kian mengenaskan. Ekskavasi terakhir dilakukan pada 2023, namun hingga 2025 tidak ada progres lanjutan akibat kendala klasik: keterbatasan anggaran. Padahal, situs ini memiliki potensi besar untuk mengungkap sejarah dan menyelamatkan cagar budaya.

    Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Trenggalek Sunyoto menjelaskan beberapa hal terkait ekskavasi situs gondang. Dia mengaku juga cukup aktif untuk melakukan koordinasi dengan Balai Pelestari Kebudayaan (BPK) XI Jawa Timur.

    Pemkab Tak Ada Duit, Berharap Sumbangan BPK XI Jawa Timur

    tujuh-hari-ekskavasi-situs-gondang-trenggalek-banyak-temuan.webp
    Ekskavasi di Trenggalek masih menggantung meski kurang 25 persen. KBRT/Zamz

    Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2024 cukup suram untuk melakukan ekskavasi situs gondang. Sementara APBD 2025 masih berharap keajaiban di perubahan anggaran pertengahan tahun.

    “Koordinasi ke BPK Wilayah XI Jawa Timur untuk mendapatkan bantuan dari sana guna melanjutkan ekskavasi situs gondang. Jawaban dari sana juga masih melihat kekuatan anggarannya,” terang Sunyoto saat dikonfirmasi sejumlah awak media.

    Menurutnya, jika ekskavasi situs gondang itu cukup penting. Meski ia harus berusaha keras untuk mendapatkan anggaran ekskavasi lanjutan. “Karena eman sekali [jika tidak ada ekskavasi],” ujar Sunyoto.

    Ekskavasi Diprediksi Kurang 25 Persen

    situs-gondang-tugu-trenggalek-kembali-ekskavasi-target-buka-.jpg
    Struktur situs gondang di Trenggalek yang belum diketahui status peninggalan sejarahnya. KBRT/Zamz

    Sunyoto memaparkan, bahwa pada tahun 2023 ekskavasi sudah mencapai 75 persen. Proyeksinya, jika da ekskavasi lanjutan kurang 25 persen. Prediksinya, dari total itu akan ditemukan petunjuk tentang situs.

    “Jadi tinggal 1 sudut saja, tapi kami belum kembangkan ke area yang lain. Kami rasa lebih luas lagi [Ekskavasi]. Makanya kami koordinasi ke BPK XI Jawa timur untuk pendampingan,” ujar Sunyoto.

    Kendati, kurang 25 persen dia optimistis akan ditemukan petunjuk tentang situs. Karena saat ini, situs gondang itu belum diketahui perwara atau sebagai candi induk. Karena kajiannya belum selesai.

    “Kalau yang sudah ditemukan waktu ekskavasi sudah kami amankan. Makanya kami juga punya cita-cita untuk membikin museum di Trenggalek,” tandasnya.

    Hasil Ekskavasi Tahun 2023, Temuan Mengejudkan di Areal Situs Gondang

    trenggalek-ada-situs-gondang-begini-wacana-mas-bupati-ke-dep.jpg
    Temuan situs gondang yang ada di Trenggalek. KBRT/Zamz

    Diberitakan Kabar Trenggalek sebelumnya (23/10/2023,  ekskavasi yang berjalan selama 7 hari di area sebelah selatan tepatnya sudut barat laut 3 buah arca relief, ditemukan dua buah hiasan atap sebuah bangunan dengan kondisi masih utuh.

    Kini kurang lebih 15 arca sudah ditemukan, hampir mirip dengan Candi Gunung Gangsir Pasuruan dengan banyak arca 15-17. Dengan tinggi 33-38 centimeter, namun ini dugaan awal karena belum ketemu prasasti.

    Denah bangunan situs yang diduga peninggalan Mataram Kuno berbentuk persegi dengan ukuran 5,8 meter x 5,8 meter. Pada saat ekskavasi juga diketahui bahwa di bata kulit dinding selatan tampak putus, arah barat ditemukan ada isinya, sisi barat bisa menggali sampai bata kulit. Struktur candi yang mengarah ke selatan tampak juga telah putus dan tersisa dua bata segaris dengan denah dari bata kulit sisi barat.

    Kemudian Ekskavasi menggali kotak yang lain dengan lebar dua meter dengan kedalaman 160 centimeter dengan hasi tidak menemukan indikasi yang mengarah kepada perwara. Dalam ekskavasi tahap dua ada temuan serta yaitu relief arca, kedua artefak, kemudian ada sebuah lingga batu putih, lalu ada batu kotak saat mencari perwara dan sebuah bata membentuk pola segi delapan.

    Kabar Trenggalek - Sosial

    Editor:Bayu Setiawan