Kabar TrenggalekKabar Trenggalek
Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC / Click X icon to close

My Account

Kekeringan Trenggalek Melanda 400 KK Desa Ngrencak, Lahan Pertanian Tak Bisa Digarap

Bencana kekeringan di Kabupaten Trenggalek meluas ke 9 desa di 6 kecamatan. Salah satunya, kekeringan Trenggalek melanda 400 KK Desa Ngrencak, Kecamatan Panggul, Senin (02/10/2023).

Kepala Desa Ngrencak, Agung Susilo, mengabarkan bencana kekeringan di wilayahnya sudah terjadi sejak bulan Juni 2023. Kekeringan terus meluas ke RT 14, 15, 16, 21, 23, dan 24 Dusun Krajan serta Dusun Kasihan.

"Kekeringan mengembang sampai RT 11 dan 12. Kalau saru bulan gak ada turun hujan, kemungkinan sampai wilayah Dusun Ngepoh-Pucung," ujar Agung saat dikonfirmasi Kabar Trenggalek.

Agung mengatakan, pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Palang Merah Indonesia (PMI), dalam salah satu partai di Trenggalek sudah memberi bantuan air bersih.

Kekeringan di Desa Ngrencak berdampak pada kebutuhan air sehari-hari hingga irigasi pertanian masyarakat yang mengering. Saking parahnya dampak kekeringan, BPBD Trenggalek setiap hari menerjunkan truk tangki untuk menyuplai air bersih.

"Dampak kekeringan ini, lahan pertanian memang tidak bisa dikerjakan karena kekurangan air. Dari [kebutuhan air harian] masyarakat sampai ke irigasi pun air mengering juga. Ada irigasi namun airnya tidak ada. Sehingga untuk bercocok tanam atau pertanian itu tidak bisa mengerjakan," ungkap Agung.

Agung menyampaikan, lahan pertanian masyarakat di Desa Ngrencak yaitu padi, jagung, palawija dan lain lain. Sedangkan lahan perkebunan seperti cengkeh dan lain sebagainya, hampir semuanya mengering kekurangan air.

Sebagai upaya untuk menangani kekeringan di Desa Ngrencak, Agung bersama masyarakat melakukan pemasangan pipa high density polythene (HDPE) sepanjang 400 meter. Tujuannya, air bisa disalurkan kepada warga dengan prioritas wilayah paling terdampak di RT 24 dan 21.

"Dan berusaha mencari tempat air sumber yang masih bisa dikelola untuk dinaikkan ketinggiannya dan nanti bisa dibagi ke beberapa warga," ucap Agung.

Kondisi kekeringan di Desa Ngrencak begitu memprihatinkan. Bahkan, kata Agung, air di sumur-sumur dekat Balai Desa Ngrencak yang biasanya tidak mampet, sekarang mengalami kekeringan.

"Walaupun ada [airnya], itu sudah baunya banger atau apek," kata Agung.

Atas bencana kekeringan yang melanda Desa Ngrencak, Agung berharap tetap ada bantuan air bersih dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Trenggalek. Sehingga, masyarakat Desa Ngrencak bisa terus bertahan hingga musim kemarau berakhir.

"Untuk harapan kami, sebelum musim kemarau ini berakhir, itu tetap diberikan bantuan air bersih di wilayah kami yang sedang mengalami kekeringan air tersebut," tandas Agung.