Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan musim hujan di Kabupaten Trenggalek baru datang pada bulan November. Dengan kata lain, Oktober 2023 Trenggalek full kekeringan.
"Secara umum wilayah jawa timur diprakirakan masuk awal musim hujan pada bulan November. Untuk wilayah Trenggalek sendiri diprakirakan masuk awal musim hujan pada dasarian II-III November," terang Unit Analisa BMKG Jawa Timur saat dikonfirmasi Kabar Trenggalek.
Perlu diketahui, dasarian adalah rentang waktu selama 10 hari. Dalam satu bulan, dibagi menjadi 3 dasarian, yaitu dasarian I (tanggal 1 sampai 10), dasarian II (tanggal 11 sampai 20), serta dasarian III (tanggal 21 sampai akhir bulan).
Oleh karena itu, menurut BMKG, musim hujan di Trenggalek diprakirakan akan datang pada tanggal 11 sampai 30 November 2023. Artinya, bulan Oktober mendatang hingga November awal, wilayah Trenggalek masih mengalami musim kemarau.
BMKG Jawa Timur mengimbau kepada masyarakat Trenggalek menghindari segala aktivitas yang dapat menyebabkan adanya kebakaran hutan dan lahan dikarenakan kondisi cuaca panas dan lahan yang kering.
"Selain itu juga dapat mengoptimalkan operasional waduk atau sumber daya air sebaik mungkin di musim kemarau ini agar ketersediaan air dapat tercukupi," terang BMKG Jawa Timur.
Menurut catatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Trenggalek, kekeringan di Trenggalek meluas ke 9 desa di 6 kecamatan. Dampaknya, masyarakat membutuhkan suplai air untuk kebutuhan sehari-hari. Selain itu, mulai terjadi beberapa kebakaran di kawasan hutan Trenggalek.
Berdasarkan catatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Trenggalek, bencana kekeringan di Trenggalek meluas ke Kecamatan Panggul (Desa Besuki, Ngrencak, dan Banjar), dan Kecamatan Suruh (Desa Suruh dan Mlinjon).
BPBD Trenggalek juga mencatat kekeringan terjadi di Kecamatan Pule (Desa Tanggaran), Kecamatan Karangan (Desa Jatiprahu), Kecamatan Dongko (Desa Cakul), dan Kecamatan Munjungan (Desa Ngulungkulon).
Stefanus Triadi Atmono, Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Trenggalek, menyampaikan pihaknya akan mengirimkan suplai air bersih ke desa yang terdampak kekeringan.
"Setiap hari BPBD Trenggalek secara periodik mengirimkan air bersih kepada wilayah yang terdampak kekeringan, BPBD memiliki 4 armada,” ujar Triadi saat dikonfirmasi sejumlah awak media.
Triadi mengatakan, dalam proses pengiriman air bersih juga dibantu pihak terkait. Seperti Palang Merah Indonesia (PMI), Dinas Sosial (Dinsos), serta Kementerian Sosial (Kemensos).
BPBD Trenggalek mencatat pada Jumat (29/09/2023), air bersih disuplai kepada warga terdampak kekeringan di RT. 09, 10 RW. 03 Dusun Sanggar, RT. 19, 20, 21 RW. 07 Dusun Bungur, dan RT. 26 Rw. 08 Dusun Kebun Duren, Desa Besuki, Kecamatan Panggul.
Kemudian, Sabtu (30/09/2023), BPBD Trenggalek menyuplai air bersih kepada warga di Dusun Krajan dan Dusun Kasihan, Desa Ngrencak, Kecamatan Panggul. Serta, Dusun Nglaran, Desa Cakul, Kecamatan Dongko.