Kabar TrenggalekKabar Trenggalek
Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC / Click X icon to close

Kabar TrenggalekKabar Trenggalek
Login ke KBRTTulis Artikel

Serangan Burung Makin Ganas, Petani Trenggalek Pasang Jaring Rp2 Juta di Sawah

Petani di Kelurahan Ngantru, Trenggalek, rela mengeluarkan jutaan rupiah membeli jaring untuk melindungi padi dari serangan burung menjelang panen.

  • 10 Oct 2025 16:00 WIB
  • Google News

    Poin Penting

    • Serangan burung ganggu panen padi di Ngantru, Trenggalek.
    • Petani keluarkan biaya hingga Rp2 juta untuk beli jaring.
    • Musim tanam yang tak serempak picu ledakan hama burung.

    KBRT – Sejumlah petani di Kelurahan Ngantru, Kecamatan Trenggalek, rela mengeluarkan biaya jutaan rupiah demi membeli jaring pelindung untuk melindungi tanaman padi dari serangan burung.

    Salah satunya dilakukan oleh Supriono (53), petani asal Dusun Purwodadi, Kelurahan Ngantru, yang memasang jaring di sawahnya seluas sekitar 15 x 185 meter atau sekitar 200 ru.

    “Kali ini panen kurang 15 hari saja, burung minta ampun banyaknya. Jadi saya beli jaring itu habis sekitaran Rp2 juta untuk menutup sawah daripada panen gagal,” ujar Supri.

    Langkah itu diambil Supri karena jika dibiarkan, serangan burung bisa menghabiskan lebih dari setengah hasil panen normal.

    Menurut Supri, musim panen kali ini merupakan kali ketiganya selama tahun 2025. Ia menjelaskan, waktu tanam yang tidak serentak dengan petani lain di sekitar Kecamatan Trenggalek menjadi salah satu penyebab meningkatnya serangan burung di wilayahnya.

    “Di sini airnya lancar terus, beda dengan persawahan lain yang terkadang sempat kering beberapa hari waktu musim tanam. Jadi petani di sini sering kali tanamnya lebih lambat,” katanya sambil sesekali mengusir burung yang hinggap di sawahnya.

    ADVERTISEMENT
    Migunani

    Sawah Supri berada di sebelah utara Agropark Trenggalek, dekat lampu lalu lintas Widowati. Menurutnya, sebagian besar petani di kawasan tersebut kini juga menggunakan jaring pelindung.

    Waktu panen yang tergolong paling akhir di Kecamatan Trenggalek membuat sawah Supri menjadi sasaran utama serangan burung.

    “Kalau terlambat seminggu saja setelah ada serangan burung, panen yang normalnya dapat 25 karung bisa sisa 6 karung, itu sudah wajar terjadi,” lanjutnya.

    Supri menilai, penggunaan jaring adalah solusi paling efektif dibandingkan harus menjaga sawah setiap hari atau membiarkannya tanpa perlindungan.

    Ia memperkirakan biaya pembelian jaring setara dengan harga tiga sampai empat karung padi basah, namun investasi itu dinilainya sepadan.

    “Dua juta rupiah itu ya gabah dua karung lebih enaknya, sudah dapat jaring jadi bisa digunakan empat tahun. Kalau tidak dipasangi bisa malah habis panen dan rugi banyak. Jadi lebih baik berkorban di awal seperti ini,” ucapnya.

    Kawan Pembaca, Terimakasih telah membaca berita kami. Dukung Kabar Trenggalek agar tetap independen.

    Kabar Trenggalek - Sosial

    Editor:Zamz