Para pedagang protes kenaikan retribusi pasar di Trenggalek/Foto: Dok. @luthfi_rahmaan (Instagram)[/caption]Sebagai pengurus Paguyuban Pedagang Pasar Gandusari, ia menyampaikan para pedagang tidak setuju dengan kenaikan retribusi ini. Mengingat, para pedagang belum pulih dari dampak pandemi Covid-19. Ditambah, keberadaan online shop membuat pasar sepi.“Semua pedagang sangat tidak setuju dengan adanya kenaikan ini. Semua pedagang se-Kabupaten Trenggalek ini sudah sepakat bahwasanya kalau enggak diturunkan maksimal 30%, nanti tidak akan dibayar retribusinya. Sudah kompak, sudah bulat seperti itu,” tegas Munawaroh.Ketika demonstrasi besar-besaran di Pendapa Trenggalek, Senin (06/05/2024), Munawaroh menyampaikan kritik kepada pemerintah. Menurutnya, pemerintah harus melibatkan seluruh pedagang ketika membuat kebijakan yang berkaitan dengan pedagang. Sebab, tanpa keterlibatan nyata, tidak ada keadilan yang bisa menyejahterakan para pedagang.“Kemarin saya di pendapa cuma tambahan saja. Pak, coba nanti kalau membuat suatu kebijakan yang kaitannya dengan retribusi pasar, yang dibuat oleh DPRD bersama Bupati, mohon pedagang juga dilibatkan. Ballighu 'aani walau ayat, saya sampaikan ilmu walaupun satu ayat,” terang Munawaroh.Munawaroh menegaskan kembali, para pedagang tidak akan membayar retribusi ketika tuntutan tidak dipenuhi pemerintah. Tuntutannya yaitu kenaikan retribusi maksimal 30% untuk seluruh pasar yang berada di Kabupaten Trenggalek.“Kami berjalan bergandengan tangan, satu langkah, satu tujuan, satu kata, yaitu minta penurunan retribusi pasar se-Kabupaten Trenggalek maksimal 30%. Itu saja. Enggak ada tendensi untuk ditunggangi oleh kepentingan yang lain,” tandas Munawaroh.Kawan Pembaca, Terimakasih telah membaca berita kami. Dukung Kabar Trenggalek agar tetap independen.
Kabar Trenggalek - Peristiwa















