Kabar Trenggalek - Informasi Berita Trenggalek Terbaru Hari iniKabar Trenggalek - Informasi Berita Trenggalek Terbaru Hari ini

Press ESC / Click X icon to close

Kabar Trenggalek - Informasi Berita Trenggalek Terbaru Hari iniKabar Trenggalek - Informasi Berita Trenggalek Terbaru Hari ini
LoginKirim Artikel

Harga Ayam di Trenggalek Bertahan Rp35 Ribu, Pedagang Prediksi Kenaikan Jelang Tahun Baru

Harga ayam ras di pasar Trenggalek masih Rp 35.000 per kilo, namun pedagang memperkirakan kenaikan menjelang pergantian tahun.

Poin Penting

  • Harga ayam ras stabil Rp 35.000 per kilogram selama lebih dari sepekan.
  • Pedagang memprediksi kenaikan harga karena permintaan meningkat jelang tahun baru.
  • Penjualan ayam dari pedagang lokal banyak terserap pembeli luar daerah.

KBRTHarga daging ayam di sejumlah pasar tradisional di Trenggalek masih berada pada kisaran Rp 35.000 per kilogram selama lebih dari satu minggu. 

ADVERTISEMENT

Meski demikian, para pedagang memperkirakan harga tersebut tidak akan bertahan lama karena permintaan biasanya meningkat saat mendekati pergantian tahun.

Siti (55), pedagang ayam di Pasar Basah Trenggalek, menuturkan bahwa penjualan selalu melonjak di periode akhir tahun.

“Kira-kira kalau hari biasa ya habis sekitar 300 kilo, kalau dekat tahun baru paling ya 400-500,” ujar Siti.

Ia mengatakan harga ayam ras yang saat ini dipatok Rp 35.000 per kilogram masih masuk kategori normal. Untuk ayam kampung, Siti menyebut harga per ekor dengan ukuran sekitar 7 ons berada di kisaran Rp 40.000.

ADVERTISEMENT

“Mendekati tahun baru, umumnya harga daging ayam (ras) itu naik. Bisa sampai Rp 40.000,” kata dia.

Amin (53), pedagang ayam lainnya di pasar yang sama, menyampaikan penilaian serupa. Harga Rp 35.000 disebutnya bukan yang tertinggi, sebab sebelumnya harga sempat stabil di angka Rp 33.000 per kilogram.

Dalam kondisi normal, Amin dapat menjual lebih dari satu ton ayam ras setiap hari. Pada momen hari raya atau puncak permintaan lainnya, jumlah itu bisa meningkat hingga sekitar dua ton.

Namun menurutnya, pembeli dalam volume besar justru lebih banyak berasal dari luar daerah.

“Seperti ke Surabaya atau Madiun. Di sana pasti tetap laku, berbeda dengan di sini. Dulu, dalam sehari kalau ramai total di sini bisa menjual lebih dari 2 ton ayam potong, namun sekarang tidak pernah sampai 2 ton,” kata dia.

ADVERTISEMENT
Kawan Pembaca, Terimakasih telah membaca berita kami. Dukung Kabar Trenggalek agar tetap independen.
Dukung Kami

Kabar Trenggalek - Ekonomi

Editor: Zamz