KBRT - Menjelang masuknya masa Natal 2025 dan Tahun Baru 2026, Pemerintah Kabupaten Trenggalek bersama Komisi II DPRD turun langsung menelusuri sejumlah titik perdagangan, Jumat (12/12/2025).
Langkah itu dilakukan untuk memastikan kebutuhan pokok dan stok LPG 3 kilogram tetap aman saat tren belanja masyarakat mulai meningkat.
Rangkaian pemantauan dipimpin Sekretaris Daerah Trenggalek, Edy Soepriyanto, didampingi Wakil Ketua Komisi II DPRD. Instansi teknis dan pemangku kepentingan lain turut bergabung dalam pengecekan tersebut.
Wakil Ketua Komisi II, Murkam, menyampaikan bahwa pemantauan menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) penting dilakukan guna menjaga stabilitas harga serta kelancaran distribusi.
Tim mengecek harga kebutuhan pokok di pasar basah, pasar modern, distributor, hingga Stasiun Pengisian Bulk Elpiji (SPBE) Karangsoko.
“Hari ini kita melakukan sidak menjelang Nataru. Terpantau di pasar harga cabai naik, namun beberapa pasar mendapat subsidi dari BPR Jwalita sekitar Rp 3.000 per kilogram,” ujar Murkam.
Ia menambahkan, kenaikan harga juga terlihat pada bawang merah, sementara bahan kebutuhan lain cenderung stabil.
Murkam menegaskan bahwa koordinasi dengan berbagai pihak terus dilakukan agar pasokan tetap lancar, terutama pada komoditas yang rawan fluktuasi harga.
Selain pangan, pengecekan turut difokuskan pada distribusi LPG 3 kilogram di SPBE untuk memastikan ketersediaan aman dan mencegah potensi kelangkaan.
“Pengawasan jalur distribusi non-pangkalan harus lebih diperketat agar tidak terjadi permainan harga dan penimbunan,” tegasnya.
Di pasar tradisional, tim melihat langsung kondisi stok dan harga. Sementara di pasar modern, pemeriksaan mencakup kelayakan barang hingga masa kedaluwarsa untuk menjamin keamanan konsumen.
Murkam memastikan pemantauan serupa akan digelar lebih intensif hingga melewati masa puncak pergantian tahun.
“Ini untuk menjamin keamanan dan kenyamanan konsumen,” kata dia.
Kabar Trenggalek - Ekonomi
Editor: Zamz















