Kabar Trenggalek - Informasi Berita Trenggalek Terbaru Hari iniKabar Trenggalek - Informasi Berita Trenggalek Terbaru Hari ini

Press ESC / Click X icon to close

Kabar Trenggalek - Informasi Berita Trenggalek Terbaru Hari iniKabar Trenggalek - Informasi Berita Trenggalek Terbaru Hari ini
LoginKirim Artikel

Hitungan Laba Kasar Sudah Masuk, PDAM Trenggalek Galau Tentukan Nominal Setoran PAD

Setoran PAD PDAM Trenggalek tahun 2025 belum final karena laporan unit belum masuk.

Poin Penting

  • Setoran PAD 2025 belum ditentukan oleh PDAM Trenggalek.
  • Perusahaan baru tiga kali menyetor PAD sejak berdiri.
  • PDAM mengembangkan AMDK untuk meningkatkan pendapatan.

KBRT - Hingga akhir tahun 2025, Perumda Tirta Wening atau PDAM Trenggalek masih belum menetapkan besaran Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang akan disetor ke pemerintah daerah. Laporan keuangan dari unit-unit operasional disebut belum seluruhnya masuk, sehingga nilai final belum dapat dipastikan.

ADVERTISEMENT

Direktur Perumda Tirta Wening, Sudarmono, menyampaikan bahwa sejak perusahaan berdiri, setoran PAD baru dilakukan tiga kali. Dua setoran sebelumnya berlangsung pada 2023 dan 2024.

“Kemarin di tahun 2023 yang perdana menyetorkan pendapatan asli daerah (PAD) 107 sekian juta, kemudian tahun 2024 meningkat menjadi 189 juta, kemudian tahun 2025 ini masih belum dihitung secara pasti karena memang laporan belum masuk dari unit kami, mudah-mudahan juga aman,” ujar Sudarmono.

Ia menuturkan pendapatan perusahaan setiap tahun dipengaruhi banyak faktor, termasuk perubahan musim. Kondisi kemarau, misalnya, meningkatkan risiko gangguan saluran air sehingga berdampak pada penghasilan.

“Karena memang penghasilan PDAM ini sangat berpengaruh banyak faktor diantaranya musim itu juga mempengaruhi kalau ada musim kemarau matinya saluran meningkat itu menjadi salah satu faktor,” katanya.

Meski begitu, pihaknya menegaskan PDAM tidak bisa bergantung pada kondisi situasional. Pada 2025, perusahaan mulai mengembangkan usaha lain, yakni Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) Tirta Pure, sebagai bentuk diversifikasi untuk mendukung peningkatan pendapatan serta ekonomi daerah.

“Kemudian kami tidak boleh terpaku pada kondisi situasional seperti itu, oleh sebab itu di tahun 2025 ini mengembangkan usaha lainnya Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) Tirta Pure, salah satu upaya kami untuk meningkatkan PAD, dan daya ungkit ekonomi daerah,” jelasnya.

ADVERTISEMENT

Sudarmono menambahkan bahwa perusahaan memiliki target pencapaian PAD, mengingat PDAM tidak hanya berorientasi sosial tetapi juga wajib mencapai keuntungan. Perkiraan laba sementara yang diterima masih berupa angka kasar.

“Tentu ada target khusus untuk PAD, karena selain sosial oriented kami juga profit oriented itu wajib. Laporan yang masuk laba, belum dikurangi pajak dan prosentase itu Rp225 juta,” ungkapnya.

Ia menambahkan, pada 2025 terdapat peningkatan beban biaya, termasuk biaya pemeliharaan Perum Jasa Tirta. Kondisi tersebut turut berpengaruh terhadap kalkulasi setoran PAD.

“Dan memang di tahun 2025 ini ada peningkatan biaya dari pemeliharaan perum jasa tirta, kami juga membayar pajak, membayar pemeliharaan. total itu masih gambaran kasar dan belum prosentase ke final setoran PAD,” lanjutnya.

Selama dua tahun terakhir, PDAM juga tidak menerima program pendukung dari pemerintah pusat. Hal itu turut menekan kemampuan perusahaan dalam meningkatkan pendapatan.

“Kami juga diberi semangat eksekutif dan legislatif untuk meningkatkan pendapatan, kami juga selama 2 tahun ini tidak mendapat program dari pusat, itu juga mempengaruhi pendapatan,” kata dia. 

Kawan Pembaca, Terimakasih telah membaca berita kami. Dukung Kabar Trenggalek agar tetap independen.
Dukung Kami

Kabar Trenggalek - Ekonomi

Editor: Zamz