Ragam Budaya Trenggalek: Kirab 'Sekar Wijoyo Kusumo' Ikon Desa Surenlor
Kabar Trenggalek -Ragam budaya Trenggalek tak bisa dilupakan begitu saja oleh masyarakat. Sebab, masyarakat meyakini bahwa budaya adalah tinggalan nenek moyang yang wajib untuk dilestarikan.Upaya pelestarian budaya tersebut seperti yang dilakukan oleh warga Desa Surenlor, Kecamatan Bendungan, Kabupaten Trenggalek. Melalui Kirab 'Sekar Wijoyo Kusumo', warga Desa Surenlor berbondong-bondong untuk melestarikan budaya tinggalan nenek moyang itu.[caption id="attachment_19130" align=aligncenter width=1280] Budaya kirab 'Sekar Wijoyo Kusumo', warga Desa Surenlor/Foto: Kabar Trenggalek[/caption]Sujiono, Kepala Desa Surenlor, mengungkapkan bahwa 'Sekar Wijoyo Kusumo' sering dikenal masyarakat 'Kembar Mayang' yang sering digunakan untuk acara adat pernikahan.Dalam upaya pelestarian 'Sekar Wijoyo Kusumo' itu Sujiono mengadakan lomba merakit. Lomba merakit itu sebagai bentuk pengenalan budaya tinggalan leluhur agar tak luntur pada generasi milenial.[caption id="attachment_19129" align=aligncenter width=1280] Penyajian Nasi Gegog dalam kirab 'Sekar Wijoyo Kusumo'/Foto: Kabar Trenggalek[/caption]"Kami melakukan lomba merakit 'Sekar Wijoyo Kusumo' sudah sejak 2014, dan untuk diarak keliling kampung baru tahun ini," tegas Sujiono.Seiring berjalannya waktu, 'Sekar Wijoyo Kusumo' menjadi ikon Desa Surenlor, Kecamatan Bendungan.[caption id="attachment_19128" align=aligncenter width=1280] Proses membaca doa dalam Kirab 'Sekar Joyo Mulyo'/Foto: Kabar Trenggalek[/caption]"Alhamdulilah, masyarakat semua antusias untuk melestarikan budaya ini, dan kami tetap akan mempertahankan budaya tinggalan nenek moyang itu," ungkap Sujiono.Selain kirab 'Sekar Wijoyo Kusumo' sebagai bentuk pelestarian budaya dan bersih desa, ikon kuliner khas Trenggalek yang ada hanya di Kecamatan Bendungan yaitu Nasi Gegog juga hadir.[caption id="attachment_19131" align=aligncenter width=1280] Kirab 'Sekar Joyo Mulyo', warga Desa Surenlor Trenggalek/Foto: Kabar Trenggalek[/caption]Bertepatan dengan Hari Jadi Trenggalek, jumlah Nasi Gegog pun sesuai dengan umur Kota Alen-Alen Trenggalek, yaitu sebanyak 828 nasi sambal teri bungkus daun pisang."Wujud cinta kami dari desa untuk Trenggalek kami mempersembahkan 828 bungkus nasi Gegog," ujar Sujiono.
Kabar Trenggalek Hadir di WhatsApp Channel Follow