Kabar TrenggalekKabar Trenggalek
Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC / Click X icon to close

My Account
ADVERTISEMENT
JImat

Petani Watulimo Kesulitan Pupuk Jelang Tanam, Hasil Panen Terancam Turun

  • 09 May 2025 14:00 WIB
  • Google News

    KBRTPetani di Watulimo, Trenggalek, saat ini tengah disibukkan dengan kegiatan ndaut, yaitu mencabut benih padi yang telah ditanam selama 25 hari untuk dipindahkan ke lahan sawah. Namun, para petani masih resah karena pupuk yang dibutuhkan belum tersedia.

    "Saat ini ndaut, Mas. Besok siap tanam," ujar Syawali, petani asal Watulimo.

    Syawali menjelaskan, setelah padi ditanam, idealnya dalam tujuh hari tanaman harus segera diberi pupuk agar kualitas dan jumlah panen optimal. Namun, hingga saat ini pupuk belum didapatkan.

    "Sekarang belum dapat pupuk, Mas. Seharusnya itu sebelum tanam pupuk sudah siap," ujarnya.

    Syawali biasanya memperoleh pupuk dari kelompok tani. Menurutnya, untuk mendapatkan pupuk subsidi, petani harus tergabung dalam kelompok tani agar distribusi pupuk lebih terkoordinasi.

    "Syarat untuk dapat pupuk subsidi harus masuk anggota kelompok tani, Mas. Tapi sampai sekarang ini masih belum juga ada," katanya.

    Ia menambahkan, kelangkaan pupuk subsidi sudah terjadi sejak 2021. Meski tidak mengetahui pasti penyebabnya, Syawali menegaskan bahwa selama empat tahun terakhir pupuk subsidi sangat sulit dicari.

    "Pupuk itu sulit sejak tahun 2021. Padahal sebelum itu cari pupuk subsidi tidak sesulit sekarang," ujarnya.

    Menurutnya, keberadaan pupuk sangat berpengaruh pada kualitas dan jumlah hasil panen. Syawali menggunakan pupuk Phonska seharga Rp125 ribu per karung dan pupuk Urea seharga Rp120 ribu per karung, masing-masing berisi 50 kg.

    Idealnya, padi dipupuk satu minggu pascatanam dan paling lambat 15 hari setelah tanam. Jika terlambat, kualitas dan hasil panen akan menurun.

    "Kunci keberhasilan panen itu ada di pupuk. Idealnya satu minggu pasca tanam itu sudah dipupuk. Kalau pupuk telat, tentu kualitas serta jumlah panen berkurang. Dari yang 1 ton bisa turun 5 kuintal," terangnya.

    Syawali berharap pemerintah segera menyalurkan pupuk subsidi karena pupuk merupakan kunci keberhasilan panen petani.

    "Semoga pupuk subsidi dapat segera turun, Mas. Karena kuncinya itu ada di pupuk dan semoga jika turun pupuk subsidi ini dapat benar-benar tepat sasaran," tandasnya.

    Kabar Trenggalek - Sosial

    Editor:Zamz