Nandika RA

• 
  Nandika RA
• 09 Oct 2025 20:00 WIB

Warga Rejowinangun, Trenggalek, buang sampah sembarangan hingga mencemari saluran irigasi dan masuk ke sawah petani.

• 
  Nandika RA
• 09 Oct 2025 18:00 WIB

Pembangunan Jembatan Banger Karangan-Trenggalek belum rampung, progres baru 83 persen dari target akhir November 2025.

• 
  Nandika RA
• 09 Oct 2025 14:00 WIB

Ular piton sepanjang lebih dari 2,5 meter bikin heboh warga Gandusari, Trenggalek. Damkar berhasil evakuasi hewan liar itu dari area sawah dekat rumah penduduk.

• 
  Nandika RA
• 08 Oct 2025 16:00 WIB

Pembangunan Jembatan Banger di Karangan Trenggalek belum rampung sesuai target Dinas PUPR, meski pengerjaan masih terus berjalan.

• 
  Nandika RA
• 08 Oct 2025 12:00 WIB

Pengunjung mengeluhkan fasilitas air siap minum di Alun-Alun Trenggalek karena wastafel tampak kotor dan kurang perawatan.

• 
  Nandika RA
• 07 Oct 2025 10:00 WIB

BPS mencatat angka kemiskinan di Trenggalek turun dari 10,50 persen menjadi 10,29 persen pada Maret 2025, dengan 72,35 ribu warga masih tergolong miskin.

• 
  Nandika RA
• 07 Oct 2025 08:00 WIB

Harga cabai merah keriting di Trenggalek melonjak hingga Rp 55.000 per kilogram, disusul kenaikan cabai rawit, bawang merah, dan bawang putih.

• 
  Nandika RA
• 06 Oct 2025 20:00 WIB

Warga Trenggalek mendukung surat edaran Bupati tentang standar keamanan, kebersihan, dan pengawasan dapur program makan bergizi gratis.

• 
  Nandika RA
• 06 Oct 2025 10:00 WIB

Sebanyak 34 bank sampah di Trenggalek berkumpul di Banksamu Durenan. Mereka sepakat memperkuat gerakan pengelolaan sampah dan dorong ekonomi daur ulang.

• 
  Nandika RA
• 03 Oct 2025 20:00 WIB

Harga kedelai tak kunjung turun membuat produsen tahu di Trenggalek terpaksa mengurangi produksi. Biaya minyak goreng ikut jadi beban tambahan.

• 
  Nandika RA
• 03 Oct 2025 14:00 WIB

Kasus KSPPS Madani Trenggalek dibawa ke Kementerian Koperasi setelah pengurus dua kali mangkir RDP. Anggota desak penyelesaian dan audit pembanding.

• 
  Nandika RA
• 03 Oct 2025 10:00 WIB

Produksi tempe kripik Trenggalek turun akibat sepinya pembeli dan harga bahan baku naik. Produsen hanya bisa produksi dua kali seminggu.