KBRT – Setelah pembekuan satu izin trayek bus Trenggalek–Surabaya yang terlibat dalam insiden kecelakaan di Rejotangan, Tulungagung, pada 31 Oktober 2025, Terminal Tipe A (TTA) Surodakan memberikan edukasi dan pembinaan kepada sekitar 20 crew Bus Harapan Jaya.
Devi Ariandi, Pengawas Satuan Pelayanan (Wassatpel) Terminal Tipe A Surodakan, menjelaskan bahwa kegiatan yang digelar pada Rabu (19/11/2025) tersebut bertujuan meningkatkan kualitas pelayanan transportasi umum serta menanamkan perilaku berkendara yang aman bagi sopir, kondektur, dan kernet bus.
"Kegiatan ini menekankan beberapa aspek penting yang berfokus pada kondisi pengemudi, kondisi kendaraan, dan perilaku saat berkendara sekaligus dalam rangka Operasi Patuh Zebra Semeru Tahun 2025," ujarnya.
Pembinaan yang berlangsung di pool Bus AKDP Harapan Jaya di Desa Sumberingin, Kecamatan Karangan, itu juga melibatkan Polres Trenggalek dan Dinas Perhubungan setempat.
Devi menyampaikan bahwa pembinaan ini penting untuk menjaga kepercayaan masyarakat terhadap layanan transportasi umum.
"Kami berduka cita atas kejadian di Tulungagung, dan sudah sepatutnya pelayanan transportasi umum khususnya bus di Kabupaten Trenggalek semakin bisa diandalkan oleh masyarakat," katanya.
Selain memberikan edukasi, para crew bus juga menjalani tes urine untuk memastikan kondisi kesehatan dan memastikan mereka bebas dari zat berbahaya. Devi mengatakan seluruh proses berjalan lancar tanpa temuan kandungan alkohol maupun gangguan kesehatan.
Ia berharap kegiatan pembinaan ini dapat membangun kembali rasa percaya masyarakat terhadap layanan bus.
"Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, melalui kegiatan ini kami berharap dapat mengembalikan kepercayaan penumpang terhadap transportasi umum," kata dia.
Kabar Trenggalek - Peristiwa
Editor: Zamz











