Kabar Trenggalek - Informasi Berita Trenggalek Terbaru Hari iniKabar Trenggalek - Informasi Berita Trenggalek Terbaru Hari ini

Press ESC / Click X icon to close

Kabar Trenggalek - Informasi Berita Trenggalek Terbaru Hari iniKabar Trenggalek - Informasi Berita Trenggalek Terbaru Hari ini
LoginKirim Artikel

Fasilitas Terminal Surodakan Mulai Usang, Pengelola Usulkan Revitalisasi ke Pemerintah Pusat

Pengunjung Terminal Surodakan Trenggalek mengeluhkan jalan berlubang di area parkir bus. Pengelola menyebut perbaikan sudah diusulkan ke BPTD Surabaya.

  • 10 Nov 2025 12:00 WIB
  • Google News

    Poin Penting

    • Pengunjung sarankan perbaikan jalan rusak di Terminal Surodakan Trenggalek.
    • Pihak pengelola sebut perbaikan sudah diajukan ke BPTD Kelas II Jawa Timur.

    KBRT Kondisi jalan dalam Terminal Tipe A Surodakan Trenggalek menuai sorotan dari pengunjung. Mereka menyarankan agar pemerintah segera melakukan perbaikan karena ditemukan sejumlah kerusakan di area dalam terminal.

    Ariyadi (70), warga Blitar yang baru pertama kali tiba di Terminal Surodakan sebelum melanjutkan perjalanan ke Ponorogo, mengatakan fasilitas terminal sudah baik, namun ada bagian jalan yang rusak.

    “Baru pertama kali ini ke sini, terminalnya sudah cukup bagus. Tapi jalan di belakang tadi saya lihat agak rusak waktu berkeliling,” katanya.

    Ia menyebut, saat berjalan-jalan di area terminal, terdapat beberapa lubang cukup besar di jalan menuju tempat parkir bus. Lubang tersebut memiliki lebar sekitar 1,5 meter dan kedalaman sekitar 5 sentimeter.

    Ariyadi mengaku menunggu bus tujuan Ponorogo yang dijadwalkan berangkat pukul 10.00 WIB, namun hingga pukul 12.00 WIB belum juga berangkat.

    “Di sini nunggu lama, jadwalnya jam 10 sampai sekarang belum berangkat. Terminal ini biar tambah bagus, biar pengunjung dan bisnya juga nyaman ya jalannya diperbaiki,” tuturnya.

    Saran serupa disampaikan Muridan (64), warga Desa Dongko, Trenggalek. Ia menilai fasilitas Terminal Surodakan sudah cukup baik karena menyediakan toilet umum gratis, namun kebersihan masih perlu ditingkatkan.

    “Ya sudah ada toilet gratis, lantainya agak kotor, wajar saja karena banyak yang pakai. Kalau bisa dibersihkan lagi,” katanya.

    Muridan yang akan berangkat ke Jakarta untuk menunaikan ibadah umrah bersama istrinya menambahkan, kondisi jalan di dalam terminal merupakan tanggung jawab pemerintah.

    “Kalau jalan itu kan tanggung jawabnya pemerintah, jadi tunggu saja biar diperbaiki,” ujarnya.

    Menanggapi hal tersebut, Pengawas Satuan Pelayanan Terminal Tipe A Surodakan Trenggalek, Devi Ariandi, mengatakan bahwa sebagian jalan menuju fasilitas utama sudah sempat diperbaiki.

    “Tahun ini kami fokus pada pemeliharaan bagian dalam terminal, terutama mitigasi saat musim hujan, seperti perbaikan beberapa titik kebocoran. Perbaikan jalan membutuhkan anggaran besar, sehingga sementara ini kami prioritaskan pada perbaikan fasilitas yang lebih mendesak. Meski begitu, pengajuan untuk perbaikan jalan tetap kami usulkan, termasuk jalan di area pengendapan yang juga banyak lubang,” jelas Devi saat dikonfirmasi melalui telepon.

    Sebagai langkah sementara, pihaknya menggunakan pasir dari proyek Bendungan untuk menambal bagian jalan yang rusak agar tetap aman dilewati sambil menunggu turunnya anggaran.

    Devi menjelaskan, proses perbaikan jalan masih menunggu keputusan dari kantor induk Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Kelas II Jawa Timur di Surabaya.

    “Sejak tahun 2016, status Terminal Surodakan berubah dari pengelolaan pemerintah daerah menjadi milik instansi pusat. Anggaran sepenuhnya dikelola oleh Balai Pengelola Transportasi Darat di Surabaya,” katanya.

    Terkait fasilitas umum seperti toilet, Devi menyebut sejak perubahan status tersebut, tidak ada lagi retribusi apa pun yang diberlakukan di terminal.

    “Kini semua pendapatan disetorkan langsung ke kas negara melalui Kementerian Keuangan,” ungkapnya.

    Ia menambahkan, sebagian fasilitas terminal cepat rusak karena kurangnya kedisiplinan pengguna.

    “Tingkat kedisiplinan pengguna masih rendah. Banyak fasilitas yang cepat rusak, seperti kloset jongkok yang belum lama dipasang sudah rusak, bukan lagi mampet tapi lepas dari lantai yang selanjutnya kami pasang lagi,” jelasnya.

    Devi mengimbau masyarakat agar lebih disiplin dalam menggunakan fasilitas umum di terminal. Ia juga memastikan bahwa pemeriksaan rutin terhadap sanitasi dan kebersihan tetap berjalan baik.

    “Harapannya, karena ini satu-satunya moda transportasi andalan di Trenggalek, terminal ini bisa menjadi lebih baik lagi,” katanya.

    Devi menambahkan, Terminal Tipe A Surodakan sudah saatnya direvitalisasi agar menjadi terminal modern dengan fasilitas yang lebih lengkap.

    “Bangunan terminal ini termasuk bangunan lama, dibangun sekitar tahun 1976. Sementara bangunan kios dan kantor penyelenggara dibangun tahun 2003. Sekarang sudah tahun 2025, tapi sejauh ini hanya dilakukan pekerjaan-pekerjaan minor. Setelah diperbaiki satu bagian, nanti rusak di sisi lain. Jadi memang sudah waktunya direnovasi besar dan didesain ulang,” ujar dia.

    Kawan Pembaca, Terimakasih telah membaca berita kami. Dukung Kabar Trenggalek agar tetap independen.

    Kabar Trenggalek - Peristiwa

    Editor:Zamz