Kabar Trenggalek - Informasi Berita Trenggalek Terbaru Hari iniKabar Trenggalek - Informasi Berita Trenggalek Terbaru Hari ini

Press ESC / Click X icon to close

Kabar Trenggalek - Informasi Berita Trenggalek Terbaru Hari iniKabar Trenggalek - Informasi Berita Trenggalek Terbaru Hari ini
LoginKirim Artikel
ADVERTISEMENT

Pedagang Terminal Bus Trenggalek Terus Berkurang, Kios Banyak yang Tutup

Hanya tujuh dari 15 kios di Terminal Surodakan Trenggalek yang masih beroperasi, pedagang mengeluhkan penurunan pengguna terminal sejak beberapa tahun terakhir.

  • 16 Nov 2025 10:00 WIB
  • Google News

    Poin Penting

    • Dari 15 kios terminal, hanya tujuh yang masih rutin buka.
    • Pendapatan pedagang turun sejak 2021 seiring sepinya pengguna bus.

    KBRT – Aktivitas perdagangan di Terminal Tipe A Surodakan, Trenggalek, terus meredup. Dari total 15 kios yang mengitari ruang tunggu terminal, hanya tujuh kios yang kini rutin beroperasi.

    ADVERTISEMENT

    Sukati (50), pedagang makanan setempat, menyampaikan bahwa para pedagang mulai berhenti berjualan satu per satu sejak 2021.

    "Sudah lama tutupnya, sekitaran 3 atau 4 tahun sudah ada, sekarang itu sepi banget, kalau habis ashar sudah tidak ada orang," katanya.

    Perempuan yang akrab disapa Kati itu menjelaskan bahwa turunnya pendapatan pedagang sejalan dengan berkurangnya jumlah pengguna terminal maupun bus di Trenggalek.

    Lebih lanjut, Kati menuturkan bahwa sepinya pengguna bus membuat ruang tunggu terminal semakin kosong, termasuk kios-kios di sekitarnya yang kehilangan fungsi selama beberapa tahun terakhir.

    "Pedagang yang berhenti itu, karena jualannya tidak mencukupi untuk kebutuhan hidup. Alhamdulillah kalau saya masih dicukupi uang dari anak," ungkapnya.

    Sebelum pandemi Covid-19, Kati bisa meraih pendapatan harian hingga Rp400 ribu, meskipun belum dihitung bersih. Namun kini, pendapatannya tidak lagi stabil.

    ADVERTISEMENT

    "Kalau sekarang dapat 300 ribu itu sudah maksimal, jarang sekali dapat segitu. Beda sama mau hari raya bisa 2 atau 3 kali lipat," katanya.

    Kondisi serupa juga dialami oleh Nurhadi (65), pedagang yang sudah berjualan di Terminal Surodakan selama kurang lebih 35 tahun. Ia mengatakan pendapatannya turun drastis dalam tiga tahun terakhir.

    "Saya berjualan kurang lebih 35 tahun. Sekarang kadang tidak laku, kadang cuma laku dua porsi makan. Pedagang-pedagang lain yang tutup itu ada yang baru tutup ada yang sudah lama, ya ada yang cerita ke saya sudah tidak cukup buat hidup sehari-hari," katanya.

    Nurhadi tetap memilih bertahan karena tidak memiliki sumber pendapatan lain selain berdagang di terminal.

    "Sepi atau ramai, bagaimanapun kondisinya saya harus jualan. Ladangnya cuma di sini, yang jadi pertanyaan saya itu kenapa kok bisa terus sepi begini," tuturnya.

    Terkait kondisi ini, Pengawas Satuan Pelayanan Terminal Tipe A Surodakan Trenggalek, Devi Ariandi, telah dihubungi namun belum memberikan jawaban.

    ADVERTISEMENT
    Kawan Pembaca, Terimakasih telah membaca berita kami. Dukung Kabar Trenggalek agar tetap independen.
    Dukung Kami

    Kabar Trenggalek - Peristiwa

    Editor:Zamz