Kabar Trenggalek - Informasi Berita Trenggalek Terbaru Hari iniKabar Trenggalek - Informasi Berita Trenggalek Terbaru Hari ini

Press ESC / Click X icon to close

Kabar Trenggalek - Informasi Berita Trenggalek Terbaru Hari iniKabar Trenggalek - Informasi Berita Trenggalek Terbaru Hari ini
LoginKirim Artikel

Nasib Trayek Angkutan di Trenggalek Menyusut, Dishub Bergerak Susun Rute Baru 2026

Jumlah angkudes di Trenggalek merosot. Dishub siapkan rute ulang 2026 demi menjaga layanan trayek pedesaan.

Poin Penting

  • Hanya 103 angkudes yang memperpanjang izin dari total 337 trayek.
  • Sejumlah rute hanya menyisakan satu armada aktif.
  • Dishub siapkan rerouting demi mempertahankan layanan pedesaan.

KBRT — Jumlah angkutan pedesaan (angkudes) di Kabupaten Trenggalek merosot tajam. Dari total 337 izin trayek yang tercatat, hanya 103 armada yang memperpanjang izin hingga November 2025. Penurunan ini membuat sejumlah rute berada di ambang tidak beroperasi.

ADVERTISEMENT

Didik Budi Santoso, Kasi Angkutan Orang Dan Barang/Khusus, mengatakan beberapa trayek kini hanya menyisakan satu unit angkutan. Armada tersebut pun tidak beroperasi secara rutin.

“Trayek yang perpanjangan izin ada 103 berarti menurun banyak. Contoh di jurusan Tugu–Bendungan itu tinggal menyisakan 1 unit, itupun jalan terkadang waktu pasaran saja,” ujar Didik.

Untuk menjaga keberlangsungan angkudes, Dishub tengah menyusun pemetaan rute baru (rerouting) yang direncanakan diterapkan pada tahun 2026 melalui SK Bupati. Penyusunan ulang ini diharapkan menyesuaikan kebutuhan masyarakat dan pola perjalanan terkini.

Menurut Didik, pelayanan angkutan pedesaan harus mengikuti dinamika kebutuhan warga, baik dari segi rute, frekuensi, hingga kualitas layanan.

Didik menjelaskan, tren penurunan angkudes sebenarnya sudah terjadi sejak 2022. Namun, jika dilihat secara persentase, penurunannya tidak terlalu besar.

ADVERTISEMENT

“Tahun kemarin itu 214, jumlah penurunan tidak terlalu besar. Tapi kemungkinan habis itu pasti ada. Bukan berarti habis sama sekali, karena masyarakat dari beberapa rute masih aktif membutuhkan trayek,” katanya.

Penurunan jumlah angkudes juga berdampak pada Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari Terminal Tipe C. Meski begitu, Didik mengaku belum memiliki data rinci karena hal tersebut berada di luar bidangnya.

Salah satu trayek yang masih memiliki armada cukup banyak adalah Rute Trenggalek–Panggul, dengan sekitar 40 angkutan yang tercatat aktif.

Di sisi lain, pergeseran perilaku masyarakat yang lebih memilih kendaraan pribadi disebut sebagai penyebab utama menurunnya minat menggunakan angkudes.

“Kita untuk upaya meningkatkan angkutan pedesaan itu sudah ada banyak sosialisasi, bahwa pentingnya angkutan umum. Tapi masyarakat sudah nyaman pakai kendaraan pribadi yang lebih praktis,” kata Didik.

Dishub memastikan seluruh rute yang ada tetap terlayani sambil terus berupaya mengembalikan minat masyarakat terhadap transportasi umum demi keberlangsungan angkutan pedesaan.

ADVERTISEMENT
Kawan Pembaca, Terimakasih telah membaca berita kami. Dukung Kabar Trenggalek agar tetap independen.
Dukung Kami

Kabar Trenggalek - Sosial

Editor: Zamz