KBRT — Kerusakan jalan di Kabupaten Trenggalek meningkat dalam dua tahun terakhir. Data Badan Pusat Statistik (BPS) Trenggalek mencatat panjang jalan rusak pada 2023 mencapai 212 kilometer dan bertambah menjadi sekitar 300 kilometer pada 2025.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Trenggalek, Anjang Purwoko, membenarkan peningkatan kerusakan tersebut. Ia menyebut penanganan belum dapat dilakukan secara menyeluruh karena keterbatasan anggaran.
“Jalan yang berubah status dari sedang menjadi rusak ringan cukup cukup banyak, sedangkan penanganan belum bisa merata karena dana terbatas,” ujarnya.
Anjang menjelaskan bahwa penurunan kondisi jalan dalam dua tahun terakhir dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain kontur tanah yang labil, volume kendaraan yang tinggi, serta cuaca ekstrem.
Terkait kemungkinan faktor internal seperti kualitas material atau pelaksanaan teknis, ia memastikan bahwa pengawasan dilakukan secara ketat.
“Jika pekerjaan tidak sesuai aturan teknis maka, kami mengambil langkah tegas seperti pengaspalan waktu hujan sebelum hari raya kemarin,” kata dia.
Bertambahnya panjang jalan rusak membuat persentase kemantapan jalan menurun setiap tahun. Pada 2023, tingkat kemantapan jalan tercatat sebesar 77 persen. Anjang menyebut angka tersebut turun menjadi 66 persen pada 2025 atau berkurang 11 persen dalam dua tahun.
Menghadapi kondisi tersebut, Dinas PUPR menyiapkan langkah perbaikan bertahap dan penentuan prioritas.
“Yang jelas, kami tetap menyiapkan rencana untuk ruas-ruas jalan yang harus diprioritaskan dulu,” ujarnya.
Kabar Trenggalek - Peristiwa
Editor: Zamz















