KBRT - Myrmecodia atau yang lebih dikenal dengan nama tumbuhan sarang semut, banyak tumbuh di daerah Papua. Myrmecodia merupakan tumbuhan epifit yang tumbuh di batang pohon lain yang jauh lebih besar.
Myrmecodia membentuk hubungan simbiosis dengan semut. Batang tanaman ini menggelembung menyerupai umbi dengan rongga-rongga yang terdapat di dalamnya.
Rongga-rongga tersebut menyerupai labirin, mampu menstabilkan suhu dan kelembapan serta memproduksi glukosa (gula) yang menarik minat kedatangan semut sekaligus menjadi makanan semut. Koloni semut yang tinggal di dalam ‘umbi’ menghasilkan kotoran yang kemudian diserap oleh tanaman ini sebagai nutrisi.
Dalam satu tanaman hanya dihuni oleh satu jenis semut saja. Sejauh ini, hanya tiga jenis semut yang mau tinggal di dalam batang tumbuhan ini, yang berasal dari Genus Iridomyrmex. Melalui uji klinis, ternyata ‘umbi’ sarang semut mengandung flavonoid, tanin, antioksidan tokoferol (vitamin E) dan beberapa mineral penting untuk tubuh seperti kalsium, natrium, kalium, seng, besi, fosfor dan magnesium.
Dilansir dari Tanaman Sumber Energi dan Tanaman Obat karya Wahyu Annisha, kandungan flavonoid menjadikan tumbuhan sarang semut mempunyai khasiat dalam mengobati berbagai penyakit, seperti kanker, tumor, asma, TBC, rematik, katarak, diabetes, migren, wasir, dan periodontitis. Sedangkan tanin berkhasiat untuk diare, hemostatik (menghentikan perdarahan), dan wasir.
Saat ini telah banyak obat-obatan yang diproduksi dari ekstak tumbuhan sarang semut dengan berbagai bentuk dan khasiat yang ditawarkan. Selain itu, tanaman unik ini juga mulai banyak dibudidayakan terutama sebagai tanaman hias.
Rumput Mutiara
Ternyata, ada rumput yang bisa menyembuhkan penyakit. Rumput ini adalah rumput mutiara (Hedyotis corymbosa). Rumput mutiara tumbuh rindang, tingginya sekitar 15–50 cm, tumbuh subur di tanah lembab di sisi jalan, pinggir selokan, dan mempunyai banyak percabangan.
Seluruh bagian tanaman ini bisa dimanfaatkan sebagai obat. Biasanya, tanaman ini sudah diolah dalam bentuk kapsul.
Rumput mutiara bisa mengatasi beragam penyakit, seperti panas dan toksik (racun), diuretik (peluruh air seni), mengaktifkan sirkulasi darah, menyembuhkan bisul, radang usus buntu, kanker, hepatitis, choleytitis, radang panggul, infeksi saluran kemih, bronkitis, pneumonia, gondongan, tonsillitis, dan paringitis.
Rumput mutiara yang segar juga bisa dimanfaatkan untuk mencuci bagian tubuh yang tersiram air panas.
Kabar Trenggalek - Edukasi
Editor:Zamz