Kabar TrenggalekKabar Trenggalek
Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC / Click X icon to close

Kabar TrenggalekKabar Trenggalek
Login ke KBRTTulis Artikel

Sumur di Desa Prambon Tugu Berbau Logam, Warga Tak Bisa Gunakan untuk Minum

BPBD Trenggalek menyalurkan air bersih ke Desa Prambon usai warga mengeluh air sumur berubah warna dan berbau logam menyengat.

  • 16 Oct 2025 10:00 WIB
  • Google News

    Poin Penting

    • Warga Prambon keluhkan air sumur kekuningan dan berbau besi.
    • BPBD Trenggalek kirim tangki air bersih ke sejumlah titik terdampak.
    • Pemeriksaan kualitas air melibatkan Dinkes dan DLH Trenggalek.

    KBRT - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Trenggalek menyalurkan bantuan air bersih ke warga Desa Prambon, Kecamatan Tugu, menyusul keluhan masyarakat terkait menurunnya kualitas air sumur yang tidak layak konsumsi.

    Tindakan cepat ini dilakukan setelah pemerintah desa melaporkan adanya perubahan warna serta bau logam kuat pada air yang digunakan warga untuk kebutuhan sehari-hari.

    Kepala Pelaksana BPBD Trenggalek, Triadi Atmono, menyampaikan bahwa laporan tersebut langsung ditindaklanjuti dengan mengirimkan armada tangki air bersih ke sejumlah titik.

    “Kami menerima laporan dari pemerintah Desa Prambon bahwa air sumur dan sumber air di wilayah mereka mengalami perubahan warna menjadi kekuningan dan tercium bau logam atau besi yang cukup menyengat,” ujar Triadi, Rabu (15/10/2025).

    Menurut Triadi, kondisi tersebut membuat air tidak aman untuk dikonsumsi karena kandungan logam berat seperti besi dapat menimbulkan dampak buruk terhadap kesehatan apabila digunakan dalam waktu lama.

    ADVERTISEMENT
    Migunani

    “Air yang mengandung logam berat seperti besi bisa berdampak pada kesehatan warga, terutama jika digunakan untuk minum atau memasak,” jelasnya.

    Sebagai langkah tanggap darurat, BPBD menyalurkan air bersih secara berkala ke rumah-rumah warga yang terdampak. Selain itu, pihaknya juga berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) dan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) untuk melakukan uji laboratorium guna memastikan penyebab pencemaran air tersebut.

    “Observasi masih berlangsung. Kami melibatkan Dinkes dan DLH untuk melakukan pemeriksaan laboratorium agar bisa diketahui sumber pencemarannya, apakah karena faktor alam, sistem pipa, atau aktivitas manusia di sekitar lokasi,” tambah Triadi.

    Triadi juga mengimbau warga agar sementara waktu tidak menggunakan air sumur yang berbau logam untuk kebutuhan minum atau memasak, sampai hasil uji laboratorium resmi keluar.

    “Kami prioritaskan keselamatan warga, dan sementara kebutuhan air bersih akan terus kami suplai sampai situasi benar-benar aman,” tegasnya.

    Kawan Pembaca, Terimakasih telah membaca berita kami. Dukung Kabar Trenggalek agar tetap independen.

    Kabar Trenggalek - Peristiwa

    Editor:Zamz