KBRT - Festival Jaranan Trenggalek Terbuka ke-29 resmi dibuka Bupati Mochamad Nur Arifin bersama istrinya, Novita Hardini, di Alun-alun Trenggalek, Minggu (28/09/2025). Tahun ini terasa berbeda karena festival berlangsung lebih lama, tujuh hari penuh, dan murni digelar oleh komunitas jaranan.
Tidak hanya itu, pembukaan festival juga dimeriahkan pameran jaranan serta penampilan penari dari mancanegara. Suasana semakin meriah dengan hadirnya peserta dari berbagai daerah, tidak lagi didominasi oleh pelaku seni Trenggalek saja.
Usai membuka acara, Bupati Trenggalek menekankan pentingnya menjaga makna filosofis jaranan.
“Ya yang mungkin ingin kita pertahankan satu ada jaranan eksibision. Jadi orang tahu jaranan tapi tidak tahu filosofinya,” ujarnya.
Menurut Arifin, jaranan adalah bentuk ajaran, bukan sekadar seni pertunjukan.
“Dulu jaranan itu simbol kepahlawanan, pengorbanan mengalahkan musuh. Sekarang musuh itu ada di hati kita sendiri, yaitu sifat buruk dalam diri. Nilai ini harus tetap ada karena jaranan bukan sekadar tontonan, tapi juga tuntunan,” tambahnya.
Ia juga menyebutkan bahwa kesenian jaranan memiliki kemiripan dengan sejumlah budaya di dunia. Mulai dari Gangnam Style di Korea, Hobby Horse di Finlandia yang bahkan sudah diperlombakan di Eropa, Rajasthan Dance Horse di India, hingga budaya koboi Amerika.
“Makanya kita tadi sebutnya Welcome to Trenggalek, The Jaranan World. Jadi rumahnya jaranan dunia ada di Trenggalek,” tegasnya.
Festival Jaranan Trenggalek yang konsisten digelar selama 29 tahun ini mulai dilirik pemerintah pusat. Asisten Deputi Strategi Event Kementerian Pariwisata, Fransiskus Handoko, menyebut festival ini berpotensi masuk Karisma Event Nusantara (KEN) pada tahun 2026.
“Tentu saja Kemenparekraf menyambut baik event ini yang sudah berjalan hampir tiga dekade. Dan tahun ini Kabupaten Trenggalek mengusulkan masuk KEN 2026,” katanya.
Menurut Fransiskus, pengalaman panjang penyelenggaraan festival bisa menjadi modal untuk mengangkatnya ke level yang lebih tinggi.
“Event ini sangat berpotensi naik kelas menjadi event nasional bahkan internasional. Pemerintah perlu terus mendukung agar kualitasnya meningkat,” ujarnya.
Kabar Trenggalek - Sosial
Editor:Lek Zuhri