KBRT - Trenggalek memiliki kekayaan alam hayati dan hewani yang sangat melimpah. Untuk melindungi kekayaan tersebut, dibuat lah beberapa event yang membantu melestarikan kekayaan alam Trenggalek. Salah satunya adalah Festival ucul-ucul.
Trenggalek memiliki pusat konservasi penyu yang letaknya ada di Pantai Taman Kili-Kili. Event ini, merupakan kegiatan pelepasan ribuan tukik (anak penyu) ke laut.
Nama ucul-ucul sendiri, berasal dari bahasa jawa “ucul” yang berarti melepaskan atau lepas. Nama ini menggambarkan aksi melepaskan tukik, sebagai bentuk pengembalian tukik ke habitat nya.
Kegiatan yang sudah rutin dilaksanakan tiap tahunnya ini, bukan hanya sekedar melepas tukik ke laut saja, tetapi juga sebagai sarana edukasi, untuk membuat masyarakat lebih paham dan lebih menjaga kelestarian penyu yang ada di Trenggalek.
Sebelum sampai pada pelepasan penyu, festival ini memiliki beberapa rangkaian prosesi yang akan dilaksanakan, berikut adalah rincian nya.
Daftar Isi [Show]
Rangkaian Prosesi
Konservasi dan Penangkaran
Telur yang ditemukan di Pantai Kili-Kili, akan diamankan dan dijaga hingga menetas di ruang konservasi. Setelah menetas, tukik akan dirawat di ruang karantina hingga tukik siap untuk dilepaskan.
Longmarch
Prosesi selanjutnya adalah longmarch (aksi jalan kaki). Masyarakat pesisir, pelajar, atau pegiat lingkungan, akan melakukan aksi longmarch dari kantor desa menuju lokasi pelepasan.
Persiapan Pelepasan
Setelah melakukan longmarch, tukik-tukik yang sudah siap dilepaskan akan dikumpulkan di tepian pantai. Hal ini, dilakukan secara perlahan dan bertahap supaya insting alami dari tukik tidak hilang.
Pelepasan
Setelah semua tukik dikumpulkan, tukik akan dilepaskan dari bibir pantai untuk menuju laut lepas. Kegiatan pelepasan ini, biasanya dilakukan pada pagi atau sore hari. Karena, pada waktu tersebut, lautan memiliki suhu air yang normal dan minim predator yang berkeliaran.
Dukungan pemerintah
Tradisi ini sudah diakomodasi oleh pemerintah dengan instruksi Bupati Trenggalek Nomor: 523 / 1018 / 406.024 / 2019 tentang fasilitas tradisi ucul-ucul.
Dalam kebijakan tersebut, Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin memerintahkan Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Trenggalek, Camat Panggul, Camat Munjungan, Kepala Desa Masaran, dan Kepala Desa Wonocoyo, untuk mendukung aksi tradisi ucul-ucul ini.
Peraturan ini akan sangat membantu pelestarian penyu di Indonesia, yang saat ini kondisinya sudah terancam punah akibat beberapa alasan.
Alasan Penyu Semakin Punah
Mengutip dari website resmi nationalgeographic ada 4 hal yang menyebabkan populasi penyu bergerak menuju arah kepunahannya. Berikut adalah penjelasan nya.
Perdagangan karapas
Selama beberapa abad penyu telah diburu oleh nelayan demi mendapatkan karapasnya yang unik.
Karapas nya yang unik tersebut, membuat spesies ini sering diburu untuk dijadikan manik-manik. Walaupun kegiatan ini merupakan kegiatan ilegal, masih banyak orang-orang yang mencari penyu untuk diambil karapasnya.
Perubahan iklim
Pemanasan global, sangat berpengaruh terhadap keberlangsungan penyu. Perubahan iklim ini, membuat suhu lingkungan menjadi lebih hangat, sehingga lebih banyak penyu betina yang lahir.
Hal tersebut mengganggu keseimbangan jenis kelamin, yang dapat berakibat pada kurangnya kemampuan reproduksi dari penyu.
Perburuan
Meskipun perdagangan dan perburuan penyu dilarang, perburuan penyu masih terjadi hingga sekarang. Para pemburu ini mencari daging dan telur penyu, untuk dikonsumsi manusia.
Hilangnya habitat
Direbutnya pantai yang merupakan sarang penyu sebagai pariwisata. Membuat penyu kehilangan tempat bersarang dan berhenti untuk menghasilkan telur.
Selain itu, terumbu karang yang merupakan penyedia makanan mereka, saat ini memiliki kondisi yang cukup parah, akibat pariwisata atau teknik memancing tertentu.
Hal-hal tersebutlah yang harus kita ketahui dan lebih peduli terhadap lingkungan. Kita tidak hanya merebut rumah dari spesies lain, tapi juga menghancurkan garis keturunan mereka.
Semoga, semua orang yang ada di Indonesia maupun di dunia, dapat lebih mengetahui dan peduli terhadap spesies yang satu ini.
Kabar Trenggalek - Jawa Timur
Editor:Zamz