Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC to close

Warga Kampak dan Watulimo Bersolidaritas Tolak Tambang Emas Trenggalek

Kabar Trenggalek - Penolakan tambang emas Trenggalek semakin meluas. Warga Kecamatan Kampak, Kabupaten Trenggalek melakukan aksi penolakan tambang emas oleh PT SMN pada Minggu, 14 November 2021. Warga Kampak melakukan aksi pemasangan banner tolak tambang emas serta penanaman pohon. Aksi yang dilakukan warga Kampak itu mendapatkan solidaritas dari warga Kecamatan Watulimo, Senin (15/11/2021).Aksi pemasangan banner tolak tambang emas dan penanaman pohon dimulai pukul 09.00 sampai 12.00 WIB. Berbagai jenis pohon yang ditanam yaitu pohon mahoni, trembesi, sengon, jati, mangga, cengkeh dan alpukat. Pohon-pohon itu ditanam di wilayah sumber air yang ada di Kecamatan Kampak.Lokasi pemasangan banner tolak tambang emas dan penanaman pohon berada di sepanjang jalan Dusun Kedung Gamping, Desa Ngadimulyo hingga kawasan Pemancar, perbatasan Kecamatan Kampak dengan Kecamatan Munjungan.Marvin, salah satu warga Watulimo, mengatakan, ia bersama warga Watulimo lainnya bersolidaritas kepada warga Kampak untuk aksi pemasangan banner tolak tambang emas serta penanaman pohon. Marvin menjelaskan, solidaritas itu dilakukan sebagai bentuk persatuan sesama warga Trenggalek yang terdampak tambang emas oleh PT SMN.[caption id="attachment_4870" align=aligncenter width=1280]Warga Watulimo dan warga Kampak bersama-sama menanam pohon Warga Watulimo dan warga Kampak bersama-sama menanam pohon/Foto: Dokumentasi warga Watulimo[/caption]Baca juga: Warga Kampak Kompak Menanam Pohon dan Pasang Banner Tolak Tambang Emas"Kami warga Kecamatan Watulimo bersolidaritas untuk warga Kecamatan Kampak karena kami semua adalah warga Trenggalek yang terdampak tambang emas oleh PT SMN. Solidaritas ini ya sebagai persatuan warga Trenggalek untuk mempertahankan ruang hidup dan lingkungan dari ancaman kerusakan yang dibawa oleh PT SMN," jelas Marvin.Marvin datang bersolidaritas bersama warga Watulimo lainnya yang tergabung dalam komunitas NIPONK, yang kepanjangannya adalah Naluri Insan Petualang Ora Nate Kapok. Marvin bersama anggota NIPONK lainnya bersolidaritas dengan membawa bibit pohon alpukat, kenanga, dan pala."Bibit pohon yang kami bawa adalah alpukat, kenanga dan pala. Kami juga bergotong-royong kepada warga Kampak untuk menanam pohon di wilayah sumber mata air, supaya lingkungan Kampak tidak terjadi bencana kekurangan air di musim kemarau. Alam Kampak bisa terjaga dan tetap lestari," ujar Marvin.Selain menanam pohon, Marvin bersama warga Watulimo lainnya juga bergotong-royong untuk memasang banner tolak tambang emas oleh PT SMN. Ia mengatakan, warga Watulimo siap bersolidaritas kepada seluruh warga Trenggalek yang berjuang menyelamatkan ruang hidupnya dari ancaman kerusakan tambang oleh PT SMN.[caption id="attachment_4787" align=aligncenter width=1600]Aksi penanaman pohon oleh warga Kampak Aksi penanaman pohon oleh warga Kampak/Foto: Dokumentasi warga Kampak[/caption]Baca juga: Penolakan Tambang Emas Trenggalek di Kecamatan Kampak Semakin Nyata"Kami mengapresiasi perjuangan warga Kampak yang sadar akan ancaman kerusakan alam oleh tambang emas. Dan kalau ada gerakan atau aksi tanam pohon, unjuk rasa atau apapun itu untuk perjuangan tolak tambang emas, kami siap berangkat bersolidaritas. Di manapun itu kami akan berangkat," tegasnya.Marvin berharap, perjuangan-perjuangan penolakan tambang emas untuk melindungi alam Trenggalek terus disuarakan oleh seluruh warga Trenggalek. Menurut Marvin, tidak ada sekat yang bisa memisahkan kekuatan solidaritas warga Trenggalek yang terdampak kerusakan alam oleh tambang emas PT SMN."Solidaritas rakyat itu tidak boleh dan tidak bisa dipisah dengan batas-batas wilayah. Kalau ada warga Watulimo bersolidaritas kepada warga Kampak atau solidaritas warga dalam lintas kecamatan lain, ya tidak boleh dipisah-pisah dengan kata-kata kamu orang kecamatan luar, ndak usah ikut urusan kecamatan sini. Tidak boleh dipisah-pisah, solidaritas itu adalah hak asasi seluruh manusia," kata Marvin."Semoga perjuangan untuk melindungi alam Trenggalek ini bisa terus berlanjut dan meluas kepada seluruh masyarakat Trenggalek. Kepada seluruh masyarakat Trenggalek, mari kita perkuat persatuan dengan solidaritas untuk bersama-sama menjaga alam Trenggalek dari ancaman kerusakan oleh tambang emas," harapnya.[caption id="attachment_4871" align=aligncenter width=1280]Banner tolak tambang emas di Kecamatan Kampak Banner tolak tambang emas di Kecamatan Kampak/Foto: Dokumentasi warga Watulimo[/caption]Baca juga: Daftar Sumber Mata Air di Kecamatan Kampak yang Terancam Hilang oleh Tambang EmasKerusakan alam oleh tambang emas PT SMN memang tidak mengenal batas wilayah. Hal itu disampaikan Rere Christanto, Eksekutif Nasional Wahana Lingkungan Hidup (WALHI). Rere menjelaskan, lokasi pertama yang akan ditambang berada di Desa Karangrejo dan Desa Ngadimulyo, Kecamatan Kampak. Jika PT SMN menambang emas di Kampak, maka masyarakat di kecamatan lainnya juga mengalami dampak kerusakan alam.Rere mengatakan, Kampak merupakan kawasan pegunungan dan hutan serta hulu sungai dari hidrologi (aliran air) di Trenggalek. Jika Kampak ditambang, maka pohon-pohon akan ditebang dan membuat daya serap tanah terhadap air menjadi berkurang. Tanah-tanah akan longsor dan mencemari air sungai. Selain itu, air sungai juga akan tercemar oleh bahan beracun dan berbahaya seperti sianida serta merkuri dari eksploitasi tambang emas.Sungai yang tercemar itu akan mengalir dari Kampak sebagai wilayah hulu, ke kecamatan-kecamatan lain sebagai wilayah hilir. Ada lima Daerah Aliran Sungai (DAS) yang melewati berbagai kecamatan di Kabupaten Trenggalek, yang akan terdampak jika PT SMN menambang emas di Kecamatan Kampak. Kelima DAS itu adalah DAS Brantas, DAS Panggul, DAS Konang DAS Timpak Nongko, dan DAS Ngemplak.“Ekologi kan gak punya batas administrasi. Kalau nambangnya di kampak, Ngadimulyo dan Karangrejo, apa dampaknya bakal berhenti di dua desa ini? Ya enggak. Kalau kawasan hulunya rusak, maka seluruh kawasan yang ada di bawahnya [kecamatan lain] pasti akan terpengaruh,” kata Rere.“Kalau wilayah yang sangat penting untuk supplay [persediaan] air di wilayah Trenggalek, kemudian dibongkar untuk urusan tambang, berapa banyak orang yang akan kehilangan bagian paling utama dalam hidupnya, yaitu air? Orang itu bisa hidup tanpa emas, tapi tidak bisa hidup tanpa air. Begitu air rusak, maka seluruh sistem kehidupan pasti akan rusak,” tegas Rere.[caption id="attachment_4872" align=aligncenter width=1091]Warga Watulimo dan warga Kampak menyiapkan banner tolak tambang emas Warga Watulimo dan warga Kampak menyiapkan banner tolak tambang emas/Foto: Dokumentasi warga Watulimo[/caption]Baca juga: Kerusakan Lingkungan di Kecamatan Lain Jika PT SMN Menambang Emas di KampakImam Syafii, Ketua Pengurus Anak Cabang (PAC) Ansor Kampak, mengatakan warga Kampak sadar akan potensi kerusakan alam di kecamatan lain jika Kampak dirusak oleh tambang emas PT SMN. Imam mengatakan, warga Kampak berterima kasih kepada seluruh warga dari kecamatan lain yang turut bersolidaritas dalam aksi menanam pohon pemasangan banner tolak tambang emas."Kami berterima kasih kepada semua kawan-kawan dari luar kampak yang sudah membantu kami semua, karena ketika terjadi kerusakan alam, semua akan merasakan," jelas Imam.[caption id="attachment_4782" align=aligncenter width=1600]Warga Kampak Kompak Menanam Pohon dan Pasang Banner Tolak Tambang Emas Warga Kampak kompak menanam pohon dan pasang banner tolak tambang emas/Foto: Kabar Trenggalek[/caption]Baca juga: Aliansi Rakyat Trenggalek Sebut PT SMN Bertingkah Seperti Maling yang Ingin Mencuri Alam TrenggalekImam menjelaskan, warga Kampak secara bertahap melakukan pemasangan banner tolak tambang emas. Semua aksi pemasangan banner tolak tambang emas dan penanaman pohon itu dilakukan secara swadaya oleh warga Kampak sendiri.“Pemasangan banner tolak tambang emas ini bertahap karena merupakan pergerakan dari bawah. Jadi kami iuran untuk memasang banner dan kami juga iuran untuk membeli bibit dan peralatan lainnya. Iurannya dari masyarakat Kampak dan juga temen-temen dari komunitas pecinta lingkungan,” ucap Imam.“Untuk kegiatan ke depan, pemasangan banner tolak tambang emas itu tetap kami laksanakan, selama masyarakat itu menghendaki demikian. Jadi kami mengawal apa yang menjadi isi hati dari masyarakat,” tambahnya.