Potensi sumber pangan Trenggalek harus dikelola dengan baik oleh masyarakat untuk bisa meningkatkan perekonomian. Sehingga, secara tidak langsung bisa menurunkan angka stunting di Kabupaten Trenggalek.
Salah satu upayanya seperti pelatihan mengolah makanan dari bahan dasar lokal di Kabupaten Trenggalek. Kegiatan itu diselenggarakan Dinas Koperasi dan Perdagangan (Diskomidag) Trenggalek di Balai Desa Widoro, Kecamatan Gandusari, Trenggalek.
Miftakhul Huda, PPTK Pemberdayaan Koperasi dan Usaha Mikro Diskomidag Trenggalek, mengungkapkan, tingkat ekonomi masyarakat berbanding lurus dengan angka stunting.
Lanjutnya, perekonomian masyarakat memengaruhi daya beli bahan makanan bergizi. Sehingga, secara tidak langsung dengan memberdayakan masyarakat untuk membuat wirausaha bisa meningkatkan ekonomi dan menurunkan angka stunting.
"Nanti, misalkan kalau yang ndak langsung mereka bisa berwirausaha otomatis tingkat ekonominya meningkat, sehingga mampu mencukupi kebutuhan gizi keluarga," ujar Huda.
Sebelumnya, kegiatan tersebut bertajuk "Pelatihan Keterampilan Olahan Makanan Berbahan Dasar Produk Lokal dalam Rangka Menurunkan Kemiskinan Ekstrim." Dengan puluhan peserta ibu-ibu dari Desa Widoro dan Karanganyar, Kecamatan Gandusari, Trenggalek. Kegiatan berlangsung dari tanggal 11-12 Juli 2023.
Huda menerangkan, untuk jangka pendek dari pelatihan mengolah makanan ini diharapkan bisa meningkatkan keterampilan ibu-ibu dalam mengolah sumber pangan yang ada untuk dikonsumsi keluarga.
"Itu ada prioritas wanita kepala keluarga. Juga untuk menumbuhkan wirausaha baru. Ini kemarin juga ada daei situ. Misalkan janda-janda itu. Misalkan suaminya sakit itu juga bisa masuk," ungkap Huda.
Antusiasme peserta dalam kegiatan tersebut juta cukup tinggi. Menurut Huda, karena jenis menu makanan yang diolah unik dan jarang ada di Trenggalek.
"Kemarin itu ada roti tuna. Itu Trenggalek kan juga penghasil ikan. Terus ada yang bahan bakunya dari pisang, terus kemudian ada talas," ungkap Huda.
Sementara, lanjut Huda, untuk hari ini masakan dari daging daging ayam dan ikan itu. Berupa ayam kremes, kentaki (ayam goreng krispi), teknik pengawetan ikan, dan lain-lain.
Tak berhenti pada pelatihan, juga ada bentuk tindak lanjut dari Diskomidag Trenggalek. Yakni, bagi peserta yang berhasil membuat wirausaha akan diberi pelatihan lagi dan dibantu akses permodalan.
"Harapannya pasti, kami bisa menjangkau paling tidak seluruh kecamatan di Trenggalek dengan melihat potensi-potensi yang ada," tandas Huda.