Kabar TrenggalekKabar Trenggalek
Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC / Click X icon to close

Kabar TrenggalekKabar Trenggalek
Login ke KBRTTulis Artikel

Serunya Balap Egrang di Grebeg Katobilan Wonoanti, Bapak-Anak Saling Adu di Final

Lomba tradisional Grebeg Katobilan di Desa Wonoanti, Trenggalek, meriah dengan balap egrang, gobak sodor, hingga drama bapak-anak di partai final.

  • 13 Sep 2025 08:00 WIB
  • Google News

    Poin Penting

    • Grebeg Katobilan Wonoanti meriah dengan lomba tradisional.
    • Final balap egrang jadi sorotan karena mempertemukan bapak dan anak.
    • Puncak acara akan menghadirkan kesenian jaranan dan pembagian doorprize.

    KBRT Grebeg Katobilan Desa Wonoanti, Kecamatan Gandusari, Kabupaten Trenggalek, kembali diramaikan dengan berbagai perlombaan tradisional. Salah satunya balap egrang yang sukses menyedot perhatian warga karena penuh kejutan dan gelak tawa penonton.

    Mardianto (53), panitia lomba, menjelaskan perlombaan egrang diikuti 17 peserta dari perwakilan RT. Partai final menjadi sorotan lantaran mempertemukan bapak dan anak yang mewakili RT berbeda.

    “Persaingan jadi lebih seru karena melibatkan bapak dan anak. Akhirnya dimenangkan sang bapak, tapi anaknya sempat jatuh sebelum garis finis hingga menghantam kayu egrang,” ujar Mardianto, Jumat (12/09/2025).

    Meski sempat menegangkan, peserta yang jatuh segera ditolong ayahnya. Lomba pun berakhir tanpa selebrasi berlebihan. Doorprize untuk pemenang akan dibagikan pada puncak acara Grebeg Katobilan, Sabtu malam.

    ADVERTISEMENT
    Migunani

    Selain egrang, sejumlah perlombaan tradisional lain juga digelar, seperti balap karung, dan gobak sodor khusus ibu-ibu. Namun, lomba bakiak yang biasanya digelar tahun-tahun sebelumnya ditiadakan dan diganti dengan balap karung.

    “Di lapangan desa yang masih becek setelah diguyur hujan, lomba egrang jadi makin seru karena peserta kesulitan menjaga keseimbangan,” terang Mardianto.

    Ia menambahkan, acara rutin tahunan ini juga akan menghadirkan pertunjukan seni jaranan di malam puncak. “Sayangnya RT saya, RT 18, gagal meraih juara karena gugur di perempat final,” kata dia.

    Kawan Pembaca, Terimakasih telah membaca berita kami. Dukung Kabar Trenggalek agar tetap independen.

    Kabar Trenggalek - Sosial

    Editor:Zamz

    ADVERTISEMENT
    SABGamehouse